Ibu Hamil Mengalami Flek, Ketahui 4 Penyebabnya

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   04 November 2020
Ibu Hamil Mengalami Flek, Ketahui 4 Penyebabnya Ibu Hamil Mengalami Flek, Ketahui 4 Penyebabnya

Halodoc, Jakarta - Menyadari bercak, flek, atau perdarahan ringan selama kehamilan bisa terasa menakutkan. Namun, kondisi ini sebenarnya tidak selalu merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang salah dengan kehamilan. Banyak wanita yang pernah mengalami flek saat hamil tetap bisa melahirkan bayi yang sehat.

Flek umumnya baru disadari saat ibu pergi ke kamar kecil, ibu pun langsung akan melihat beberapa tetes darah di pakaian dalam. Darah yang keluar biasanya sedikit dan tidak seperti periode menstruasi. Selama kehamilan, flek bisa disebabkan oleh sejumlah faktor. Berikut adalah hal-hal yang bisa menjadi penyebab flek saat hamil: 

Baca juga: Flek saat Hamil, Berbahaya atau Normal?

Penyebab Flek saat Hamil

Beberapa penyebab flek saat hamil antara lain:

Perdarahan Implantasi

Perdarahan implantasi adalah penyebab umum flek di awal kehamilan. Perdarahan implantasi terjadi ketika telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim. Hal ini dapat memicu pendarahan ringan atau bercak selama beberapa hari. Bercak ini terjadi bahkan sebelum seorang wanita tahu bahwa dia hamil dan sering disalahartikan sebagai menstruasi yang tertunda. Perdarahan yang terjadi setelah hari seorang wanita mengharapkan menstruasi biasanya terlambat untuk dianggap perdarahan implantasi, dan lebih mungkin terkait dengan awal kehamilan secara umum.

Polip Serviks

Penyebab umum flek lainnya adalah polip serviks (pertumbuhan yang tidak berbahaya pada serviks), yang lebih mungkin terjadi karena kadar estrogen yang lebih tinggi. Hal ini dapat terjadi karena peningkatan jumlah pembuluh darah di jaringan sekitar serviks selama kehamilan. Akibatnya, kontak dengan area ini (melalui hubungan seksual atau pemeriksaan ginekologi, misalnya) bisa menyebabkan pendarahan. Tanpa adanya polip serviks pun, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan flek, seperti:

  • Hubungan intim.
  • Pemeriksaan ginekologi, seperti USG vagina.
  • Angkat beban/olahraga berlebihan.

Baca juga: Bercak Darah Tanda Kehamilan yang Harus Diketahui

Keguguran

Selama 12 minggu pertama kehamilan, perdarahan vagina bisa menjadi tanda keguguran atau kehamilan ektopik. Jika kehamilan berakhir sebelum minggu ke-24, itu disebut keguguran dan sekitar 1 dari 5 kehamilan berakhir dengan cara ini.

Banyak keguguran dini (sebelum 14 minggu) terjadi karena ada yang tidak beres dengan bayinya. Ada juga penyebab lain keguguran, seperti masalah hormon atau pembekuan darah. Gejala keguguran lainnya meliputi:

  • Kram dan nyeri di perut bagian bawah.
  • Keluarnya cairan atau cairan dari vagina.
  • Keluarnya jaringan dari vagina.
  • Tidak lagi mengalami gejala kehamilan, seperti payudara terasa nyeri dan sakit.

Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik adalah saat sel telur yang telah dibuahi ditanam di luar rahim, misalnya di tuba falopi. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan dan berbahaya karena sel telur yang telah dibuahi tidak dapat berkembang dengan baik di luar rahim. Telur harus dikeluarkan, yang dapat dilakukan melalui operasi atau dengan obat-obatan.

Gejala kehamilan ektopik cenderung berkembang antara 4 dan 12 minggu kehamilan tetapi bisa terjadi kemudian. Tanda-tanda lain dari kehamilan ektopik dapat meliputi:

  • Sakit perut rendah di satu sisi.
  • Perdarahan vagina atau cairan berwarna cokelat.
  • Nyeri di ujung bahu.
  • Ketidaknyamanan saat buang air kecil atau buang air besar.

Baca juga: Jangan Panik, Lakukan Ini Jika Ibu Hamil Alami Flek

Kapan Khawatir Tentang Flek Saat Hamil? 

Bercak atau perdarahan selama kehamilan tidak diharapkan dan mungkin tidak normal, biasanya bukan kondisi sangat yang perlu diperhatikan. Namun, penting untuk menghubungi dokter di Halodoc untuk mendiskusikan gejala yang ibu alami. Kabar baiknya adalah bahwa 50 persen wanita yang mengalami flek selama kehamilan memiliki kehamilan yang sehat dan bayi yang sehat.

Untuk membantu mencegah flek semakin banyak selama kehamilan, biasanya dokter akan mendorong ibu hamil untuk melakukan hal-hal seperti:

  • Istirahat di tempat tidur atau lebih banyak tidur siang.
  • Lebih banyak waktu luang.
  • Tetap terhidrasi dengan baik.
  • Batasi aktivitas fisik.
  • Naikkan kaki jika memungkinkan
  • Hindari mengangkat barang berat. 

Referensi:
American Pregnancy Association. Diakses pada 2020. Spotting During Pregnancy
Healthline. Diakses pada 2020. Pregnancy Spotting.
National Health Service UK. Diakses pada 2020. Vaginal Bleeding in Pregnancy.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan