Ini 2 Penyakit yang Sebabkan Komplikasi Jantung

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   18 Februari 2020
Ini 2 Penyakit yang Sebabkan Komplikasi JantungIni 2 Penyakit yang Sebabkan Komplikasi Jantung

Halodoc, Jakarta – Penyakit jantung adalah penyakit berbahaya yang menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Sayangnya, dalam kebanyakan kasus, penyakit ini seringkali tidak disadari hingga akhirnya sudah menjadi parah. Itulah mengapa penyakit jantung dijuluki juga “silent killer”. 

Namun, kamu bisa kok mewaspadai penyakit ini dengan mengetahui apa yang menjadi penyebab dan faktor risikonya. Selain gaya hidup tidak sehat, ada dua penyakit yang juga bisa menyebabkan seseorang berisiko mengalami komplikasi jantung. Apa saja? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini.  

Apa yang Menjadi Penyebab Penyakit Jantung?

Penyakit jantung terjadi ketika plak berkembang di arteri dan pembuluh darah yang mengarah ke jantung. Plak tersebut akhirnya menghambat jalannya aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen penting untuk jantung. 

Plak adalah zat lilin yang terdiri dari kolesterol, molekul lemak, dan mineral. Plak menumpuk dari waktu ke waktu ketika lapisan dalam arteri rusak akibat tekanan darah tinggi, gaya hidup tidak sehat seperti merokok, serta kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi.

Berbagai Faktor Risiko Penyakit Jantung

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung. Dua di antaranya, yaitu usia dan faktor genetik, tidak bisa kamu kendalikan. Risiko penyakit jantung meningkat pada usia sekitar 55 tahun pada wanita dan 45 tahun pada pria. Risiko kamu terkena penyakit jantung mungkin juga lebih besar bila memiliki anggota keluarga dekat yang memiliki riwayat penyakit jantung.

Selain usia dan genetik, beberapa faktor risiko penyakit jantung berikut bisa kamu kendalikan:

  • Obesitas atau kegemukan.

  • Diabetes atau resistensi insulin.

  • Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.

  • Jarang berolahraga atau tidak aktif secara fisik.

  • Merokok.

  • Mengonsumsi makanan tidak sehat.

  • Depresi.

Baca juga: Anak Muda Bisa Alami Sakit Jantung, Ini Penjelasannya

Diabetes dan Depresi Dapat Menyebabkan Penyakit Jantung

Seperti penjabaran faktor risiko penyakit jantung di atas, diketahui dua penyakit yang menjadi penyebab penyakit jantung adalah diabetes dan depresi. Lalu, bagaimana kedua penyakit tersebut terkait dengan penyakit jantung?

1. Diabetes Tipe 2

Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal mengestimasi bahwa orang yang mengidap diabetes tipe 2, terutama mereka yang sudah berusia paruh baya, memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk terkena penyakit jantung atau stroke daripada orang yang tidak memiliki diabetes.

Bahkan, orang dewasa dengan penyakit diabetes cenderung mengalami serangan jantung pada usia yang lebih muda. Mereka lebih berisiko mengalami beberapa serangan jantung jika memiliki resistensi insulin atau kadar glukosa darah yang tinggi. Hal tersebut karena adanya hubungan antara glukosa dan kesehatan pembuluh darah.

Kadar glukosa darah yang tinggi yang tidak dikelola dapat meningkatkan jumlah plak yang terbentuk dalam dinding pembuluh darah. Akibatnya, plak akan menghambat dan menghentikan aliran darah ke jantung.

Jadi, bagi kamu yang mengidap diabetes, penting untuk mengelola gula darah sebaik mungkin agar risiko penyakit jantung berkurang. Konsumsi menu diet ramah diabetes yang kaya serat dan rendah gula, lemak, dan karbohidrat sederhana. Mengelola kadar gula darah juga baik untuk mengurangi risiko penyakit mata dan masalah sirkulasi.

Selain itu, kamu yang mengidap diabetes juga perlu menjaga berat badan tetap ideal. Dan bila kamu merokok, inilah saatnya untuk mempertimbangkan berhenti merokok.

Baca juga: Pengidap Diabetes Dianjurkan untuk Diet Keto

2. Depresi

Beberapa penelitian sudah menunjukkan bahwa orang yang depresi berisiko tinggi mengembangkan penyakit jantung daripada populasi umum.

Hal ini karena depresi dapat menyebabkan sejumlah perubahan dalam tubuh kamu yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung atau mengalami serangan jantung. Terlalu banyak stres, merasa sedih terus-menerus, atau keduanya dapat meningkatkan tekanan darah.

Selain itu, depresi juga dapat meningkatkan kadar zat yang disebut C-reactive protein (CRP). CRP adalah penanda untuk peradangan dalam tubuh. Kadar CRP yang tinggi telah terbukti memiliki kaitan dengan penyakit jantung.

Depresi juga membuat pengidapnya mengalami penurunan minat dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Hal ini termasuk rutinitas harian yang sehat seperti olahraga yang justru diperlukan untuk membantu mencegah penyakit jantung. Pengidap depresi juga dapat mengembangkan perilaku tidak sehat lainnya, seperti:

  • Melewatkan jadwal minum obat.

  • Tidak berusaha makan-makanan sehat.

  • Banyak minum alkohol.

  • Merokok.

Tidak heran bila depresi yang dibiarkan berlarut-larut bisa menyebabkan penyakit jantung. Karena itu, segera bicarakan pada dokter atau psikolog bila kamu merasa mengalami depresi. Bantuan profesional dapat membantu kamu kembali ke jalur yang sehat dan dapat mengurangi kemungkinan masalah berulang.

Baca juga: Rajin Berolahraga Bisa Cegah Depresi, Benarkah?

Jadi, bila kamu memiliki salah satu dari dua penyakit yang bisa menyebabkan komplikasi jantung di atas, segeralah kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan medis. Langsung saja buat janji temu saja dengan dokter di rumah sakit terbaik yang dekat dengan domisili kamu melalui Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Causes and Risks of Heart Disease.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan