Ingatkan 5 Hal Ini pada Orang yang Enggan Social Distancing

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 Maret 2020
Ingatkan 5 Hal Ini pada Orang yang Enggan Social DistancingIngatkan 5 Hal Ini pada Orang yang Enggan Social Distancing

Halodoc, Jakarta - Kamu tentu telah mendengar dan membaca berita bahwa virus corona sejauh ini telah menyebar hampir di seluruh dunia. Untuk itu, penting untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan untuk mengurangi penyebaran. Pemerintah Indonesia pun sudah mengimbau dan menegaskan bahwa sebaiknya masyarakat tidak keluar dari rumah dan hanya boleh keluar jika hanya benar-benar diperlukan.

Imbauan untuk tidak keluar rumah dikenal dengan sebutan social distancing. saat ini masyarakat diminta untuk belajar, bekerja, beribadah, dan berkegiatan di rumah saja, jika itu masih bisa dilakukan di rumah. Untuk itu, sebaiknya setiap orang tiap orang tidak boleh keluar rumah jika hanya untuk berkumpul-kumpul dengan teman-teman. Karena tindakan ini justru hanya akan memperluas penyebaran virus corona.

Baca juga: Pentingnya Menjelaskan tentang Virus Corona pada Anak

Hanya saja, mungkin kamu melihat, masih saja banyak orang-orang muda yang terus berkeliaran bahkan menghadiri pesta. Tidak sedikit juga lansia (orang dewasa di atas  50 tahun) yang keluar rumah untuk bertamu. Mungkin kamu pernah mencoba untuk mengingatkan agar jangan keluar rumah jika yang dituju tidak penting, tetapi mereka masih enggan, bahkan terkesan menyepelekan. Kamu tetap harus terus mencoba untuk mengingatkan dengan mengingatkan hal-hal berikut:

1. Ingatkan Bahwa Situasi Ini Tidak Semua Tentang Mereka

Beberapa orang tidak menyadari bahwa social distancing adalah kepentingan untuk semua orang. Ingatkan kepada mereka bahwa tindakan mereka yang enggan melakukan social distancing dapat membahayakan orang lain. Ingatkan pula bahwa dengan mereka berkegiatan di rumah itu sudah cukup untuk membantu dan menjaga kondisi orang-orang di sekitar. 

Ingatkan kepada mereka bahwa social distancing memiliki dampak besar bagi kebaikan banyak orang di negara ini. Mungkin juga efektif untuk memberi tahu bahwa kehati-hatian mereka dengan social distancing akan melindungi orang-orang yang tinggal serumah, seperti orang tua, anak, pasangan, atau bahkan cucu. 

2. Jangan Ceritakan Tentang Angka, Tapi Keadaan

Selama ini kamu membaca mengenai virus corona secara numerik atau angka. Mulai dari orang yang dikonfirmasi positif, tingkat kematian, dan kapasitas rumah sakit. Hal ini mungkin tidak akan efektif bagi mereka yang enggan social distancing

Daripada kamu menceritakan tentang angka statistik, cobalah untuk mengidentifikasi wajah orang yang mengalami virus corona atau wajah-wajah petugas atau dokter yang mencoba menyelamatkan orang-orang yang terinfeksi virus corona. 

Pendekatan naratif mungkin lebih efektif, tujuannya adalah agar mereka dapat mengidentifikasi diri dengan protagonis. Ingatkan pada mereka bahwa social distancing perlu dilakukan dalam jangka pendek ini supaya keadaan segera pulih kembali seperti dulu. 

Baca juga: Berapa Lama Virus Corona Hidup Jika Menempel Di Benda Mati?

3. Jangan Perintahkan Mereka, Tapi Minta Mereka Melakukan Sesuatu

Beberapa dampak dari situasi sekarang ini adalah munculnya tindakan panic buying. Tiba-tiba orang-orang membeli kebutuhan pokok dengan jumlah banyak hingga kini harganya melonjak naik. Panic buying akan berdampak pada orang-orang yang tidak memiliki kemampuan untuk membeli sama banyaknya dengan orang lain, sehingga mereka tidak kebagian barang yang mereka butuhkan. 

Mungkin kamu merasa marah dengan tindakan orang yang menimbun, tetapi sebaiknya jangan perintah mereka dengan “jangan menimbun!” Kalimat ini justru akan membuat orang lain mempertahankan tindakannya. Cobalah untuk meminta mereka untuk melakukan hal lain yang positif. Misalnya, “Wah, kamu membeli barang-barang banyak sekali. Tentu kamu bisa menyumbangkannya ke tetangga atau keluarga yang membutuhkan dan tidak kebagian bahan-bahan pokok.”

4. Jangan Lupa untuk Tetap Menjadi Baik

Selain memperhatikan pesan yang kamu sampaikan, perhatikan juga valensi emosional dari apa yang kamu katakan. Tetaplah untuk menjadi empatik, tidak menghakimi, tidak kritis, dan penuh kasih sayang. Hal ini lebih mungkin untuk memotivasi orang lain untuk peduli dengan apa yang kamu katakan. 

5. Bagikan Artikel Secara Selektif dan Kredibel

Jika orang yang kamu kenal sepertinya terbuka untuk belajar lebih banyak mengenai virus corona, mungkin kamu bisa mengirimi mereka mengenai artikel atau video yang kamu baca. Pastikan kamu tidak mengirimi artikel yang bersifat hoax atau yang justru menambah kepanikan. 

Sumber artikel sangat penting untuk dipilih-pilih, karena masih banyak sumber media yang memberikan sensasi dan bukan fakta. Kamu bisa membagikan artikel-artikel mengenai virus corona yang ada di website Halodoc, karena sumbernya lebih kredibel dan baik untuk menambah wawasan mengenai virus corona yang terjadi sekarang ini. 

Baca juga: Tanpa Gejala, Idris Elba Terinfeksi Virus Corona

Nah, jika kamu atau kerabat kamu memiliki gejala yang mengarah pada infeksi virus corona, kamu dapat deteksi virus corona melalui aplikasi Halodoc. Dengan mendeteksi diri kamu melalui aplikasi Halodoc, akan memudahkan kamu untuk mengetahui apakah kamu terinfeksi atau tidak. Kamu juga akan mengetahui tindakan apa yang sebaiknya dapat kamu lakukan. Agar deteksi virus corona lebih mudah, yuk, download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:
The Atlantic. Diakses pada 2020. What Do You Tell Someone Who Still Won’t Stay Home?



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan