Ibu Perlu Tahu, Ini 4 Penyebab Anak Melakukan Cyberbullying

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   05 Agustus 2022

“Ada beberapa penyebab anak melakukan cyberbullying. Misalnya, akibat pesatnya perkembangan teknologi, lemahnya kontrol diri dan sosial, meniru orang lain, dan tidak tahu bahwa ada risiko hukum jika melakukannya.”

Ibu Perlu Tahu, Ini 4 Penyebab Anak Melakukan CyberbullyingIbu Perlu Tahu, Ini 4 Penyebab Anak Melakukan Cyberbullying

Halodoc, Jakarta – Cyberbullying adalah jenis bullying  atau perundungan yang terjadi di media sosial, email, game, dan platform online lainnya. Tindakannya termasuk jenis intimidasi dan perilaku berulang yang bertujuan untuk menakut-nakuti, memprovokasi, atau mendiskreditkan target.

Perlu orang tua waspadai, cyberbullying berdampak pada anak-anak hampir di seluruh dunia. Namun, sayangnya masih banyak orang tua yang belum menyadari bahwa tindakan penindasan ini benar-benar nyata dan berkembang, sehingga perlu ditangani. Itulah sebabnya orang tua perlu tahu apa penyebab anak melakukan cyberbullying. 

Penyebab Anak Melakukan Cyberbullying

Sering kali penyebab anak melakukan cyberbullying untuk melampiaskan kemarahan dan balas dendam. Contoh cyberbullying di antaranya:

  • Memposting kebohongan atau foto memalukan seseorang di media sosial.
  • Mengirim pesan atau ancaman berbahaya.
  • Meniru seseorang dan mengirim pesan atau memposting konten atas nama korban.

Penindasan di dunia maya dan perundungan tatap muka biasanya terjadi pada saat bersamaan. Namun, cyberbullying meninggalkan sidik jari dan bukti (seperti teks atau pesan suara) yang bisa memberikan petunjuk untuk mengatasinya nanti.

Orang tua perlu mengetahui, apa saja alasan dan penyebab anak melakukan cyberbullying, agar dapat mencegah tindakan ini pada anak. Berikut penyebab yang harus diamati:

1. Perkembangan Teknologi yang Pesat

Melansir Jurnal Penegakan Hukum dan Keadilan dari Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pesatnya perkembangan teknologi berkontribusi pada perilaku bullying di kalangan anak-anak dan remaja. Hadirnya internet membuat aktivitas dan pola bermain anak menjadi bergeser. Dulu anak-anak bermain di luar rumah, kini mereka bermain dan berinteraksi di dunia maya.

Sama seperti interaksi dan pergaulan di dunia nyata, pertemanan di dunia maya pun rentan terjadi konflik yang tidak dapat dihindari. Sehingga konflik di dunia maya pun kerap terjadi hingga munculah tindakan cyberbullying

Selain itu, dengan melakukan cyberbullying pelaku tidak perlu takut mendapatkan balasan, apalagi secara fisik. Karena pelaku biasanya bersifat anonim atau tidak dikenal. Sementara itu dampaknya pada korban sama, tanpa harus menimbang kekuatan fisik.

2. Ketidaktahuan Akan Risiko Hukum

Ketidaktahuan akan risiko hukum menjadi salah satu alasan anak dan remaja melakukan cyberbullying. Mereka mungkin belum mengetahui bahwa dari perbuatan tersebut dapat dikenai sanksi pidana. Pelaku cyberbullying menganggap bahwa tindakannya tersebut hanya sebatas ekspresi diri, atau ada juga yang berdalih bahwa tindakan tersebut hanya sebuah candaan. 

Alasan ini diperkuat oleh sebuah kasus yang pernah terjadi di Yogyakarta.  Lima dari enam pelaku kasus cyberbullying yang didampingi oleh Yayasan Lembaga Perlindungan Anak Yogyakarta, ternyata tidak memahami bahwa perbuatan mereka memiliki risiko hukum. Hal ini disebabkan karena undang-undang informasi dan transaksi elektronik itu baru dan belum banyak dipahami masyarakat.

3. Anak yang Suka Meniru

Perlu dipahami, bahwa usia anak-anak dan remaja merupakan masa dimana mereka memiliki kecenderungan labil, sedang mencari jati diri, dan suka mengeksplorasi banyak hal. Di tahap perkembangan anak ini, mereka cenderung melihat dan mempelajari berbagai hal di lingkungannya. 

Misalnya, saat anak menggunakan media sosial tanpa pendampingan orang tua, mereka bisa saja melihat banyak perilaku negatif yang dilakukan banyak orang di sana. Hal tersebut pada akhirnya ditiru oleh anak tanpa tahu dampak dan akibatnya pada dirinya sendiri dan orang lain. 

Ketika anak percaya bahwa banyak orang melakukan intimidasi secara online, mereka cenderung terlibat dalam perilaku itu sendiri. Mungkin dalam benaknya, hal itu seperti bukan masalah besar karena kelompok sebaya maupun orang dewasa juga menerima perilaku tersebut. 

4. Lemahnya Kontrol Diri dan Sosial

Lemah atau bahkan hilangnya kontrol diri dan sosial menjadi penyebab selanjutnya anak melakukan cyberbullying. Kontrol diri yaitu kemampuan seseorang menahan diri agar tidak melakukan pelanggaran norma yang ada di masyarakat.

Sedangkan kontrol sosial yaitu kemampuan kelompok sosial atau lembaga di masyarakat melaksanakan norma atau peraturan yang efektif. Kontrol sosial terdekat yang paling penting untuk anak yaitu keluarga. Jika keluarga tidak melaksanakan kontrol pada anak, misalnya tidak mengawasi atau mendampingi anak saat menggunakan internet, maka besar kemungkinan anak juga tidak memiliki kontrol diri. Alhasil, anak bisa saja menjadi pelaku cyberbullying. 

Untuk mencegah anak melakukan cyberbullying, pastikan orang tua selalu mendampingi anak saat beraktivitas di media sosial. Orang tua juga harus berbicara dengan anak tentang konsekuensi menindas orang lain, baik di dunia nyata maupun di internet.

Selain dampak dan akibat dari cyberbullying, anak juga harus tahu bagaimana perasaan orang yang menjadi korban. Dengan menanamkan empati dan mendorong mereka untuk memilih pilihan yang baik, maka kemungkinan anak melakukan perundungan di internet dapat berkurang. 

Itulah yang perlu orang tua ketahui tentang penyebab anak melakukan cyberbullying. Jika ayah dan ibu melihat ada tanda masalah perilaku pada anak, tidak ada salahnya untuk bertanya pada psikolog anak di aplikasi Halodoc tentang cara mengatasi dan menghadapinya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Very Well Family. Diakses pada 2022. 8 Motives Behind Why Kids Cyberbully
Jurnal Penegakan Hukum dan Keadilan dari Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Diakses pada 2022. Faktor Penyebab Cyberbullying yang Dilakukan oleh Remaja di Kota Yogyakarta
Center of Marriage and Family. Diakses pada 2022. Anak Melakukan Cyberbullying? Ini Alasannya

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan