Ini 5 Manfaat Diet Tinggi Protein dalam Turunkan Berat Badan

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 Oktober 2020
Ini 5 Manfaat Diet Tinggi Protein dalam Turunkan Berat BadanIni 5 Manfaat Diet Tinggi Protein dalam Turunkan Berat Badan

Halodoc, Jakarta – Diet tinggi protein adalah metode diet yang mendorong untuk mengonsumsi lebih banyak protein dan lebih sedikit karbohidrat atau lemak untuk menurunkan berat badan. Protein merupakan nutrisi penting yang bertanggung jawab atas sejumlah fungsi dalam tubuh, termasuk hormon, enzim, dan perbaikan serta pemeliharaan sel.

Protein adalah nutrisi yang harus dikonsumsi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Menurut The Dietary Reference Intake, asupan protein yang direkomendasikan adalah 0,36 gram per pon berat badan, atau 0,8 gram per kilogram. Namun, ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi asupan protein lebih banyak membantu menurunkan berat badan dan memberikan manfaat kesehatan lainnya. 

Baca juga: Ini 6 Pilihan Makanan yang Tinggi Protein

Manfaat Diet Tinggi Protein dalam Menurunkan Berat Badan

Secara umum, diet tinggi protein merekomendasikan kamu untuk mendapatkan lebih dari 20 persen dari total kalori kamu dari protein. Artinya, kamu perlu makan lebih sedikit kalori dari karbohidrat atau lemak untuk menjaga keseimbangan asupan kalori.

Berikut manfaat diet tinggi protein untuk menurunkan berat badan:

1.Mengurangi Nafsu Makan

Mengonsumsi makanan dan camilan yang tinggi protein dapat membuat kamu merasa kenyang, sehingga dapat mengurangi nafsu makan. Hal itu membuat kamu makan lebih sedikit sepanjang hari, sehingga menyebabkan berkurangnya asupan kalori. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa ketika orang meningkatkan asupan proteinnya, mereka mulai makan lebih sedikit kalori. 

Jadi, diet protein memungkinkan kamu untuk mengurangi kalori lebih mudah dibandingkan dengan diet rendah protein.

Baca juga: Makan Sedikit Enggak Menjamin Berat Badan Turun?

2.Mengubah Kadar Beberapa Hormon Pengatur Berat Badan

Tahukah kamu bahwa otak, tepatnya area yang disebut hipotalamus, berperan besar dalam mengatur berat badan kamu. Organ vital tersebut memproses berbagai jenis informasi untuk menentukan kapan kamu harus makan dan seberapa banyak jumlah makanan yang perlu kamu makan untuk merasa kenyang. Beberapa sinyal penting yang dikirim ke otak adalah perubahan hormon sebagai respons untuk mengonsumsi makanan.

Nah, meningkatkan asupan protein dapat meningkatkan kadar hormon kenyang (pengurang napsu makan) GLP-1, peptidpeptiden kadar kolesistokinin, sekaligus mengurangi kadar hormon lapar, yaitu ghrelin. Berkurangnya rasa lapar membuat kamu makan lebih sedikit kalori secara otomatis. Hal ini yang membuat diet tinggi protein dapat mengurangi berat badan.

3.Mencerna dan Memetabolisme Protein yang Membakar Kalori

Setelah kamu makan, sebagian kalori digunakan untuk mencerna dan memetabolisme makanan. Hal ini sering disebut efek termik makanan atau thermic effect of food (TEF). 

Meskipun belum ada angka yang pasti, namun jelas bahwa protein memiliki efek termal yang jauh lebih tinggi (20-30 persen) dibandingkan dengan karbohidrat (5-10 persen) dan lemak 0-3 persen).

Bila kita menggunakan efek termal 30 persen untuk protein, hal ini berarti dari 100 kalori protein yang masuk ke dalam tubuh, hanya akan menghasilkan 70 kalori yang dapat digunakan, karena 30 persen kalori protein dibakar saat tubuh mencerna dan memetabolisme protein.

4.Protein Membakar Lebih Banyak Kalori

Karena memiliki efek termal yang tinggi dan beberapa faktor lainnya, diet tinggi protein cenderung dapat meningkatkan metabolisme. Hal ini membuat kamu dapat membakar lebih banyak kalori sepanjang waktu, termasuk saat tidur.

Asupan protein yang tinggi sudah terbukti dapat meningkatkan metabolisme dan meningkatkan jumlah kalori yang dibakar sekitar 80 hingga 100 per hari. Dengan meningkatkan metabolisme yang membuat tubuh membakar lebih banyak kalori, diet tinggi protein lebih unggul dalam menurunkan berat badan dibandingkan diet rendah protein.

5.Mencegah Menyusutnya Massa Otot dan Melambatnya Metabolik

Berat badan yang menurun tidak selalu berarti lemak dalam tubuh berkurang. Hal itu mungkin saja disebabkan karena massa otot kamu berkurang. Padahal yang sebenarnya ingin kamu hilangkan adalah lemak tubuh, baik lemak subkutan (di bawah kulit) maupun lemak viseral (di sekitar organ).

Sayangnya, kehilangan massa otot adalah efek samping dari penurunan berat badan yang sering dialami banyak orang. Efek samping lain yang juga bisa terjadi akibat penurunan berat badan adalah tingkat metabolisme yang cenderung menurun. Hal itu berarti kamu membakar lebih sedikit kalori daripada sebelum kamu menurunkan berat badan.

Nah, mengonsumsi banyak protein dapat mencegah kehilangan otot, yang seharusnya membantu menjaga tingkat metabolisme tetap tinggi saat kamu kehilangan lemak tubuh.

Baca juga: Bakar Lemak Perut dengan 2 Cara Ini

Itulah beberapa manfaat diet tinggi protein yang dapat menurunkan berat badan secara efektif. Namun, sebelum mencoba melakukan jenis diet tertentu, sebaiknya diskusikan dulu dengan dokter. Kamu bisa menghubungi dokter untuk minta saran kesehatan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2020. How Protein Can Help You Lose Weight Naturally.
Very well Fit. Diakses pada 2020. What Is the High-Protein Diet?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan