Idap Limfoma Non Hodgkin, Kenali Gejalanya

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   13 November 2019
Idap Limfoma Non Hodgkin, Kenali GejalanyaIdap Limfoma Non Hodgkin, Kenali Gejalanya

Halodoc, Jakarta - Limfosit merupakan salah satu jenis sel darah putih. Seperti halnya sel darah putih lainnya, limfosit bertugas sebagai bagian dari sistem daya tahan tubuh. Ketika tubuh terlalu banyak menghasilkan limfosit, maka limfosit yang berlebihan ini menumpuk di kelenjar getah bening. Kondisi ini menyebabkan kemunculan tumor yang terus tumbuh dan bisa mempengaruhi sel-sel di sekitarnya, yang disebut penyakit limfoma non hodgkin.

Limfoma non-Hodgkin adalah kondisi yang perlu dilakukan penanganan sesegera mungkin. Pasalnya ia bisa menyebar ke kelompok sistem limfatik lainnya dan menyebar juga ke organ tubuh lain, seperti hati, otak, atau sumsum tulang. Karena berbahayanya kondisi ini, seseorang bisa meninggal jika tidak diberikan penanganan yang tepat. 

Baca juga: Perbedaan dari Limfoma Hodgkin dan Non Hodgkin

Apa Saja Gejala dari Limfoma Non Hodgkin?

Terdapat beberapa gejala yang umum ketika seseorang mengalami limfoma non Hodgkin, yaitu: 

  • Berkeringat banyak pada malam hari;

  • Demam;

  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, selangkangan, atau daerah lain;

  • Penurunan berat badan;

  • Nyeri dada, batuk atau kesulitan bernapas;

  • Nyeri perut.

Sangat mungkin terjadi beberapa gejala lain yang muncul, jika kamu merasakan beberapa gejalanya, segera periksakan diri ke rumah sakit terdekat. Jika tidak ingin antre terlalu lama, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter. Tanpa repot, kamu bisa langsung menemui dokter setibanya di rumah sakit.

Baca juga: Bisakah Limfoma Non Hodgkin Dicegah? 

Lantas, Apa Penyebab Seseorang Bisa Alami Limfoma Non Hodgkin?

Limfoma non-Hodgkin terjadi karena perubahan DNA atau mutasi yang terjadi di dalam salah satu jenis sel darah putih yang disebut limfosit. Namun, penyebab terjadinya mutasi belum diketahui hingga kini. 

Pada orang yang sehat, tubuh memproduksi limfosit baru untuk menggantikan limfosit yang telah mati. Namun pada kasus limfoma non-Hodgkin, limfosit malah terus membelah dan berkembang secara abnormal. Ada dua jenis sel yang menjadi awal munculnya limfoma non-Hodgkin, yakni: 

  • Limfosit B. Sebagian besar limfoma non-Hodgkin muncul dari sel ini. Limfosit B seharusnya melawan infeksi dengan cara memproduksi antibodi yang mampu menetralisir bakteri atau virus yang berbahaya bagi tubuh.

  • Limfosit T. Beberapa limfosit T juga bertugas menghancurkan bakteri, virus, atau sel abnormal lain dalam tubuh secara langsung. Limfosit T lainnya membantu mempercepat atau memperlambat aktivitas sel-sel sistem imun yang lain.

Langkah Pengobatan Dilakukan untuk Atasi Limfoma Non Hodgkin

Pengobatan limfoma non Hodgkin dilakukan berdasarkan usia, kesehatan, dan perkembangan tumor. Pada kasus tumor besar dan menyebabkan dampak serius pada kesehatan, maka beberapa langkah pengobatan yang bisa dilakukan, antara lain: 

  • Kemoterapi. Dokter memberikan obat atau suntikan untuk menghancurkan sel-sel kanker;

  • Terapi Radiasi. Dokter menggunakan sinar berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker;

  • Transplantasi Sel Induk. sel induk akan ditransplantasikan ke tubuh yang sehat untuk membentuk sel-sel darah baru yang lebih baik.

Baca juga: Ini Tahapan untuk Mengobati Limfoma Non Hodgkin

Apa Saja yang Meningkatkan Risiko Seseorang Alami Limfoma Non Hodgkin?

Terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi munculnya limfoma non-Hodgkin, yaitu: 

  • Usia. Limfoma non-Hodgkin memang bisa menyerang siapapun dari berbagai usia, namun risiko kanker ini meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar limfoma non-Hodgkin menyerang orang yang berusia 60 tahun ke atas.

  • Sistem kekebalan tubuh lemah. Kondisi ini bisa terjadi akibat berbagai hal, seperti HIV atau konsumsi obat-obatan penurun sistem kekebalan tubuh, misalnya setelah transplantasi organ.

  • Kondisi autoimun, seperti rheumatoid arthritis, lupus atau sindrom Sjogren.

  • Bahan kimia tertentu, seperti pestisida.

Infeksi virus dan bakteri tertentu nyatanya juga bisa sebabkan seseorang alami limfoma non hodgkin. Beberapa infeksi virus atau bakteri tersebut adalah infeksi virus meliputi HIV dan virus Epstein-Barr, sedangkan infeksi bakteri adalah Helicobacter pylori yang menyebabkan tukak lambung.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Non-Hodgkin Lymphoma.
American Cancer Society. Diakses pada 2019. Non-Hodgkin Lymphoma.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan