Ibu, Kenali 5 Manfaat dan Risiko Sunat pada Bayi

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   06 Januari 2022
Ibu, Kenali 5 Manfaat dan Risiko Sunat pada BayiIbu, Kenali 5 Manfaat dan Risiko Sunat pada Bayi

“Sunat sering dikaitkan dengan budaya atau agama tertentu. Padahal, dalam kacamata dunia kedokteran sunat terbukti dapat menjauhkan anak dari risiko penyakit seksual di kemudian hari. Sebelum melakukannya, ibu perlu mengetahui manfaat dan risikonya terlebih dulu.”

Halodoc, Jakarta – Sunat pada bayi memang cukup menegangkan bagi orang tua. Prosedur tersebut umumnya dilakukan beberapa hari setelah bayi terlahir ke dunia, dengan membuang kulit yang menutupi ujung penis. Dilakukan dengan cukup kompleks, ini manfaat dan risiko yang bisa saja terjadi.

Manfaat Sunat pada Bayi

Sunat menjadi salah satu prosedur kuno yang sudah dilakukan sejak ribuan tahun lalu. Awalnya, sunat wajib dilakukan oleh kalangan agama tertentu. Seiring berjalannya waktu dan banyaknya penelitian yang dilakukan, ternyata sunat memberikan segudang manfaat baik.

Melansir dari American Academy of Pediatrics, sunat pada bayi lebih besar manfaatnya ketimbang risikonya.  Berikut ini beberapa manfaat jangka panjang yang diperoleh:

  1. Penurunan risiko infeksi saluran kemih (ISK), terutama di tahun pertama kehidupan anak. ISK parah atau berulang dapat memicu kerusakan ginjal, bahkan infeksi aliran darah.
  2. Penurunan risiko tertular HIV, serta beberapa penyakit lain yang ditularkan melalui kontak seksual.
  3. Penurunan risiko kondisi kulit yang memengaruhi penis, seperti phimosis. Kelainan ini ditandai dengan kulup yang melekat erat pada kepala penis.
  4. Penurunan risiko terjadinya kanker penis.
  5. Jika memiliki pasangan yang disunat, wanita dapat mengalami penurunan risiko kanker serviks.

Setelah prosedur sunat pada bayi dilakukan, ibu bisa langsung membawanya pulang ke rumah. Dokter juga akan memberikan jadwal kontrol rutin, agar proses pemulihan bayi dapat dipantau dengan baik. Biasanya proses penyembuhan sunat pada bayi berlangsung selama 7-10 hari.

Waktu tersebut lebih cepat ketimbang anak-anak dan orang dewasa yang membutuhkan waktu hingga 3 minggu. Ibu perlu memantau bekas luka, karena bayi akan mengalami nyeri dan pembengkakan di area kepala penis. Area tersebut juga tambah memar dan kemerahan.

Jangan khawatir berlebihan, karena kondisi tersebut normal. Meski terlihat tidak nyaman, prosedur ini memberikan dampak yang cukup besar demi keberlangsungan hidup bayi di kemudian hari. Dengan kata lain, prosedur sunat pada bayi layak untuk dipertimbangkan.

Ketahui Juga Risiko yang Bisa Saja Dialami

Prosedur sunat pada bayi memang membuat sebagian orang tua merasa gugup. Seperti halnya prosedur pembedahan lainnya, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan ketika memutuskan untuk melakukan sunat pada bayi. Berikut ini risiko yang bisa saja terjadi:

  • Pendarahan saat prosedur berlangsung.
  • Infeksi pasca prosedur dilakukan.
  • Nyeri yang membuat bayi rewel.
  • Kerusakan atau kelainan bentuk pada penis.

Risiko komplikasi serius berupa kerusakan pada penis cenderung sangat rendah. Kasusnya diperkirakan hanya 0,2 persen dari total keseluruhan. Sedangkan risiko komplikasi ringan, seperti perdarahan atau infeksi diperkirakan hanya terjadi pada 3 persen dari total keseluruhan.

Jika ibu masih ragu untuk melakukannya, tanyakan dengan dokter lewat aplikasi Halodoc, ya! Meski risikonya perlu dipertimbangkan, tapi manfaatnya lebih besar ketimbang risiko yang belum tentu dialami. Apalagi jika sunat dilakukan oleh profesional medis terlatih yang ahli di bidangnya. 

Jika ibu ingin mendapatkan informasi menarik seputar kesehatan atau pola asuh anak, download Halodoc sekarang juga, ya!

Referensi:

American Academy of Pediatrics. Diakses pada 2022. Circumcision Policy Statement.
Healthline. Diakses pada 2022. Everything You Need to Know About Baby Circumcision.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Greater Benefits of Infant Circumcision.
London Children Surgery. Diakses pada 2022. Are There Any Benefits of Circumcision in Babies?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan