Halodoc, Jakarta – Pijat bayi memiliki beragam manfaat. Selain membuat tubuh bayi rileks, memijat bayi juga bermanfaat untuk memperkuat ikatan antara ibu dan bayi. Bonus lainnya, kualitas tidur bayi akan meningkat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pijat bayi dapat meningkatkan pertumbuhan yang sehat. 

Meskipun memiliki beragam manfaat, orang tua juga perlu memperhatikan cara memijat bayi. Ibu harus memperhatikan beberapa hal penting sebelum memijat. Mulai dari kondisi fisik hingga cara memijatnya.

Hal yang Harus Diketahui Sebelum Memijat Bayi

Perlu diketahui, pijatan merupakan bentuk sentuhan. Melakukan pijatan bayi dengan cara yang tepat akan memberikan efek nyaman dan rileks pada bayi. Untuk mendapatkan manfaat pijat bayi, ada beberapa hal yang harus ibu ketahui sebelumnya, yaitu:

1. Pilih Waktu yang Tepat

Agar bayi ibu rileks dan nyaman saat dipijat, ibu harus tahu waktu yang tepat untuk memijat bayi. Cara untuk mengetahuinya adalah dengan melihat respon bayi saat dipijat. Selama bayi terlihat menikmati pijatan, bisa diartikan bahwa pijatan dilakukan di waktu yang tepat. 

Beberapa ibu biasanya melakukan pijatan bayi setelah memandikan bayi. Jika bayi rewel saat dipijat, berarti Si Kecil merasa tidak nyaman. Jadi, jangan dipaksakan karena bisa membuat bayi menjadi trauma, dan tidak mau dipijat untuk lagi di kemudian hari.

2. Buka Baju Bayi

Selain membuka baju bayi, ibu juga dapat membuka popok bayi jika perlu. Membiarkan pantat bayi tanpa popok bermanfaat untuk membiarkan kulitnya bernapas. Cara ini juga baik untuk mengatasi atau mencegah ruam popok. Namun, jangan lupa untuk memberikan alas dengan handuk di bawah tubuh bayi jika ia tak mengenakan popok. 

3. Perhatikan Kebersihan Tangan

Patikan tangan ibu bersih sebelum memijat bayi. Cucilah tangan dengan sabun dan basuh dengan air mengalir. Selain itu, pastikan kuku jari kedua tangan ibu telah dipotong sebelum melakukan pijatan. Hal ini untuk mengurangi risiko kulit bayi terluka karena terkena kuku jari ibu saat memijat.

4. Gunakan Baby Oil

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Infant Behavior and Development menyebutkan, bahwa penggunaan pelumas dapat membantu bayi lebih menikmati sesi pijat. Jadi, jangan lupa lumasi tangan ibu dengan minyak pijat khusus bayi atau baby oil sebelum memijat. 

5. Mulai dari Pergelangan Kaki

Kaki adalah bagian tubuh bayi yang sering mendapatkan sentuhan, karena rutinitas gonta-ganti popok. Karena itu, agar bayi tidak kaget saat dipijat, ibu bisa memulainya dari pergelangan kaki. Setelah bayi ibu terlihat mulai menikmati pijatan, ibu bisa memindahkan pijatan ke bagian tubuh lainnya secara perlahan.

6. Berinteraksi dengan Bayi saat Memijat

Saat melakukan pijatan, ibu bisa melakukan kontak mata dan mengajak bayi ibu berinteraksi, seperti berbicara atau bernyanyi. Karena, stimulasi pijatan memungkinkan Ibu merangsang indra kulit, mata, dan telinga. Jadi, jangan lewatkan momen pijatan bayi untuk memaksimalkan perkembangan otak bayi, ya.

7. Hindari Memijat setelah Memberikan ASI

Memijat bayi setelah memberikan ASI bisa meningkatkan Si Kecil tersedak, atau bahkan muntah. Jadi sebaiknya pijat bayi setelah beberapa jam ia minum ASI.

8. Tahu Kapan Harus Berhenti

Jika bayi mulai rewel, maka hentikan pijatan dan lanjutkan di lain waktu. Alasan umum mengapa bayi mulai rewel saat dipijat adalah karena ia lapar, terlalu dingin, bosan, atau tidak nyaman. Perlu diingat juga, memijat bayi cukup sebentar saja, kira-kira sekitar 10 hingga 15 menit. Namun, kapan pun bayi mulai rewel atau terlihat tidak nyaman, segera hentikan. 

Itulah yang perlu diketahui tentang pijat bayi. Jika ibu ingin tahu lebih banyak tentang informasi yang berkaitan dengan kesehatan bayi, tanyakan pada dokter anak di aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2022. Your Guide to Baby Massage

Parents. Diakses pada 2022. 11 Tips for Massaging Baby

Raising Children. Diakses pada 2022. Baby massage: in pictures