Idap Diabetes, Ini Cara Aman Berpuasa

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 April 2019
Idap Diabetes, Ini Cara Aman BerpuasaIdap Diabetes, Ini Cara Aman Berpuasa

Halodoc, Jakarta – Beberapa penelitian menunjukkan puasa bermanfaat bagi pengidap diabetes. Walaupun begitu, The American Diabetes Association tidak merekomendasikan puasa sebagai teknik untuk manajemen diabetes. Perubahan gaya hidup, termasuk terapi nutrisi medis dan lebih banyak aktivitas fisik sebagai landasan untuk penurunan berat badan dan mengontrol diabetes.

Jika kamu mengidap diabetes dan mencoba menjalankan puasa, apalagi bila puasa yang dijalankan adalah bentuk ibadah, maka ada baiknya kamu menanyakan rekomendasi ke dokter. Ada beberapa cara aman yang bisa dilakukan pengidap diabetes saat menjalani puasa, yaitu:

Baca juga: Takut Diabetes? Ini 5 Bahan Pengganti Gula

  1. Bergantian Puasa Sehari

Kamu bisa memulainya dengan makan, seperti biasa satu hari, dan kemudian makan kurang dari 600 kalori pada hari berikutnya, lalu mengulangi pola ini sepanjang minggu.

  1. Membatasi Waktu Makan

Ini adalah saat kamu mendapatkan semua kalori untuk hari itu selama jumlah jam tertentu. Misalnya, dalam durasi 8 jam, kamu mungkin makan mulai pukul 10 pagi hingga 6 sore. kemudian tidak lagi sampai hari berikutnya pukul 10 pagi

Beberapa orang berpuasa selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu pada suatu waktu, terutama di bulan puasa. Namun, tidak makan lebih dari 24 jam ketika kamu mengidap diabetes.

Puasa mungkin memiliki beberapa manfaat kesehatan umum. Misalnya, ini bisa mengurangi peradangan, membantu menurunkan berat badan, dan menurunkan kolesterol. Puasa juga dapat meningkatkan cara tubuh mengolah glukosa (gula darah) dan mengurangi resistensi insulin.

Baca juga: Tak Selalu Dihindari, Diabetes pun Butuh Karbo

The American Diabetes Association mencatat bahwa jika kamu kelebihan berat badan atau obesitas, penurunan berat badan dapat membantu menurunkan tingkat gula darah selama 2–3 bulan terakhir dan menurunkan risiko penyakit jantung. Puasa tidak diperlukan untuk menurunkan berat badan.

Puasa juga dapat memengaruhi berapa banyak obat insulin yang kamu butuhkan. Beberapa organ yang berperan dalam diabetes dapat mengambil manfaat dari puasa juga. Tubuh menyimpan glukosa ekstrak dalam bentuk yang disebut glikogen di hati.

Tubuh membutuhkan 12 jam untuk menggunakan glikogen itu. Jika kamu tidak makan, tubuh mulai membakar lemak alih-alih glikogen untuk energi. Itu membantu penurunan berat badan. Ini juga memberi hati dan pankreas (yang membuat insulin dan hormon yang mengontrol gula darah) istirahat.

Baca juga: 4 Jenis Makanan Manis untuk Pengidap Diabetes

Saat berpuasa, kamu mungkin akan lapar (setidaknya pada awalnya). Kamu mungkin juga merasa mengantuk dan mudah tersinggung. Tidak makan bisa membuat kamu sakit kepala. Dan jika kamu berpuasa lebih dari satu hari atau lebih, tubuh mungkin tidak mendapatkan cukup nutrisi yang dibutuhkan tanpa suplemen.

Bahaya terbesar dari puasa jika kamu mengidap diabetes adalah kadar gula darah bisa sangat rendah (ini disebut hipoglikemia). Itu terutama benar jika kamu minum obat, seperti insulin untuk mengendalikan diabetes.

Jika kamu tidak makan, kadar gula darah lebih rendah dan obat-obatan dapat menurunkan kadar gula darah lebih banyak lagi, yang dapat menyebabkan hipoglikemia. Hipoglikemia dapat menyebabkan kamu merasa gemetar, pingsan, atau bahkan koma.

Ketika kamu "berbuka puasa" dengan makan, kamu mungkin juga akan mengalami tingkat gula darah yang terlalu tinggi. Dokter menyebutnya hiperglikemia. Ini hanya terjadi jika kamu makan terlalu banyak karbohidrat. Jika puasa mendorong kamu untuk makan berlebihan makanan yang kaya karbohidrat, itu mungkin bukan rencana yang tepat untuk kesehatanmu.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai cara aman berpuasa buat pengidap diabetes, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan