Ini 4 Gangguan Kesehatan Akibat Bekerja Sesuai Golongan Kimiawi

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   30 Juli 2020
Ini 4 Gangguan Kesehatan Akibat Bekerja Sesuai Golongan KimiawiIni 4 Gangguan Kesehatan Akibat Bekerja Sesuai Golongan Kimiawi

Halodoc, Jakarta - Stres bisa disebut sebagai masalah kesehatan yang paling sering ditemui pada setiap orang. Penyebabnya sangat beragam, salah satunya adalah pekerjaan atau lingkungan bekerja. Namun, ternyata masih ada lagi banyak penyakit yang bisa terjadi karena bekerja atau tempat bekerja. 

Melalui bukunya yang berjudul Seri Kesehatan Umum: Penyakit Akibat Kerja, Dr. dr. Anies M.Kes PKK menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penyebab munculnya banyak masalah kesehatan pada seseorang yang bekerja. Kondisi ini dikenal dengan istilah man-made diseases atau penyakit yang disebabkan karena manusia itu sendiri. 

Gangguan Kesehatan Akibat Bekerja Sesuai Golongan Kimiawi

Nah, salah satunya termasuk ke dalam golongan kimiawi. Beberapa penyakit yang termasuk ke dalam golongan ini adalah sebagai berikut:

  • Pneumokoniosis

Ada profesi yang mengharuskan seseorang bekerja di lapangan alias di luar gedung kantor. Ini artinya, banyak interaksi dengan polusi dan paparan debu. Sayangnya, aktivitas ini tidak dibarengi dengan penggunaan masker, sehingga debu sangat mudah masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, tubuh akan sangat rentan terserang pneumokoniosis.

Baca juga: Diberhentikan dari Tempat Kerja, Lakukan Ini untuk Jaga Kesehatan Mental

Laman John Hopkins Medicine menuliskan, pneumokoniosis merupakan salah satu dari sekelompok penyakit paru interstitial yang terjadi karena menghirup partikel debu jenis tertentu dan merusak paru-paru. Penyakit ini butuh waktu lama untuk berkembang dan bisa mengakibatkan peradangan pada paru serta bisa memicu munculnya jaringan parut karena paru-paru tidak dapat menyingkirkan semua partikel debu ini. 

  •  Metal Fume Fever

Metal fume fever atau demam asap logam diindikasikan sebagai paparan inhalasi terhadap uap yang mengandung logam yang dihasilkan oleh pengelasan dan proses lain yang berkaitan. Gangguan kesehatan ini sering terjadi pada seseorang yang berprofesi sebagai ahli pengelasan atau aktivitas yang berhubungan dengan penyambungan logam, seperti dilansir dari studi berjudul Metal Fume Fever and Polymer Fume Fever yang diterbitkan dalam Clinical Toxicology (Philadelphia).

Baca juga: Jam Kerja Tetap Efektif saat WFH, Ini Triknya

  • Keracunan Gas

Keracunan akibat paparan gas juga rentan terjadi di lingkungan kerja, seperti keracunan hidrogen sulfida atau H2S. Studi berjudul Hydrogen Sulfide Exposure in an Adult Male yang dipublikasikan di Annals of Saudi Medicine menuliskan, H2S akan segera memberikan efek fatal ketika terpapar lebih dari 200-1000 ppm, sementara paparan yang lebih rendah antara 10-500 ppm dapat mengakibatkan berbagai masalah pernapasan, mulai dari rhinitis hingga gagal napas akut. 

  • Dermatitis

Paparan zat kimia tertentu bisa mengakibatkan terjadinya reaksi alergi atau iritasi pada kulit, yang sering dikenal dengan dermatitis kontak. Gejala dari masalah kulit ini termasuk ruam berwarna kemerahan, gatal, kulit kering, lecet, dan melepuh, terjadi penebalan, dan terasa sakit saat disentuh. Kondisi ini biasanya terjadi karena sentuhan langsung atau kontak dengan pemicunya, seperti sabun, shampo, detergen, pupuk, hingga parfum. 

Baca juga: Ketahui Pemicu Stres saat Bekerja dari Rumah

Kesehatan tubuh tetap tidak boleh kamu abaikan, termasuk ketika kamu sedang bekerja. Jika kamu merasakan adanya gejala yang mengarah pada salah satu dari empat masalah kesehatan di atas, kamu bisa langsung bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc agar bisa segera mendapatkan penanganan. Cukup download dan install aplikasi Halodoc di ponsel dan kamu bisa langsung chat dengan dokter atau buat janji di rumah sakit terdekat. 

Sumber: 
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2020. Pneumoconiosis.
Greenberg, Michael and David Vearrier. 2015. Diakses pada 2020. Metal Fume Fever and Polymer Fume Fever. Clinical Toxicology Philadelphia 53(4): 195-203. 
Doujaiji, Bassam and Jaffar A. Al-Tawfiq. 2010. Diakses pada 2020. Hydrogen Sulfide Exposure in an Adult Male. Annals of Saudi Medicine 30(1): 76-80.
Dr. dr. Anies M.Kes PKK. 2005. Seri Kesehatan Umum: Penyakit Akibat Kerja. Elex Media Komputindo.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan