Idap Striktur Uretra Dapat Sebabkan Prostatitis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 Agustus 2020
Idap Striktur Uretra Dapat Sebabkan ProstatitisIdap Striktur Uretra Dapat Sebabkan Prostatitis

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah striktur uretra sebelumnya? Kondisi ini ditandai dengan adanya penyempitan pada saluran kencing uretra yang diakibatkan oleh adanya luka atau pembengkakan, yang akan menghalangi dan melemahkan aliran urine. Dalam kasus yang parah, penyakit ini dapat menghambat aliran urine dengan sepenuhnya. Uretra sendiri merupakan saluran tempat urine mengalir keluar dari kandung kemih. 

Jika gejala yang muncul dibiarkan begitu saja, kondisi tersebut dapat berkembang secara bertahap dan membuat pengidapnya sering merasa sangat ingin buang air kecil secara tiba-tiba. Penyakit ini juga dapat menyebabkan prostatitis. Bukan itu saja, berikut sejumlah faktor risiko striktur lainnya!

Baca juga: Begini Cara Penanganan Striktur Uretra

Striktur Uretra Memicu Peradangan pada Prostat

Striktur uretra menjadi salah satu penyebab peradangan pada prostat. Radang prostat ini dikenal dengan istilah prostatitis. Uretra seseorang dikelilingi oleh prostat, yang berada tepat di bawah kandung kemih. Jika area tersebut mengalami peradangan, maka gejala striktur uretra akan muncul. Selain itu, faktor risiko striktur uretra juga bisa disebabkan oleh jaringan parut yang mempersempit area. Nah, munculnya jaringan parut tersebut disebabkan oleh berbagai macam kondisi ini:

  • Prosedur medis yang dilakukan pada area tersebut, seperti endoskopi.
  • Mengidap kanker uretra, yang ditandai dengan kesulitan buang air kecil.
  • Mengidap kanker prostat yang ditandai dengan gangguan buang air kecil.
  • Menggunakan kateter dalam waktu yang lama.
  • Mengidap cedera tulang panggul.
  • Mengidap cedera selangkangan akibat benturan atau hantaman benda keras.
  • Mengidap gonore, yang ditandai dengan keluar nanah pada ujung penis, atau nyeri buang air kecil.
  • Mengidap chlamydia, yang ditandai dengan rasa terbakar saat buang air kecil.
  • Mengidap infeksi saluran kemih yang tidak ditangani dengan baik.
  • Prosedur medis yang dilakukan, seperti operasi prostat, operasi hipospadia, implan penis, atau radioterapi.

Pada beberapa kasus, prostatitis tidak langsung terjadi saat seseorang memiliki sejumlah kondisi tersebut. Gejala bisa saja muncul setelah pengidap melakukan berbagai macam prosedur kesehatan yang dilakukan.

Baca juga: Ini Cara Diagnosis Striktur Uretra yang Perlu Diketahui

Gejala Striktur Uretra yang Perlu Diperhatikan

Penyakit ini ditandai dengan beberapa gejala dengan intensitas yang berbeda, mulai dari ringan hingga berat. Berikut ini beberapa gejala striktur uretra yang umum dialami: 

  • Melemahnya aliran urine.
  • Kurangnya volume urine yang keluar.
  • Rasa sangat ingin buang air kecil secara tiba-tiba.
  • Terasa tidak tuntas, meskipun sudah buang air kecil.
  • Sensasi rasa terbakar saat buang air kecil.
  • Nyeri pada perut bagian bawah.
  • Mengalami rasa nyeri dan pembengkakan pada penis.
  • Adanya kandungan darah pada urine.

Itulah sejumlah gejala striktur uretra. Segera temui dokter di rumah sakit terdekat saat menemui sejumlah gejalanya untuk mendapatkan langkah penanganan yang tepat, ya! Jika gejala yang muncul dibiarkan begitu saja, maka akan memicu terjadinya kondisi yang membahayakan, seperti gangguan permanen pada kandung kemih hingga ginjal.

Baca juga: Waspada, Penyakit Menular Seksual Bisa Sebabkan Striktur Uretra

Adakah Langkah Tepat untuk Mengatasi Kondisi Tersebut?

Ketika striktur uretra terjadi, maka ini bukanlah masalah kesehatan sepele yang dapat hilang begitu saja. Langkah pembedahan merupakan salah satu prosedur yang digunakan guna mengatasi kondisi tersebut. Berikut ini beberapa kondisi yang harus diselesaikan dengan prosedur pembedahan:

  • Susah buang air kecil, atau aliran air kecil melemah.
  • Ditemukan batu pada kandung kemih.
  • Mengalami ISK secara berulang.
  • Jumlah urine meningkat setelah buang air kecil.

Striktur uretra merupakan kondisi yang tidak selalu bisa dicegah. Salah satu penyebabnya adalah infeksi menular seksual yang terjadi karena hubungan intim yang kotor. Untuk mencegah infeksi menular seksual, selalu praktikkan hubungan seks yang aman dengan pengaman dan tidak berganti-ganti pasangan.


Referensi:
Urology Care Foundation. Diakses pada 2020. What is Urethral Stricture Disease?
MedlinePlus. Diakses pada 2020. Urethral Stricture.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Urethral Stricture.
Healthline. Diakses pada 2020. Urethral Stricture.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan