Ibu Hamil Ingin Puasa, Perhatikan 4 Hal Ini
Halodoc, Jakarta - Ibu hamil harus menjaga kesehatan tubuh dengan menjaga asupan makanan. Dengan selalu memperhatikan gizi, pertumbuhan bayi di dalam kandungan pun akan terjaga dengan baik. Namun, bagaimana jika ibu hamil ingin berpuasa padahal selama seharian tidak ada asupan makanan yang masuk?
Maka dari itu, penting untuk ibu hamil selalu memperhatikan semua hal jika tetap ingin menjalankan ibadah puasa. Jangan sampai memaksakan keadaan walaupun memang bulan puasa hanya datang sekali dalam satu tahun. Juga, jangan sampai kesehatan janin berdampak buruk karena kekurangan asupan makanan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan!
Baca juga: 6 Tips Puasa Bagi Ibu Hamil yang Tidak Boleh Disepelekan
Hal yang Harus Diperhatikan jika Ibu Hamil Ingin Puasa
Ibu hamil yang menjalankan puasa benar-benar harus memperhatikan keseimbangan asupan tubuhnya. Saat menjalankan puasa, tidak adanya makanan yang masuk ke tubuh selama beberapa waktu dapat menyebabkan produksi keton, yaitu molekul yang diproduksi oleh hati saat tubuh kekurangan asupan makanan. Zat ini mempunyai kemungkinan berdampak buruk bagi janin.
Maka dari itu, jika ibu hamil ingin menjalankan ibadah puasa, ada baiknya untuk berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter kandungan apakah aman untuk melakukannya. Beberapa pertimbangan, seperti usia kandungan atau kondisi medis yang terjadi pada ibu atau bayi dapat sangat terpengaruh jika puasa tetap dijalankan.
Menjaga hidrasi pada tubuh juga merupakan hal yang paling penting bagi perkembangan calon bayi. Wanita hamil yang mengalami dehidrasi akan mengalami cairan ketuban rendah, persalinan prematur, hingga cacat lahir. Maka dari itu, ketahui beberapa hal yang harus diperhatikan jika ibu hamil tetap ingin berpuasa. Berikut beberapa hal tersebut:
-
Risiko Puasa saat Hamil
Saat ibu hamil menjalankan puasa, terdapat beberapa dampak buruk yang mungkin terjadi sebagai efek sampingnya. Beberapa penelitian menyebutkan jika wanita yang berpuasa dapat mengalami persalinan prematur, berat bayi lahir rendah, hingga bertubuh lebih pendek. Hal yang sering ditemui juga adalah menurunnya pernapasan janin yang dapat membaik setelah ibunya makan.
Baca juga: 6 Hal yang Perlu Dilakukan saat Hamil
-
Tetap Terhidrasi
Ibu hamil yang ingin tetap berpuasa harus benar-benar memperhatikan asupan cairan tubuhnya agar tetap terhidrasi. Saat terjadi dehidrasi, beberapa risiko dapat terjadi pada sang ibu dan janin. Maka dari itu, penting untuk mendapatkan lebih banyak cairan sebelum berpuasa dan setelah berbuka. Paling tidak kamu harus minum 8 gelas setiap harinya.
-
Hindari Waktu Puasa yang Lama
Penting untuk menghindari waktu puasa yang terlalu lama pada ibu hamil. Hal tersebut dapat berdampak langsung pada janin ketika hamil dan produksi ASI saat menyusui. Saat tubuh kekurangan asupan makanan, bayi juga akan mendapatkan asupan yang lebih sedikit. Beberapa bayi bahkan terasa kurang aktif saat ibunya berpuasa.
-
Pastikan Tidak Mempunyai Komplikasi
Saat pemeriksaan kandungan, penting untuk mengetahui keadaan ibu dan janin yang dikandung, apakah terdapat suatu komplikasi atau tidak. Hal ini juga yang dapat memengaruhi seseorang untuk boleh berpuasa atau tidak. Beberapa komplikasi seperti diabetes dan anemia dapat membuat ibu hamil rentan mengalami gangguan parah. Memang, puasa selalu tidak dianggap aman jika seseorang mengalami diabetes dan sedang hamil, apalagi mengalami keduanya.
Itu beberapa hal yang harus diperhatikan jika ibu hamil tetap ingin menjalankan puasa. Penting untuk selalu memperhatikan kesehatan ibu dan janin, sehingga kesehatan dapat selalu dipastikan. Ibu dapat mengganti ibadah puasa tersebut setelah melahirkan, karena yang paling penting sekarang adalah kesehatan secara keseluruhan.
Baca juga: Puasa Bermanfaat Bagi Kesehatan, Ini Buktinya
Ibu juga dapat memastikan terkait keamanan menjalankan ibadah puasa saat hamil kepada dokter dari Halodoc. Caranya mudah sekali, ibu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan sehari-hari!
Referensi:
Center for Fetal Medicine. Diakses pada 2020. Fasting During Pregnancy – A Registered Dietitian’s Perspective.
Baby Centre. Diakses pada 2020. Fasting in pregnancy.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan