Halodoc, Jakarta - Penyakit herpes genital adalah salah satu penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV), dan kondisi ini pun bisa terjadi selama kehamilan. Penyakit ini akan ditandai dengan munculnya bentol-bentol yang berisi cairan pada sekitar alat kelamin, anus, hingga mulut. Meski pria dan wanita sama-sama memiliki kesempatan mengidap penyakit ini, wanita lebih rentan mengalami penyakit ini.

Lantas, bagaimana efek jika ibu hamil mengalami herpes genital, apakah hal ini berbahaya? Untuk tahu jawabannya, mari simak penjelasannya berikut!

Baca juga: Bisakah Bumil Pengidap Herpes Genital Persalinan Normal?

Dampak Ibu Hamil Mengalami Herpes Genital

Faktanya, ibu hamil yang mengalami kondisi herpes genital dapat menularkan virus ini pada anak yang dilahirkan. Meskipun begitu, dampak bisa berbeda sesuai dengan kapan paparan virus terjadi pada ibu hamil, begini penjelasannya:

Terinfeksi sebelum Mengandung

Jika ibu hamil terinfeksi sebelum mengandung, hanya ada kemungkinan kecil penyakit ini membahayakan bayi dalam kandungan. Hal ini karena antibodi yang digunakan untuk melawan herpes genital otomatis diturunkan oleh ibu pada anak.

Terinfeksi pada Trimester Pertama dan Trimester Kedua

Ibu yang mengalami kondisi herpes pada trimester pertama dan kedua kehamilan dapat berdampak buruk pada kandungan seperti keguguran. Jika kehamilan tetap berlanjut, akan ada risiko seperti gangguan tumbuh kembang janin dalam kandungan. Tidak hanya itu, risiko penularan herpes kepada bayi juga cukup besar. 

Terinfeksi Herpes pada Trimester Ketiga

Jika ibu pertama kali mengalami herpes ketika memasuki usia trimester ketiga kehamilan, risiko bayi tertular semakin besar. Hal ini karena ibu dan bayi sudah tidak memiliki banyak waktu untuk membuat antibodi dalam tubuh. Untuk mencegah penularan, biasanya dokter tidak menyarankan ibu untuk melahirkan secara normal, melainkan melalui tindakan operasi caesar.

Baca juga: Hati-Hati Risiko Ibu Hamil Tularkan Herpes ke Janin

Apa yang Terjadi Ketika Bayi Tertular Herpes?

Saat bayi yang baru dilahirkan mengalami penyakit herpes, kondisi ini dikenal sebagai herpes neonatal. Tidak hanya ibu, herpes akan berdampak buruk bagi bayi. Berbagai masalah serius bisa menyerang bayi dan parahnya dapat mengancam nyawa bayi. 

Bayi yang mengalami herpes neonatal dapat mengalami infeksi di beberapa bagian tubuhnya seperti infeksi kulit, infeksi mata, dan infeksi mulut. Biasanya, infeksi muncul ketika bayi memasuki usia 1 hingga 2 minggu. Jika herpes hanya terjadi di bagian luar tubuh, kondisi ini tidak mengganggu tumbuh kembang anak. Namun, alangkah lebih baik jika tindakan pengobatan segera dilakukan agar tidak menimbulkan masalah lain pada kulit.

Herpes neonatal yang tidak ditangani juga dapat menjadi herpes diseminata. Penyakit ini memengaruhi organ tubuh lainnya pada bayi seperti paru-paru dan juga hati.

Ibu juga disarankan untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi agar kesehatan ibu hamil tetap terjaga. Jangan lupa juga untuk melakukan pencegahan agar tidak tertular penyakit herpes genital seperti rutin memeriksakan diri ke dokter.

Baca juga: Selain Menggunakan Kondom, Ini Cara Mencegah Herpes Genital

Kamu juga bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai pencegahan herpes genital pada ibu hamil. Dokter di Halodoc akan selalu siaga memberikan saran kesehatan yang kamu butuhkan untuk menjaga kehamilan tetap sehat hingga persalinan kelak. Tunggu apa lagi? Ambil smartphone kamu sekarang dan nikmati kemudahan bicara dengan dokter kapan dan di mana saja!

Referensi:

American Sexual Health Association. Diakses pada 2021. Herpes & Pregnancy.

National Health Service UK. Diakses pada 2021. Genital Herpes.

Web MD. Diakses pada 2021. Genital Herpes & Pregnancy: Treatments, Risks, and More.