Ibu, Perhatikan Gejala Awal ADHD pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   09 Oktober 2020
Ibu, Perhatikan Gejala Awal ADHD pada AnakIbu, Perhatikan Gejala Awal ADHD pada Anak

Halodoc, Jakarta – Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) bisa menyerang anak-anak dan ditandai dengan beberapa gejala. Penting bagi ibu untuk mengetahui apa saja tandanya, sehingga anak dengan gangguan ini bisa ditangani dengan tepat. ADHD merupakan gangguan mental yang menyebabkan Si Kecil kesulitan untuk memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif. 

Jika tidak ditangani dengan tepat, semakin lama kondisi ini bisa berdampak pada tumbuh kembang dan memengaruhi prestasi anak di sekolah. Sayangnya, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab anak bisa mengalami ADHD. Namun, kondisi ini diduga terjadi karena ada faktor genetik dan lingkungan.

Baca juga: 5 Tips Didik Anak dengan ADHD

Gejala ADHD pada Anak 

ADHD bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Namun, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab gangguan ini bisa terjadi. ADHD disebut memiliki beberapa faktor risiko, di antaranya faktor genetik dan faktor lingkungan. Kondisi ini disebut terjadi karena ada gangguan pada pola aliran listrik otak atau gelombang otak. 

Pada anak-anak, gejala gangguan ini biasanya sudah mulai terlihat sejak dini. Umumnya, gejala ADHD mulai muncul sejak anak berusia 3 tahun dan akan bertambah jelas seiring bertambahnya usia. Gejala gangguan ini akan semakin mencolok saat anak memasuki usia sekolah atau pada masa awal pubertas. Gejala utama dari gangguan ini adalah sulit memusatkan perhatian, serta menunjukkan perilaku hiperaktif dan impulsif.

Anak-anak sulit untuk memusatkan perhatian adalah hal yang sebenarnya normal. Terkadang, Si Kecil juga bisa menunjukkan perilaku impulsif. Namun, perhatikan jika gejala-gejala tersebut ditunjukkan secara berlebihan. Sebab, hal itu bisa menjadi tanda awal anak mengalami ADHD. Gejala yang muncul pada anak ADHD biasanya akan lebih parah dan sering muncul, sehingga memengaruhi prestasinya di sekolah serta interaksi sosialnya dengan anak-anak lain.

Baca juga: Bedakan Anak Aktif dan Hiperaktif Akibat ADHD

Ada beberapa gejala yang bisa muncul dan bisa ibu perhatikan, sebab itu bisa menjadi tanda anak mengalami ADHD, di antaranya: 

  • Sulit memusatkan perhatian.

Anak yang mengalami ADHD biasanya akan sulit untuk memusatkan perhatian. Hal ini menyebabkan Si Kecil sulit dalam memperhatikan arahan dari orang lain, termasuk pelajaran dari guru. Anak dengan gangguan ini ditandai dengan tidak fokus dalam mengerjakan sesuatu, perhatiannya mudah teralihkan, ceroboh, terlihat tidak mendengarkan saat diajak berbicara, tidak memperhatikan hal-hal detail, dan sulit mengatur tugas dan aktivitas yang dijalani.

Anak-anak yang mengalami gangguan ini juga cenderung sulit mengikuti instruksi dalam mengerjakan sesuatu, tidak bisa fokus dan memperhatikan hal yang dikerjakan, serta sering menunjukkan perilaku hiperaktif dan impulsif. Ada beberapa contoh perilaku hiperaktif dan impulsif pada anak dengan ADHD, yaitu: 

  • Kesulitan untuk duduk diam dalam jangka waktu lama.
  • Sering menggerakkan bagian tubuh, misalnya kaki atau tangan saat sedang duduk. 
  • Sulit melakukan aktivitas fisik dengan tenang.
  • Berbicara terlalu banyak dan sering memotong pembicaraan orang lain. 
  • Sering mengganggu aktivitas yang dilakukan oleh orang lain serta sering melakukan aktivitas dan tidak mau diam. 

Baca juga: Disleksia Menjadi Salah Satu Efek dari ADHD

Cari tahu lebih lanjut seputar gejala ADHD pada anak yang perlu ibu ketahui dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!

Referensi:
NHS UK. Diakses pada 2020. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) in Children.
Healthline. Diakses pada 2020. Everything to Know About ADHD.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan