Ini 3 Fase Hepatitis Akut Berat yang Perlu Diwaspadai

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Juni 2022

“Fase awal hepatitis akut berat biasanya ditandai dengan muntah-muntah, diare, demam, masalah pernapasan, dan penyakit kuning. Baru kemudian urine yang berwarna pekat, kotoran pucat, hingga akhirnya kehilangan kesadaran.”

Ini 3 Fase Hepatitis Akut Berat yang Perlu DiwaspadaiIni 3 Fase Hepatitis Akut Berat yang Perlu Diwaspadai

Halodoc, Jakarta – Demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, dan sakit perut adalah gejala hepatitis pada umumnya. Penyakit ini juga bisa menyebabkan urine berwarna gelap, tinja berwarna terang, nyeri sendi, dan penyakit kuning. 

Namun, terkhusus hepatitis akut misterius, ada beberapa fase yang dilewati sebelum akhirnya menjadi hepatitis akut berat. Fase awal biasanya ditandai dengan muntah-muntah, diare, demam, masalah pernapasan, dan penyakit kuning. Kemudian gejala lain yang akan muncul yaitu urine yang berwarna pekat, kotoran pucat, hingga akhirnya kehilangan kesadaran. 

Dengan mengetahui sejak dini fase-fase hepatitis akut berat dapat membantu kamu untuk melakukan tindakan pencegahan dan memberikan penanganan tepat. Yuk simak ulasan selengkapnya berikut ini!

Hepatitis

Fase Hepatitis Akut Berat 

Hingga saat ini, penyebab pasti hepatitis akut misterius masih menjadi misteri. Adenovirus terutama Adenovirus 41 masih diduga sebagai penyebab kemunculan hepatitis akut misterius. Ada banyak anak yang mengalami gejala awal serupa dengan infeksi Adenovirus. 

Sakit perut dan diare adalah kondisi yang biasa dialami anak, sehingga ketika anak mengalaminya, orang tua mungkin jadi tidak terlalu khawatir. Namun, di masa-masa hepatitis akut misterius sekarang ini, gejala seperti diare, sakit perut, dan muntah-mual perlu menjadi gejala yang perlu diwaspadai. Sebab mereka bisa menjadi gejala fase awal hepatitis akut berat.

Nah, berikut ini adalah fase hepatitis akut berat yang kamu wajib tahu: 

1. Diare, Muntah, Mual, dan Gangguan Napas

Pada fase awal dari hepatitis akut berat, orang yang terinfeksi akan mengalami gejala diare, muntah, mual, dan masalah pernapasan. Biasanya, orang dengan infeksi hepatitis umum juga akan mengalami gangguan pencernana. Ini karena sirosis sebagai komplikasi masalah hati dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri kecil berlebihan yang menganggu pencernaan. 

2. Penyakit Kuning 

Setelah mengalami fase awal, baru kemudian muncul penyakit kuning. Kondisi ini terjadi karena hepatitis bisa merusak hati, sehingga ia gagal memindahkan bilirubin ke dalam saluran empedu. Bilirubin adalah senyawa kekuningan yang terbentuk ketika sel darah merah menjadi tua atau rusak. 

Warna kekuningan pada kulit dan mata terjadi ketika meningkatnya bilirubin dalam darah. Nah, kadar bilirubin yang tinggi (hiperbilirubinemia) ini dapat menyebabkan kerusakan otak yang disebut juga kernikterus. 

3. Urine Pekat, Kotoran Pucat, dan Kehilangan Kesadaran

Perubahan warna pada urine ini dikarenakan kadar bilirubin yang berlebihan yang dikeluarkan melalui ginjal. Kotoran juga akan tampak pucat, yang menunjukkan bahwa seseorang sudah mengalami kerusakan hati. 

Fase akhir dari hepatitis misterius akut ini ditandai dengan tanda-tanda menuju kehilangan kesadaran. Seperti misalnya perasaan bingung, kelelahan yang berlebihan, masalah memori, sampai gejala depresi.

Selain itu, penularan hepatitis akut ini sangat mudah, bisa dari benda ke mulut, ataupun interaksi dengan orang yang terinfeksi. Mengingat sejauh ini anak-anak berusia 3-5 tahun yang lebih rentan mengalaminya, maka sangat penting untuk melakukan tindakan pencegahan seperti dengan menjaga kebersihan.

Menurut data dari World Health Organization (WHO), sejauh ini sudah ada 700 kasus yang diduga disebabkan oleh hepatitis misterius yang dialami anak-anak di 34 negara. 

Sedangkan di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengatakan bahwa per 6 Juni 2022, ada 25 kasus yang diduga hepatitis akut tersebar di 16 provinsi di Indonesia. DKI Jakarta adalah wilayah yang paling banyak mengalami hepatitis akut.

Untuk Indonesia, anak-anak yang terinfeksi paling banyak berada pada usia kurang dari 2 tahun, dan rata-rata dialami anak di bawah 16 tahun. Mengingat bahayanya hepatitis jenis ini, maka sangat disarankan untuk orang tua mewaspadai fase awal hepatitis akut.

Jika anak mengalami gejala diare, mual, muntah, sakit perut, dan demam, segera periksakan diri ke dokter. Jangan menunggu sampai badan anak menguning apalagi kehilangan kesadaran. Informasi selengkapnya mengenai hepatitis akut berat bisa orang tua dapatkan dengan cara download aplikasi Halodoc

Referensi:
MSD Manuals.com. Diakses pada 2022. Hepatic Encephalopathy.
WebMD. Diakses pada 2022. How Hepatitis C Affects Your Body.
AntaraNews. Diakses pada 2022. Dokter UI jelaskan fase-fase penyakit hepatitis akut berat.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Hepatitis C.
The Brussels Times. Diakses pada 2022. First case of mysterious acute hepatitis in children in Belgium.
Tempo.co. Diakses pada 2022. Pakar Ungkap Fase-fase Hepatitis Akut Berat.
Republika.co.id. Diakses pada 2022. WHO Terima Laporan 700 Kasus Hepatitis Misterius dari 34 Negara.
CNN Indonesia.com. Diakses pada 2022. 25 Kasus Dugaan Hepatitis Akut Tersebar di 16 Provinsi Indonesia.
Republika.co.id. Diakses pada 2022. Sebaran Penderita Hepatitis Akut Misterius, Didominasi Usia di Bawah 2 Tahun.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan