Ini 4 Jenis Zat Aditif pada Makanan dan Efek Sampingnya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 Agustus 2022

“Terdapat beberapa zat aditif yang umum ditambahkan pada makanan. Salah satunya adalah MSG yang dapat memicu sakit kepala jika dikonsumsi berlebihan.”

Ini 4 Jenis Zat Aditif pada Makanan dan Efek SampingnyaIni 4 Jenis Zat Aditif pada Makanan dan Efek Sampingnya

Halodoc, Jakarta – Zat aditif merupakan bahan-bahan yang umumnya ditambahkan pada makanan atau minuman. Zat tersebut ditambahkan dalam proses pengolahan sekaligus penyimpanan. Tujuannya untuk mempercantik tampilan, mengawetkan, hingga menguatkan rasa dari makanan atau minuman.

Perlu diketahui bahwa zat aditif umumnya aman untuk digunakan. Akan tetapi, beberapa jenis zat aditif pada makanan diduga dapat menimbulkan efek samping kesehatan. 

Nah, kira-kira apa saja apa saja jenis zat aditif dan efek samping bagi kesehatan? Yuk, ketahui informasinya di sini! 

Jenis Zat Aditif pada Makanan dan Efek Sampingnya

Terdapat beberapa zat aditif yang umum ditambahkan pada makanan. Beberapa di antaranya dapat menimbulkan efek samping bila dikonsumsi, seperti: 

1. Monosodium Glutamat (MSG)

Monosodium glutamat atau MSG merupakan bahan makanan yang umum digunakan untuk meningkatkan rasa gurih pada hidangan. Zat aditif ini lazim ditemukan dalam berbagai makanan olahan. Misalnya seperti makanan beku, makanan ringan dengan rasa asin seperti keripik, hingga sup kalengan. Selain dipergunakan untuk makanan olahan, MSG juga lazim digunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan di restoran. 

Hingga saat ini penggunaan MSG masih menjadi perdebatan. Sebab zat aditif ini dikabarkan dapat menyebabkan efek neurologis yang berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Namun, aditif ini berkemungkinan kecil dapat memengaruhi kesehatan otak manusia. Lantaran MSG tidak dapat melewati penghalang darah dan otak. 

Meskipun demikian, beberapa orang memang memiliki sensitivitas terhadap MSG. Alhasil, mereka mungkin dapat mengalami gejala seperti sakit kepala, berkeringat, dan mati rasa setelah makan dalam jumlah besar.

2. Pewarna Makanan Buatan 

Zat aditif ini berfungsi untuk mencerahkan dan meningkatkan penampilan segala sesuatu. Mulai dari permen, camilan, hingga bumbu masak. Namun, ada banyak kekhawatiran mengenai potensi efek kesehatan pewarna makanan dalam beberapa tahun terakhir. 

Sebab, beberapa jenis pewarna makanan telah dikaitkan sebagai pemicu reaksi alergi pada beberapa orang. Selain itu, sebuah ulasan yang dipublikasikan pada U.S. National Library of Medicine melaporkan hal yang mengejutkan. 

Ulasan tersebut menunjukkan bahwa pewarna buatan dapat meningkatkan hiperaktif pada anak-anak. Meski begitu, penelitian lain menunjukkan bahwa beberapa anak mungkin lebih sensitif terhadap pewarna makanan dibanding anak lainnya. 

3. Natrium Nitrit

Sebagai zat aditif yang lazim ditemukan pada daging olahan, natrium nitrit memiliki beberapa fungsi. Mulai dari berperan sebagai pengawet untuk mencegah bakteri, menambah rasa asin, hingga menambah warna merah muda kemerahan.

Sayangnya, jika terkena paparan suhu tinggi dan dengan adanya asam amino pada daging, natrium nitrit dapat berubah menjadi nitrosamin. Nah, senyawa ini dapat memiliki banyak efek negatif pada kesehatan. Salah satunya adalah meningkatkan risiko kanker perut. 

4. Sirup Jagung

Zat aditif ini adalah pemanis yang terbuat dari jagung dan sering ditemukan pada  beberapa makanan dan minuman. Misalnya seperti soda, jus, permen, sereal sarapan, dan makanan ringan. Sirup ini kaya akan jenis gula sederhana yang disebut fruktosa. 

Perlu diketahui bahwa fruktosa dapat memicu masalah kesehatan yang serius jika dikonsumsi berlebihan. Secara khusus, sirup jagung dengan fruktosa tinggi telah dikaitkan dengan penambahan berat badan dan risiko diabetes.

Itulah beberapa jenis zat aditif pada makanan yang lazim digunakan beserta efek sampingnya. Meski lazim digunakan, tapi beberapa jenis zat aditif tersebut dapat menimbulkan beberapa efek samping. 

Sebagai contoh MSG, dapat menimbulkan rasa pusing dan mual pada orang yang memiliki sensitivitas berlebih. Karena itu, pastikan untuk berhati-hati dalam memilih makanan, dan perhatikan juga porsinya. 

Jika kamu merasakan pusing atau mual yang tak kunjung membaik setelah mengonsumsi makanan tertentu, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa membuat janji rumah sakit dengan dokter pilihan. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu berlama-lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi: 

Healthline. Diakses pada 2022. 12 Common Food Additives — Should You Avoid Them?
WebMD. Diakses pada 2022. The Truth About 7 Common Food Additives. 
NIH. Diakses pada 2022. Do artificial food colors promote hyperactivity in children with hyperactive syndromes? A meta-analysis of double-blind placebo-controlled trials. 
NIH. Diakses pada 2022. The role of histamine degradation gene polymorphisms in moderating the effects of food additives on children’s ADHD symptoms. 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan