Implan Payudara Bisa Tingkatkan Risiko Kanker?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Februari 2019
Implan Payudara Bisa Tingkatkan Risiko Kanker?Implan Payudara Bisa Tingkatkan Risiko Kanker?

Halodoc, Jakarta - Bagi wanita, menjaga kesehatan payudara adalah hal yang penting agar selalu terlihat kencang. Namun, setiap wanita terlahir dengan payudara yang berbeda-beda baik ukuran dan bentuk. Kadang hal tersebut tidak semua keinginannya, sehingga implan payudara menjadi jalan untuk mewujudkan payudara impian.

Praktek pemasangan implan payudara atau dikenal pemasangan silikon bukan sesuatu yang baru. Meskipun berisiko, tetapi tetap ada wanita yang berani memasang implan payudara. Namun, benarkah implan payudara dapat mempertinggi risiko kanker? Simak ulasannya berikut!

Hingga kini, praktek pemasangan implan payudara bukanlah hal yang langka. Kalangan selebritis maupun masyarakat awam banyak yang melakukannya demi memperindah bentuk tubuhnya. Dalam dunia medis sendiri, implan payudara ini masuk dalam kategori alat kesehatan yang diletakkan di bawah jaringan payudara atau otot dada.

Fungsi utama pemasangannya adalah menambah ukuran payudara serta memperbaiki payudara setelah dilakukan tindakan medis. Terdapat dua jenis implan payudara, ada yang disebut sebagai implan saline (berisi larutan garam) dan juga implan gel silikon.

Baca Juga: Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Cara Ini

Mereka yang memutuskan memasang implan payudara, sedari awal sudah harus paham risiko dan efek samping yang mungkin akan terjadi. Beberapa efek sampingnya antara lain payudara menjadi lebih keras, menurunnya kemampuan menyusui, bahkan infeksi payudara. Infeksi payudara ini bisa saja terjadi namun tergantung pada ketahanan tubuh dalam menerima benda baru di dalam tubuh. Infeksi bisa terjadi akibat implan tersebut mengalami kebocoran sehingga kuman dan bakteri akan menyerang.

Faktanya, implan payudara ini tidak selamanya dalam kondisi baik tertanam di dalam tubuh. Ada baiknya untuk memeriksakannya secara rutin untuk melihat perubahan atau efek jangka panjang yang dapat terjadi.

Berdasarkan jurnal yang diterbitkan oleh The American Society for Aesthetic Plastic Surgery dan The American Society of Plastic Surgeon, implan silikon adalah hal yang aman untuk jangka waktu penggunaan 10 hingga 20 tahun. Namun, harus diingat bahwa silikon tidak bisa digunakan seumur hidup. Selain karena silikon meningkatkan resiko terkena kanker payudara, hal ini juga dapat mengganggu proses skrining kanker payudara.

Hingga kini belum ada penelitian yang menyatakan implan payudara membuat risiko kanker payudara semakin tinggi. Risiko terkena kanker payudara dapat muncul akibat gaya hidup yang buruk seperti penggunaan obat hormon buatan di luar resep dokter dan radiasi. Selain itu, minimnya perawatan sehabis memasang implan payudara dan kebocoran implan di dalam payudara dapat menyebabkan zat kimiawi berubah menjadi kanker. Kanker payudara bisa muncul akibat implan payudara menghalangi proses mamografi dalam mendeteksi sel kanker yang ada. Karena tertutup implan, kanker menjadi sulit terdeteksi sedari dini hingga akhirnya kanker berkembang menjadi lebih ganas.

Jadi, jika kamu berencana untuk memasang implan payudara demi menunjang penampilan, sebaiknya kamu mempertimbangkannya kembali. Selain biaya pemasangannya yang tidak murah, kamu wajib melakukannya secara rutin demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, pastikan kamu melakukannya di rumah sakit atau klinik yang sudah terpercaya.

Baca Juga: Wajib Tahu, Deretan Skrining Kesehatan untuk 13 Jenis Kanker

Nah, jika suatu hari kamu menemukan kejanggalan pada payudara maupun tubuh segeralah berdiskusi dengan dokter spesialis yang ada di Halodoc melalui metode yang bisa kamu pilih yakni Chat, Video Call atau Voice Call secara cepat, aman dan nyaman. Tunggu apalagi? Segera download aplikasi Halodoc, di App Store dan Google Play sekarang!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan