Ini 5 Penyebab Siklus Menstruasi Tidak Lancar pada Remaja

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   06 Februari 2020
Ini 5 Penyebab Siklus Menstruasi Tidak Lancar pada Remaja Ini 5 Penyebab Siklus Menstruasi Tidak Lancar pada Remaja

Halodoc, Jakarta – Menstruasi adalah sebuah tanda bahwa anak perempuan sudah memasuki masa pubertas. Melansir dari Kids Health, siklus menstruasi yang normal rata-ratanya adalah 28 hari. Namun, siklus menstruasi yang tidak teratur selama dua tahun pertama menstruasi adalah hal yang normal untuk anak perempuan. Pasalnya, anak perempuan yang menginjak masa remaja sedang dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan, sehingga pertumbuhan tersebut dapat mengganggu siklus menstruasi. 

Kondisinya menjadi tidak normal kalau seorang remaja telah melewatkan menstruasi selama 3-5 bulan berturut-turut, terutama jika ia telah mengalami menstruasi teratur selama beberapa bulan sebelumnya. Dalam dunia medis, siklus menstruasi yang tidak teratur disebut amenore. Gejala yang menandai amenore adalah ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi lebih dari 3 bulan. Lantas, apa yang menyebabkan seorang remaja bisa mengalami amenore? Melansir dari Verywell Family, berikut faktor pemicu amenore pada remaja:

Baca Juga: Pemahaman Tentang Menstruasi yang Masih Keliru

  1. Hormon

Jumlah hormon yang diproduksi oleh tubuh remaja bisa memengaruhi lamanya waktu menstruasi,  jumlah darah yang dikeluarkan selama menstruasi sampai siklus menstruasinya. Masa remaja adalah masa-masa pertumbuhan seorang anak pertumbuhan. Oleh karenanya, selama masa remaja ini seorang anak perempuan memiliki hormon-hormon yang berfluktuasi. Akibatnya, jumlah darah dan lamanya haid remaja bisa berbeda dari satu periode ke periode berikutnya.

  1. Obat-obatan

Selain hormon, beberapa jenis obat-obatan dapat memengaruhi siklus haid seorang anak. Obat-obatan seperti antibiotik, antidepresan atau pil kontrasepsi dapat memberikan sinyal ke tubuh untuk menghentikan menstruasi. Kalau anak remaja ibu sedang diharuskan untuk mengonsumsi jenis obat-obatan di atas, tanyakan kepada dokter tentang efek samping dari setiap obat yang dikonsumsi.

Ibu bisa diskusi dengan dokter melalui Halodoc tentang obat-obatan yang memengaruhi siklus menstruasi. Lewat aplikasi, ibu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja.

Baca Juga: Menstruasi Tidak Teratur? Awas Bisa Menandai Adanya PCOS

  1. Perubahan Berat Badan

Kenaikan atau penurunan berat badan secara signifikan ternyata bisa memengaruhi siklus menstruasi. Penurunan berat badan secara drastis dapat menghambat produksi hormon estrogen. Sementara kelebihan berat badan dapat memicu tubuh untuk menghasilkan estrogen dalam jumlah yang banyak. Kedua hal ini mampu berpengaruh proses pelepasan telur (ovulasi) setiap bulannya.  Ketika ovulasi terhambat, siklus haid pun menjadi tidak teratur. 

  1. Olahraga Berlebihan

Olahraga bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Namun, ketika dilakukan secara berlebihan, tubuh tidak mendapatkan manfaat dan memicu masalah kesehatan, salah satunya siklus menstruasi yang tidak teratur. Olahraga berlebihan bisa menyita banyak energi saat tidak ada energi dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, secara otomatis tubuh akan menyalakan “rescue mode”. 

Saat mode tersebut sudah menyala, maka tubuh akan melakukan segala cara untuk menyimpan energi agar aktivitas di dalam tubuh tetap berjalan dengan lancar. Tubuh mulai menutup fungsi yang dianggap kurang perlu, salah satunya adalah fungsi reproduksi, yaitu menstruasi.

  1. Pola Makan yang Salah

Melakukan diet ketat sampai kekurangan gizi dapat membahayakan tubuh, termasuk mengacaukan siklus menstruasi. Ketika tubuh kekurangan gizi, maka produksi hormon estrogen dan progesteron jadi terganggu. Akibatnya, siklus menstruasi pun jadi berantakan. Siklus menstruasi akibat pola makan yang salah tidak hanya menjadi masalah bagi orang-orang yang kekurangan gizi. 

Remaja yang terlalu gemuk atau obesitas juga dapat mengalami gangguan menstruasi. Semakin banyak lemak menumpuk di dalam tubuh, maka tubuh menjadi kesulitan untuk mengatur produksi hormon estrogen. Akibatnya, jumlah hormon menjadi tidak seimbang dan menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur.

Baca Juga: 7 Arti Warna Darah Menstruasi yang Perlu Diketahui

  1. Stres

Saat seorang wanita mengalami stres, bagian dari otak yang menghasilkan hormon penting untuk reproduksi akan meresponnya dengan mengurangi produksi hormon. Akibatnya, siklus menstruasi menjadi tidak teratur bahkan berhenti sama sekali. Jadi, pastikan orangtua untuk mengenali tanda-tanda stres pada remaja yang menjadi penyebab utama siklus menstruasi yang tidak teratur. 

Itulah penyebab remaja mengalami siklus menstruasi yang tidak lancar. Ingat, penyebabnya bukan tidak sama setiap orang, jadi dibutuhkan pemeriksaan yang tepat agar siklus menstruasi kembali teratur.

Referensi :
Kids Health. Diakses pada 2020. Irregular Periods.
Verywell Health. Diakses pada 2020. What to Know About Irregular Periods in Teenagers.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan