Ibu Waspadai 6 Penyakit Yang Ditularkan Lewat ASI

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   29 Juni 2022

“Ada beberapa jenis penyakit yang dapat menghentikan ibu untuk menyusui Si Kecil. Beberapa penyakit yang ditularkan lewat ASI yaitu hepatitis B dan C, HIV, hingga TBC.”

Ibu Waspadai 6 Penyakit Yang Ditularkan Lewat ASIIbu Waspadai 6 Penyakit Yang Ditularkan Lewat ASI

Halodoc, Jakarta – Menyusui adalah satu fase yang cukup penting bagi ibu dan bayi. Air susu ibu (ASI) adalah hal yang baik dan sangat dianjurkan bahkan diwajibkan untuk diberikan pada bayi. Karena hampir tidak ada teori yang menyanggah manfaat ASI bagi pertumbuhan bayi. 

Lantas, bagaimana jika ibu sakit? Banyak yang beranggapan bahwa lewat menyusui, ibu mungkin akan menularkan virus penyebab penyakit pada Si Kecil. Hal ini membuat tidak sedikit ibu yang memilih berhenti menyusui saat sedang sakit. Namun, apakah anggapan tersebut sepenuhnya benar? Apa saja penyakit yang ditularkan lewat ASI? Temukan jawabannya disini!

Ketahui Penyakit yang Ditularkan Lewat ASI

Sebenarnya, menyusui saat ibu sedang sakit tidak dilarang. Kecuali jika penyakit yang diidap memang bisa menularkan virus, kuman, atau bakteri melalui ASI. Nah, sebenarnya hanya ada beberapa jenis penyakit saja yang dapat menghentikan ibu untuk menyusui anak. Tujuannya untuk menghindari penyakit ditularkan lewat ASI.

Berikut penyakit yang ditularkan lewat ASI:

  1. HIV

Salah satu virus yang dapat menular lewat ASI adalah HIV. Sebenarnya kemungkinan ibu menularkan virus ini amat kecil dan hampir jarang terjadi. Namun, jika ibu dinyatakan memiliki riwayat ini, ada baiknya untuk lebih hati-hati.

Karena ada kemungkinan 4-22% virus tersebut akan menular melalui air susu yang diberikan ibu pada si kecil. Meski sangat disayangkan, tapi pemberian susu formula lebih dianjurkan untuk menghindari anak tertular penyakit yang sama.

  1. Tuberculosis (TBC)

Penyakit yang satu ini tergolong cukup berbahaya. Sebab tak hanya dari ASI, ibu juga bisa menularkan TBC melalui saluran pernapasan. Bahkan, saat si kecil hanya diberi susu formula.

Namun, jika ibu sudah mendapat pengobatan dan dinyatakan aman, yaitu saat TBC yang diderita tak lagi pada fase menular, ibu dapat kembali melakukan kontak dengan buah hatinya. Meski begitu, ada baiknya untuk tidak terburu-buru dan pastikan bahwa kondisi ibu sudah aman.

  1. Cacar Air

Ibu juga sebaiknya menghindari memberi ASI jika didiagnosa terinfeksi virus varicella-zoster (VZV). Virus ini merupakan penyebab dari cacar air yang mengharuskan ibu untuk dipisahkan dengan sang bayi.  

Si kecil diwajibkan untuk dipisahkan dengan ibu selama penyakit ini masih dalam periode menular. Saat hal ini terjadi ada baiknya agar bayi dirawat oleh orang lain yang dipercaya. Namun, ibu masih diizinkan memberi ASI dengan cara diperah alias tidak melakukan kontak langsung antara anak dan ibu.

  1. Hepatitis B

Sebenarnya ibu yang memiliki hepatitis B masih diizinkan untuk menyusui. Namun, si kecil wajib diberikan perlindungan berupa HBIG (hepatitis B immune globulin) dalam waktu 24 jam. Selanjutnya bayi juga harus diberikan vaksin hepatitis B setelah bayi lahir.

Pemberian vaksin ini terbukti dapat mencegah  penularan  pada  lebih dari 95% kasus ibu dengan hepatitis B. Agar lebih aman, pastikan ibu selalu berdiskusi dengan dokter selama masa menyusui si kecil.  

  1. Obat Kanker

Sebenarnya bukan karena penyakit kanker, melainkan karena pengobatannya. Saat ibu berada dalam pengobatan kanker, ada baiknya tidak menyusui untuk beberapa waktu. Hal ini karena obat-obatan untuk pengidap kanker bisa saja masuk ke dalam ASI dan mengkontaminasi kualitas ASI. Dalam beberapa kasus, hal ini bisa membahayakan kesehatan bayi bila obat tersebut masuk ke dalam tubuhnya melalui ASI.

  1. Hepatitis C

Meskipun bayi dapat terinfeksi hepatitis C selama kehamilan atau persalinan, bayi yang disusui tidak memiliki tingkat hepatitis yang lebih tinggi dibandingkan bayi yang diberi susu formula. Menyusui bahkan dapat mencegah penyebaran hepatitis C dari ibu ke bayi, dengan memberikan antibodi yang diteruskan ke bayi melalui ASI.

Namun, jika ibu terinfeksi hepatitis C dan memiliki puting pecah-pecah atau berdarah, sebaiknya tunda menyusui secara langsung. Hal ini dikhawatirkan virus hepatitis C dapat ditularkan melalui darah. 

Itulah beberapa penyakit yang dapat ditularkan lewat ASI. Jika ibu memiliki penyakit yang mengkhawatirkan saat masih masa menyusui, sebaiknya kunjungi dokter di rumah sakit untuk mendapatkan saran dan penanganan. Ibu juga bisa membuat janji medis di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Healthy Children. Diakses pada 2022. Serious Illnesses and Breastfeeding
PubMed. Diakses pada 2022. Breast milk and infection

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan