Ini 5 Jenis Kanker yang Bisa Dideteksi Dini (Bagian 2)

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   05 Februari 2021
Ini 5 Jenis Kanker yang Bisa Dideteksi Dini (Bagian 2)Ini 5 Jenis Kanker yang Bisa Dideteksi Dini (Bagian 2)

Halodoc, Jakarta – Kebanyakan pengidap kanker baru menyadari keberadaan penyakit tersebut setelah sudah di tahap yang sedang maupun parah, sehingga akhirnya memiliki peluang kesembuhan yang lebih rendah. Lantas, bisakah kanker dideteksi dini?

Beberapa jenis kanker memang hanya terdiagnosis setelah gejala berkembang. Pada saat itu, kanker biasanya sudah menyebar atau bertumbuh cukup besar. Namun, ada banyak juga jenis kanker yang bisa didiagnosis lebih awal, yaitu sebelum gejala terbentuk. Dengan mendeteksi dan mengobati kanker pada tahap awal, pengidap bisa memiliki peluang terbaik untuk sembuh.

Baca juga: 6 Jenis Kanker Paling Populer di Indonesia

Jenis Kanker yang Bisa Dideteksi Dini

Banyak kanker tidak bergejala pada tahap awal, sehingga sulit dideteksi dini. Itulah mengapa melakukan pemeriksaan rutin penting. Sedangkan kanker yang menimbulkan gejala yang jelas pada tahap awal lebih mudah untuk ditemukan sejak dini, sehingga pengobatan pun bisa bekerja secara efektif.

Berikut jenis kanker yang bisa dilihat dan dideteksi dini:

1.Kanker Paru-paru

Kanker paru-paru adalah jenis kanker kedua paling umum setelah kanker payudara, dan menjadi penyebab utama kematian akibat kanker. Kanker ini menimbulkan gejala yang khas, seperti:

  • Batuk terus menerus.
  • Sesak napas.
  • Suara serak
  • Nyeri dada.
  • Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
  • Sakit tulang.

Bila kamu mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Apalagi bila kamu termasuk orang yang memiliki risiko tinggi untuk terkena kanker paru-paru, seperti punya riwayat merokok berat, masih merokok atau sudah berhenti merokok selama 15 tahun, dan berusia di antara 55-80 tahun.

Satuan Tugas Layanan Pencegahan A.S menganjurkan agar orang-orang yang berisiko tinggi terkena kanker paru-paru untuk menjalani pemeriksaan CT scan setahun sekali. CT scan adalah satu-satunya tes skrining yang direkomendasikan untuk mendeteksi kanker paru-paru.

Sekarang, kamu bisa melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter dengan buat janji di rumah sakit pilihan kamu melalui aplikasi Halodoc, lho.

2.Kanker Usus Besar (Kolorektal)

Melansir dari American Cancer Society, kanker kolorektal adalah penyebab utama kematian akibat kanker pada pria dan wanita di Amerika Serikat. Namun, jumlah kematian akibat kanker kolorektal sudah menurun selama beberapa dekade. Salah satu alasannya adalah tumor kolorektal sekarang lebih sering terdeteksi lebih dini melalui skrining dan diangkat sebelum berkembang menjadi kanker.

Skrining seringkali bisa menemukan kanker kolorektal lebih awal, saat masih kecil dan belum menyebar, sehingga lebih mudah diobati. Tes skrining untuk melihat kanker kolorektal lebih awal dibagi menjadi 2 kelompok, tes berbasis tinja dan pemeriksaan visual (dengan menggunakan alat yang dimasukkan melalui rektum atau dengan X-ray).

Baca juga: Faktor Risiko Seseorang Bisa Terkena Kanker Kolorektal

3.Kanker Kandung Kemih

Kanker kandung kemih kadang-kadang juga bisa dideteksi lebih dini, ketika kanker masih kecil dan belum menyebar di luar dari kandung kemih. Namun, hingga saat ini, masih belum ada anjuran bagi masyarakat umum untuk melakukan pemeriksaan kanker kandung kemih secara rutin.

Tes kanker kandung kemih direkomendasikan bagi orang yang memiliki risiko tinggi penyakit tersebut, seperti:

  • Orang yang pernah mengidap kanker kandung kemih.
  • Orang yang memiliki cacat lahir terkait kandung kemih.
  • Orang yang terpapar bahan kimia tertentu di tempat kerja.

Tes yang bisa dilakukan untuk mendeteksi dini kanker kandung kemih, antara lain urinalisis, sitologi urine, dan tes urine untuk penanda tumor.

4.Limfoma Non-Hodgkin

Saat ini, belum ada tes skrining yang direkomendasikan secara luas untuk limfoma non-Hodgkin (LNH). Hal itu karena tidak ada tes skrining yang terbukti mampu menurunkan risiko kematian akibat kanker ini. Dalam beberapa kasus, limfoma bisa ditemukan lebih awal.

Cara terbaik untuk mendeteksi limfoma sejak dini adalah dengan memperhatikan kemungkinan tanda dan gejalanya. Salah satu gejala yang paling umum adalah pembesaran satu atau lebih kelenjar getah bening, yang menyebabkan munculnya benjolan di bawah kulit yang tidak terasa nyeri.

Benjolan paling sering muncul di sisi leher, ketiak, atau di selangkangan. Gejala lainnya bisa berupa demam, menggigil, keringat malam, penurunan berat badan, kelelahan, dan pembengkakan di perut.

Pemeriksaan kesehatan secara rutin juga penting bagi orang-orang dengan faktor risiko LNH yang diketahui, seperti infeksi HIV, pernah menjalani transplantasi organ, mengidap penyakit autoimun, atau menjalani pengobatan kanker sebelumnya.

5.Kanker Ginjal

Banyak kanker ginjal yang ditemukan cukup awal, ketika kanker masih terbatas pada ginjal, namun beberapa kasus lain ditemukan pada stadium yang lebih lanjut. Ada beberapa tes yang bisa menemukan kanker ginjal lebih awal, yaitu tes urine secara rutin, tes pencitraan seperti CT dan MRI, serta USG.

Baca juga: Datang Diam-Diam, 4 Kanker ini Sulit Dideteksi

Itulah jenis-jenis kanker yang bisa dideteksi dini. Jangan lupa download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk membantu kamu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap dengan mudah.

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. Who Should Be Screened for Lung Cancer?
American Cancer Society. Diakses pada 2021. Can Colorectal Polyps and Cancer Be Found Early?.
American Cancer Society. Diakses pada 2021. Bladder Cancer Early Detection, Diagnosis, and Staging.
American Cancer Society. Diakses pada 2021. Can Non-Hodgkin Lymphoma Be Found Early?.
American Cancer Society. Diakses pada 2021. Can Kidney Cancer Be Found Early?


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan