Ini 4 Cara Mencegah Mata Minus pada Anak

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   10 November 2021

“Secara umum mata minus pada anak disebabkan oleh faktor genetik yang diwariskan dari orangtua. Oleh karena itu, mata minus sebenarnya tidak mungkin untuk dicegah. Akan tetapi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan guna menghambat perkembangannya. Mulai dari rutin memeriksakan mata, hingga memperbanyak aktivitas di luar rumah.”

Ini 4 Cara Mencegah Mata Minus pada AnakIni 4 Cara Mencegah Mata Minus pada Anak

Halodoc, Jakarta – Mata minus atau yang dikenal dengan istilah rabun jauh (miopi) merupakan gangguan pada mata. Mata minus membuat pengidapnya mengalami kesulitan saat melihat benda dengan jarak tertentu. 

Mata minus terjadi ketika cahaya yang masuk ke mata, tidak jatuh pada retina sebagaimana mestinya. Nah, kondisi tersebut juga dipengaruhi oleh bentuk bola mata yang lebih panjang dari bola normal.

Perlu diketahui bahwa mata minus dapat terjadi pada segala usia, tanpa terkecuali anak-anak. Apabila anak mengalaminya, tentu mata minus dapat menghambat segala aktivitasnya. 

Lantas, adakah cara mencegah mata minus pada anak? Yuk, ketahui informasinya di sini!

Cara Mencegah Mata Minus Pada Anak

Secara umum, mata minus pada anak disebabkan oleh faktor genetik yang diwariskan dari orangtua. Oleh karena itu, mata minus sebenarnya tidak mungkin untuk dicegah. Akan tetapi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan guna menjaga kesehatan mata dan menghambat perkembangan rabun jauh pada anak, antara lain:

Rutin Memeriksakan Mata Sedari Dini

Apabila memiliki riwayat keluarga yang mengidap rabun jauh, maka anak sebaiknya rutin memeriksakan matanya sedari dini. Sebab, mendeteksi tanda-tanda myopia sedari awal sebelum berkembang sepenuhnya, dapat membantu memperlambat perkembangannya. 

Hal tersebut tentu dapat menurunkan risiko mata minus semakin parah. Namun, apabila minus mata terdeteksi, maka anak harus menggunakan kacamata, meskipun minusnya masih sedikit.

Membatasi Durasi Aktivitas Jarak Dekat

Anak-anak  tidak boleh menghabiskan lebih dari tiga jam sehari untuk aktivitas yang melibatkan fokus mata pada objek terdekat. Contohnya ketika membaca buku, mengerjakan pekerjaan rumah, hingga screen time seperti menonton televisi, atau menggunakan komputer. Selain durasinya dibatasi, anak juga tidak boleh melihat layar atau membaca buku dengan jarak yang terlalu dekat.  

Apabila anak perlu menggunakan komputer dalam waktu yang lama, anak perlu mengistirahatkan matanya setiap 20 menit sekali dengan melihat ke luar ruangan selama 20 detik. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari ketegangan dan kelelahan mata pada anak.

Menjauhkan Perangkat Elektronik Sebelum Anak Tidur 

Cahaya berwarna biru atau blue light dari layar ponsel, dapat memicu kerusakan mata jangka panjang. Tak hanya memicu kerusakan mata, paparan blue light pada mata juga dapat memengaruhi kualitas tidur anak. Maka dari itu, jauhkanlah semua perangkat elektronik, setidaknya tiga jam sebelum tidur.

Perbanyak Aktivitas di Luar Rumah

Aktivitas di luar ruangan seperti olahraga atau bermain yang dilakukan setidaknya 90 menit sehari, dapat mengurangi risiko rabun jauh. Selain itu, paparan cahaya matahari juga diyakini dapat memperlambat perkembangan rabun jauh. 

Meski begitu, pastikan aktivitas di luar ruangan tersebut tidak disertai dengan gawai elektronik. Di samping itu, pastikan anak juga mengenakan tabir surya dan topi ketika berada di luar rumah.

Apa yang Dapat Dilakukan Bila Anak Memiliki Mata Minus?

Selayaknya orang dewasa, penanganan pertama mata minus pada anak adalah penggunaan kacamata. Di samping penggunaan kacamata, obat tetes mata atropin juga mungkin dapat dijadikan sebagai bagian dari perawatan mata minus. 

Dilansir dari American Academy of Ophthalmology, ketika tetes mata atropin diberikan kepada anak-anak dalam jumlah kecil selama dua hingga 3 tahun, tetes mata tersebut dapat memperlambat perkembangan mata minus.

Cara kerja obat tetes mata tersebut masih belum diketahui bagaimana cara kerjanya. Namun, para ahli menduga bahwa obat tetes tersebut berfungsi untuk mencegah mata memanjang terlalu jauh. Sebab, miopi atau mata minus dapat memburuk ketika mata tumbuh lebih panjang. Apabila anak sudah beranjak dewasa, maka dirinya juga dapat menggunakan lensa kontak, guna mengatasi kondisi penglihatannya.

Nah, itulah penjelasan terkait cara mencegah mata minus atau rabun jauh pada anak. Kebanyakan kasus mata minus pada anak disebabkan oleh faktor genetik, sehingga tidak dapat dicegah. Meski begitu, beberapa cara dapat dilakukan guna menurunkan risikonya dan memperlambat perkembangannya.

Hal yang perlu digarisbawahi, rutin memeriksakan mata sedari dini adalah hal yang paling penting dilakukan. Pasalnya, pemeriksaan mata dapat mendeteksi berbagai gangguan penglihatan, sehingga penanganannya dapat dilakukan sedari awal. 

Melalui aplikasi Halodoc, ibu bisa membuat janji dengan dokter spesialis mata, untuk memeriksakan mata Si Kecil di rumah sakit pilihan. Tentunya tanpa perlu mengantre berlama-lama. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang!

Referensi:

American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2021. Myopia Control in Children
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Nearsightedness
WebMD. Diakses pada 2021. Could My Kid Be Nearsighted?
Myopia Institute. Diakses pada 2021. Childhood Myopia: Risk Factors And Root Cause
My Kids Vision.org. Diakses pada 2021. What is myopia?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan