Ini 5 Faktor yang Tingkatkan Risiko Terjadinya Kanker Tiroid

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   15 Juli 2020
Ini 5 Faktor yang Tingkatkan Risiko Terjadinya Kanker TiroidIni 5 Faktor yang Tingkatkan Risiko Terjadinya Kanker Tiroid

Halodoc, Jakarta - Dari banyaknya penyakit yang bisa menyerang kelenjar tiroid, kanker tiroid merupakan salah satu yang mesti diwaspadai. Meski kasusnya jarang terjadi, tetapi penyakit ini umumnya menyerang orang di usia 35–39 tahun dan 70 tahun ke atas. 

Ketika penyakit ini menyerang tubuh seseorang, maka kanker tiroid akan menyebabkan pertumbuhan sel-sel kanker di kelenjar tiroid hingga tak terkendali. Meski kanker tiroid sebenarnya jarang terjadi, tetapi kira-kira apa sih faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit ini? 

Penasaran? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

Baca juga: Perlu Waspada, Wanita Lebih Rentan Terkena Kanker Tiroid

Dipicu Beragam Faktor Risiko

Penyebab kanker tiroid sebenarnya masih menjadi misteri. Akan tetapi, ada dugaan kalau kanker ini dipicu oleh mutasi genetik. Di samping itu, kaum hawa rasanya mesti sedikit lebih cemas, sebab wanita berisiko tiga kali lipat mengidap kanker tiroid dibandingkan dengan pria. Perubahan hormon pada sistem reproduksi wanita diduga menjadi pemicunya.

Selain hal-hal di atas, ada pula faktor risiko kanker tiroid lainnya yang mesti diwaspadai, yaitu:

  • Mengidap kelainan genetik. Beberapa kelainan genetik, seperti multiple endocrine neoplasia, familial adenomatous dan sindrom Cowden, diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker tiroid.
  • Riwayat kanker tiroid dalam keluarga. Menurut para pakar, risiko terjadinya penyakit ini akan semakin meningkat bila seseorang memiliki keluarga yang pernah mengidap kanker ini.
  • Penyakit tiroid. Seseorang yang mengalami penyakit tiroid, seperti gondok atau peradangan kelenjar tiroid yang lebih berisiko terserang kanker tiroid. 
  • Terpapar radiasi. Riwayat paparan radiasi selama masa kanak-kanak (seperti melakukan radioterapi), juga bisa meningkatkan risiko kanker tiroid.
  • Kondisi medis tertentu. Ada beberapa kondisi medis yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker ini, seperti obesitas atau akromegali. Akromegali ini merupakan penyakit yang muncul saat tubuh orang dewasa kelebihan hormon pertumbuhan (growth hormone).

Nah, penyebab dan faktor risikonya sudah, bagaimana dengan gejala kanker tiroid? 

Baca juga: Apakah Pengidap Kanker Tiroid Dapat Sembuh Total?

Dari Benjolan sampai Sulit Bernapas

Ketika seseorang mengidap kanker tiroid, biasanya di tahap awal mereka tak akan merasakan gejala. Namun, bila masuk ke tahap selanjutnya, kanker ini bisa memunculkan benjolan atau pembengkakan pada bagian leher. Tepatnya di bawah jakun, tetapi umumnya tak terasa sakit, terasa kencang, dan cepat membesar.

Selain itu, ada pula beberapa gejala lain yang bisa muncul setelah kanker memasuki stadium lanjut, yaitu:

  • Nyeri pada bagian leher.
  • Batuk.
  • Sulit menelan.
  • Sakit tenggorokan.
  • Suara serak yang tak membaik setelah beberapa minggu.
  • Sulit bernapas.

Tak cuma itu saja, dalam beberapa kasus kanker tiroid bisa menimbulkan gejala lain, seperti jantung berdebar, tremor di tangan, gelisah, mudah marah, rambut rontok, diare, hingga penurunan berat badan. Nah, kondisi-kondisi ini terjadi ketika kanker tiroid meningkatkan produksi hormon tiroid (hipertiroidisme).

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
NHS Choices UK. Diakses pada 2020. Health A to Z. Thyroid cancer.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases & Conditions. Thyroid cancer.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Diseases & Conditions. Thyroid Cancer.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan