Ibu Harus Tahu, Ini 4 Komplikasi dari Atresia Ani

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   22 Februari 2019
Ibu Harus Tahu, Ini 4 Komplikasi dari Atresia AniIbu Harus Tahu, Ini 4 Komplikasi dari Atresia Ani

Halodoc, Jakarta - Normalnya, setiap manusia terlahir memiliki anus, sebagai jalan keluar sisa-sisa zat yang dikonsumsi. Lalu, bagaimana jika ada anak yang terlahir tanpa anus? Kondisi seperti itu dalam dunia medis disebut atresia ani atau anus imperforata, yaitu sejenis cacat lahir yang membuat perkembangan bentuk rektum (bagian akhir usus besar) hingga lubang anus tidak sempurna.

Atresia ani adalah kondisi serius yang membutuhkan penanganan sesegera mungkin dengan jalan operasi. Jika tidak, akan ada risiko komplikasi serius yang mungkin terjadi. Apa saja ya?

Sebelum membahas mengenai komplikasinya, perlu diketahui bahwa atresia ani terdiri atas beberapa bentuk, yaitu:

  • Lubang anus yang menyempit atau sama sekali tertutup.

  • Terbentuknya fistula atau saluran yang menghubungkan rektum dengan kandung kemih, uretra, dan pangkal Mr P atau Miss V.

  • Rektum yang tidak terhubung dengan usus besar.

Baca juga: Atresia Ani Bisa Diketahui Sejak Trimester Pertama

Bagaimana Atresia Ani Bisa Terjadi pada Bayi?

Pada kondisi normal, lubang anus, saluran kemih, dan kelamin janin terbentuk pada usia kehamilan tujuh hingga delapan minggu, melalui proses pembelahan dan pemisahan dinding-dinding pencernaan janin. Gangguan pada masa perkembangan janin inilah yang akan menyebabkan atresia ani.

Penyebab di balik gangguan perkembangan tersebut belum diketahui secara pasti. Kondisi ini diduga terjadi karena adanya keterlibatan faktor keturunan atau genetika. Bayi yang lahir dengan kondisi atresia ani umumnya memiliki gejala dan tanda klinis sebagai berikut:

  • Lubang anus sangat dekat dengan Miss V, pada bayi perempuan.

  • Lubang anus tidak di tempat yang semestinya, atau tidak terdapat lubang anus sama sekali.

  • Feses pertama tidak keluar dalam jangka waktu 24 - 48 jam setelah lahir.

  • Feses keluar dari Miss V, pangkal Mr P, skrotum, atau uretra.

  • Perut membesar.

Komplikasi yang Mungkin Terjadi

Ketika terdeteksi mengalami atresia ani, jalan satu-satunya yang bisa dilakukan sebagai langkah penanganan adalah menjalani prosedur operasi. Namun, seperti kebanyakan prosedur medis lainnya, operasi untuk atresia ani juga memiliki risiko komplikasi. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi setelah dilakukan tindakan operasi antara lain:

1. Konstipasi

Konstipasi dapat diatasi dengan diet tinggi serat. Obat pencahar juga terkadang diberikan untuk mencegah menumpuknya feses di dalam usus, yang akan membuat usus melebar dan mengakibatkan gerakannya menjadi berkurang.

Baca juga: 2 Prosedur Medis pada Bayi dengan Atresia Ani

2. Inkontinensia Urine dan Feses

Pada beberapa kasus, inkontinensia urine dan feses dapat terjadi, walaupun operasi berjalan mulus dan tanpa komplikasi.

3. Stenosis Anus

Anus yang baru dapat membentuk jaringan parut dan menyempit (stenosis). Bila terjadi, kondisi ini akan membutuhkan tindakan operasi lanjutan. Untuk mencegah stenosis anus, dokter akan melakukan dan mengajarkan kepada orangtua pengidap untuk melakukan tindakan meregangkan atau melebarkan anus yang baru secara berkala (dilatasi anus).

4. Komplikasi Pra-Operasi

Selain komplikasi yang terjadi pasca operasi, komplikasi juga dapat terjadi sebelum dilakukan tindakan operasi, antara lain robekan (perforasi) usus, atau infeksi saluran kemih apabila terdapat fistula ke saluran kemih.

Baca juga: Cegah Atresia Ani dengan 4 Cara Ini

Itulah sedikit penjelasan tentang atresia ani dan risiko komplikasi yang mengintai. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan