Ini 3 Cara Mencegah Stunting Sejak Remaja

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   02 Agustus 2022

“Stunting bisa dimulai sejak pembuahan, sehingga seorang wanita perlu melakukan upaya untuk mencegahnya sedini mungkin, yaitu sejak masa remaja. Tujuannya, agar dapat melahirkan anak yang sehat dengan tumbuh kembang yang baik.”

Ini 3 Cara Mencegah Stunting Sejak RemajaIni 3 Cara Mencegah Stunting Sejak Remaja

Halodoc, Jakarta – Stunting masih menjadi salah satu permasalahan yang masih terus  terjadi di Indonesia. Menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, angka prevalensi stunting di Indonesia memang sudah menurun sebanyak 6,4 persen dari tahun 2018 ke 2021. Meski begitu, masih ada sebanyak 24,4 persen kasus gangguan pertumbuhan tersebut yang terjadi di negara kita.

Stunting tidak hanya bisa menyebabkan dampak buruk yang tidak bisa diubah pada kesehatan fisik, tapi juga kesehatan mental anak. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah gangguan tersebut. 

Nyatanya, pencegahan stunting perlu dimulai jauh sebelum menikah dan merencanakan kehamilan lho, yaitu pada masa remaja. 

Sekilas Tentang Stunting

Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Seorang anak bisa dikatakan mengalami gangguan tersebut bila tinggi badan menurut usia mereka, lebih dari dua standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak yang ditetapkan World Health Organization (WHO).

Stunting yang terjadi pada awal kehidupan, terutama pada 1000 hari pertama sejak pembuahan sampai usia dua tahun, bisa menyebabkan banyak dampak merugikan bagi anak. Stunting tidak hanya membuat pengidapnya memiliki tubuh terlalu pendek untuk usianya dan tidak berkembang dengan sempurna.  

Gangguan tumbuh kembang ini juga dikaitkan dengan otak yang kurang berkembang, sehingga  bisa menyebabkan konsekuensi berbahaya jangka panjang. Seperti, kapasitas belajar yang rendah, penurunan kemampuan mental, kinerja yang buruk di sekolah di masa kanak-kanak. Hal ini akhirnya bisa menyebabkan anak stunting memiliki kualitas dan tingkat kesejahteraan hidup yang rendah saat dewasa nanti. 

Bukan hanya itu saja, anak-anak stunting juga berisiko lebih tinggi mengalami penyakit kronis terkait gizi. Contohnya seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas di masa depan.

Cara Mencegah Stunting Sejak Remaja

Untuk mencegah stunting, seorang ibu perlu mendapatkan gizi yang cukup selama masa kehamilan dan menyusui.  Namun, agar seorang wanita hamil bisa mendapatkan cukup gizi, hal itu memerlukan intervensi sebelum kehamilan, yaitu selama masa remaja. Hal itu karena dampak dari gizi buruk sudah dimulai sejak pembuahan.

Ya, stunting dimulai dari prakonsepsi, ketika seorang remaja putri yang kemudian menjadi ibu, kekurangan gizi dan mengalami anemia. Karena itu, penting untuk melakukan pencegahan stunting sejak masa remaja. Berikut cara-caranya:

1. Menerapkan Pola Makan Bergizi Seimbang

Agar bisa mencegah stunting, penting bagi remaja putri untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang. Konsumsilah berbagai macam makanan sehat, mulai dari makanan sumber nabati (sayuran, buah-buahan, dan makanan pokok), makanan sumber hewani (susu, telur, ikan, daging), dan makanan sehat lainnya.

2. Cegah Anemia

Untuk mencegah anemia, remaja putri dianjurkan untuk mengonsumsi tablet penambah darah sebanyak 1 tablet per minggu. Anemia juga bisa dihindari dengan memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung nutrisi penting untuk produksi darah. Misalnya seperti daging merah, sayuran berdaun hijau (bayam, kangkung), jeroan, kacang-kacangan dan polong-polongan.

3. Berolahraga Secara Rutin

Berolahraga secara rutin juga penting untuk membangun tubuh yang sehat dan kuat demi melahirkan anak yang sehat. Berolahragalah minimal 30 menit setiap hari.

Bila kamu masih ingin bertanya lebih lanjut mengenai cara mencegah stunting sejak remaja, tanya dokter saja dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa menghubungi dokter untuk bertanya apa saja seputar kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
Stunting.Go. Diakses pada 2022. “Tahun 2022 Angka Prevalensi Stunting Harus Turun Setidaknya 3%”
World Health Organization. Diakses pada 2022. Stunting in a nutshell.
Unicef India. Diakses pada 2022. Stop stunting.
Cegah Stunting. Diakses pada 2022. Remaja Putri

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan