Ibu Perlu Tahu Cara Pencegahan Pendarahan pada Hemofilia

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   30 Oktober 2018
Ibu Perlu Tahu Cara Pencegahan Pendarahan pada HemofiliaIbu Perlu Tahu Cara Pencegahan Pendarahan pada Hemofilia

Halodoc, Jakarta - Kasusnya memang terbilang langka, tapi menurut World Federation of Hemophilia (WFH) sekitar 1 dari 10.000 orang terlahir sebagai pengidap hemofilia. Penyakit ini menyebabkan orang yang mengidapnya mengalami gangguan perdarahan karena kekurangan pembekuan darah. Nah, hal inilah yang membuat perdarahan akan berlangsung lama ketika tubuh terluka. Kok bisa?

Kata ahli, pengidap kelainan darah ini memiliki kekurangan suatu protein dalam darahnya. Padahal, protein itulah yang membantu darah menggumpal dengan sempurna ketika terluka dan berdarah. Nah, karena darah enggak mampu menggumpal dengan sempurna, maka luka yang dialami pengidap hemofilia akan lebih sulit sembuh.

Bagaimana dengan Gejalanya?

Pada dasarnya sih hemofilia A, B, dan C memiliki gejala yang berbeda. Namun, gejala yang ditimbulkan oleh ketiganya ini hampir serupa.  Gejala utamanya sendiri adalah perdarahan yang sulit berhenti atau berlangsung lama. Selain itu, gejala umum penyakit ini meliputi mudah memar, mudah berdarah (sering muntah darah, mimisan, BAB berdarah, ataupun urine berdarah), mati rasa, nyeri sendi, dan kerusakan sendi.

Namun yang mesti diketahui, tingkat keparahan perdarahannya tergantung dari jumlah faktor pembeku dalam darah. Untuk hemofilia ringan, jumlah faktor pembekuan darah berkisar antara 5-50 persen. Gejalanya, perdarahan berkepanjangan baru muncul saat penderita mengalami luka atau setelah menjalani prosedur medis seperti operasi.

Sedangkan hemofilia sedang, faktor pembekuannya berkisar antara 1-5 persen. Pengidapnya akan mengalami gejala, seperti kulit mudah memar, perdarahan di sekitar area sendi, kesemutan, serta nyeri ringan pada lutut, siku, dan pergelangan kaki.

Sementara itu hemofilia berat, faktor pembekuannya kurang dari 1 persen. Alhasil, pengidapnya sering mengalami perdarahan secara spontan. Misalnya, mimisan, gusi berdarah, ataupun perdarahan pada sendi dan otot tanpa sebab yang jelas.

Cara Mencegah Perdarahan

Si Kecil yang mengidap kondisi ini memang kerap membuat ibu cemas. Sebab sedikit saja terluka, maka waktu tubuh untuk menghentikan perdarahan terbilang lama. Oleh sebab itu, ibu perlu tahu upaya untuk mencegah hal-hal yang bisa menyebabkan perdarahan. Nah, berikut beberapa tipsnya:

  • Ajaklah Si Kecil untuk selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut. Tujuannya jelas, agar dirinya terhindar dari penyakit gigi dan gusi yang bisa menyebabkan perdarahan.

  • Ingatkan dirinya untuk menghindari olahraga yang melibatkan kontak fisik atau olahraga yang memiliki risiko besar untuk terjatuh hingga menyebabkan luka. Alternatifnya, ibu bisa mengajaknya untuk berolahraga yang direkomendasikan dokter untuk menguatkan otot dan sendinya.

  • Selalu lindungi diri dari luka. Contohnya, menggunakan helm, sabuk pengaman, ataupun knee dan elbow protector, ketika dirinya bersepeda atau berkendara dengan dirimu.

  • Hindari obat nyeri yang berpotensi meningkatkan terjadinya perdarahan.

Cara Mengatasinya

Andaikan perdarahan sudah terlanjur terjadi karena satu dan lain hal (terjatuh, dan lain-lain.), setidaknya ada empat langkah yang bisa ibu lakukan. Berikut cara mengatasi perdarahannya menurut ahli dari Divisi Hematologi Onkologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM).

  • Istirahatkan sendi yang mengalami perdarahan. Lalu, letakkan lengan atau kaki yang mengalami perdarahan ke atas bantal. Namun yang perlu diingat, jangan menggerakan persendian yang terluka. Apalagi berjalan dengan kondisi seperti ini.

  • Kompres luka dengan es. Ibu bisa meletakkan kantong es di atas handuk basah ke bagian yang terluka kira-kira selama lima menit. Lalu, diamkan bagian yang terluka tanpa es selama 10 menit. Ibu bisa melakukan hal tersebut berulang-ulang selama bagian yang terluka masih terasa panas. Kata ahli, cara ini bisa meringankan rasa sakit, sekaligus memperlambat laju perdarahan.

  • Selanjutnya, ibu bisa memberikan tekanan menggunakan perban elastis untuk membalut persendian yang terluka. Tekanan yang tak terlalu keras ini bisa memperlambat laju perdarahan dan menyokong persendian. Cara ini juga bisa digunakan pada perdarahan otot.

  • Posisikan area yang terluka di tempat yang lebih tinggi. Tujuannya untuk menurunkan tekanan di bagian yang terluka. Dengan begitu, laju keluarnya darah bisa melambat.

Mau tahu lebih jauh mengenai cara mencegah atau mengatasi perdarahan bagi pengidap hemofilia? Ibu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga:

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan