Halodoc, Jakarta - Saat hamil, banyak perubahan pada tubuh yang dapat terjadi, termasuk juga hormon. Wanita yang mengalami hal tersebut dapat merasakan beberapa masalah di tubuhnya, salah satunya adalah biduran. Ibu hamil yang mengalami biduran tentu mengalami hal yang tidak nyaman dengan perasaan gatal dan timbulnya bintik-bintik. Namun, apa saja penyebab dasar yang membuat wanita hamil mengalami masalah pada kulit ini? Berikut ulasannya!

Penyebab Biduran pada Ibu Hamil

Biduran adalah masalah yang umum terjadi pada semua tahap kehamilan. Gangguan ini dapat terjadi, meski ibu belum pernah mengalami kondisi kulit ini sebelumnya. Masalah kulit ini dapat terlihat dengan warna bercak merah pada kulit, perasaan gatal, dan timbulnya benjolan. Biduran yang terjadi pada ibu hamil dikenal dengan istilah pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy (PUPPP).

Baca juga:  Ketahui Cara Mengatasi Biduran saat Hamil

Biasanya, biduran yang disebabkan oleh PUPPP ini muncul selama trimester ketiga pada kehamilan. Hal ini dipengaruhi oleh laju pertumbuhan bayi yang terbilang sangat cepat, terutama selama lima minggu terakhir menuju persalinan. Selain biduran, ibu mungkin akan mengalami kemunculan stretch mark di sekitar pusar. Peregangan kulit adalah faktor yang paling memengaruhi hal tersebut.

Namun, apa saja penyebab dari biduran pada ibu hamil?

• Gigitan serangga.
• Konsumsi makanan yang dapat menyebabkan gatal-gatal karena alergi.
• Bersentuhan dengan binatang yang menyebabkan gatal.
• Terpapar oleh serbuk sari atau bahan kimia yang menimbulkan masalah kulit.

Selain itu, kehamilan juga dapat menyebabkan penambahan berat badan yang dapat membuat kulit menjadi lebih meregang dan kehilangan kelembapannya. Hilangnya kelembapan kulit dapat membuat kering dan perasaan gatal. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin ibu hamil dapat mengalami biduran karenanya.

Ibu juga dapat mengalaminya akibat rasa cemas dan stres yang berlebih selama kehamilan. Hal lainnya yang menjadi penyebab gangguan ini adalah sistem imun yang menurun selama kehamilan rentan terhadap alergi dan infeksi, sehingga risiko untuk mengalami masalah kulit layaknya biduran menjadi lebih tinggi.

Baca juga: 4 Cara Ampuh Atasi Gatal Biduran

Jika masih ada pertanyaan, dokter dari Halodoc siap membantu untuk menjawabnya sesuai dengan kaidah kedokteran yang ada. Caranya hanya dengan download aplikasi Halodoc, ibu bisa mendapatkan kemudahan dalam akses kesehatan hanya dengan menggunakan gadget tanpa perlu ke luar rumah. Nikmati kemudahan ini di genggaman tanganmu!

Cara Mengobati Biduran pada Ibu Hamil

Wanita yang mengalami biduran akibat PUPPP dapat benar-benar sembuh dengan cara melahirkan bayi di dalam kandungan. Biasanya setelah melahirkan, ruam dapat hilang dalam waktu satu hingga dua minggu. Namun, beberapa wanita memiliki kemungkinan untuk mengidap gangguan ini beberapa minggu setelah melahirkan.

Jika ibu merasa tidak nyaman terkait masalah kulit ini, ada beberapa cara untuk meminimalisir dampak buruknya, antara lain:

1. Menggunakan Pelembap

Ibu dapat mengoleskan pelembap yang dapat meredakan gatal di kulit sekaligus rasa tidak nyaman lainnya. Hindari pelembap yang mengandung bahan yang tidak ramah pada bayi bahkan membahayakan. Contoh beberapa bahan yang harus dihindari adalah asam salisilat, retinol, vitamin A, retinil-palmitat, dan asam tropat.

2. Steroid Topikal

Alternatif lainnya yang dapat digunakan untuk meredakan biduran pada ibu hamil adalah dengan mengoleskan steroid topikal. Krim yang mengandung steroid ini dapat dioleskan ke area yang terganggu untuk mengurangi rasa gatal akibat biduran. Umumnya memang penggunaan krim ini tidak berbahaya, tetapi ibu diharapkan tetap bertanya pada dokter terkait keamanannya.

Baca juga: Si Kecil Kena Biduran? Ini yang Harus Dilakukan Ibu

Sekarang ibu tahu apa saja yang dapat menjadi penyebab dari biduran saat hamil. Dengan begitu, langkah-langkah yang tepat untuk menghindari dan mencegah masalah ini dapat dilakukan, sehingga kemungkinan untuk mengalami gangguan kulit jenis ini dapat diminimalisir.

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2020. How to Identify and Treat PUPPP Rash.

First Cry. Diakses pada 2020. Hives (Urticaria) During Pregnancy.