Ini 5 Tanda Anemia pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   05 Juni 2019
Ini 5 Tanda Anemia pada AnakIni 5 Tanda Anemia pada Anak

Halodoc, Jakarta - Kurang darah atau anemia bukan saja menyerang remaja dan orang dewasa namun juga dapat mengincar anak-anak. Gangguan kesehatan ini dapat mengganggu pertumbuhan sang buah hati. Kurangnya zat besi pada tubuh Si Kecil membuat darah menjadi sulit mensuplai oksigen ke semua bagian tubuhnya.

Tidak hanya kurangnya zat besi, anemia bisa terjadi karena banyak hal. Mungkin, Si Kecil mengalami infeksi, memiliki riwayat kelainan bawaan, mengalami paparan racun tertentu, dan memiliki riwayat kanker jenis tertentu. Nah, ibu dan ayah harus mengetahui gejala dan tanda anemia pada anak, sehingga segera bisa dilakukan pengobatan.

Namun, sebelum itu, ibu harus tahu ciri sang anak mengalami anemia. Jika tubuhnya tidak memiliki cukup asupan zat besi atau nutrisi lain, sel darah merah tidak bisa diproduksi dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Ketika tubuh sang buah hati membunuh sel darah merah dalam jumlah yang lebih banyak dari normal karena penyakit, salah satunya adalah anemia sel sabit, atau kehilangan banyak darah merah karena perdarahan.

Baca juga: Kelainan Genetik Bisa Sebabkan Anemia Sel Sabit pada Anak?

Gejala dan Tanda Anemia pada Anak

Lalu, apa saja yang menjadi gejala dan tanda anemia pada anak? Berikut di antaranya yang perlu ibu dan ayah ketahui:

  • Tubuh lemas dan mudah lelah.

  • Anak menjadi lebih cepat rewel.

  • Infeksi mudah terjadi karena daya tahan tubuhnya yang mengalami penurunan.

  • Kulit menjadi pucat, termasuk di bagian daging kuku dan bagian kelopak mata.

  • Area mata atau kulit yang mengalami perubahan warna menjadi kuning. Kondisi ini terjadi jika kurangnya sel darah merah terjadi karena penghancuran oleh tubuh sendiri.

Anak juga dapat mengalami kondisi anemia defisiensi zat besi karena pica. Jika ibu belum familiar dengan istilah ini, pica adalah kebiasaan sang buah hati memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya, entah itu tanah liat, es batu, atau tepung maizena. Kondisi ini tidak membahayakan, kecuali jika Si Kecil memakan sesuatu yang mengandung racun dan membahayakan tubuh.

Baca juga: Ibu Perlu Tahu Bahaya Anemia Sel Sabit Sejak Dini

Bisakah Anemia pada Anak Dicegah?

Bisa kok. Asalkan ibu membiasakan untuk melakukan pola hidup dan pola makan yang sehat untuk sang buah hati. Bagaimana caranya?

  • Minum susu tidak boleh kebanyakan. Doyan susu memang bagus, tetapi minum susu terlalu banyak membuat anak susah makan karena sudah terlalu kenyang. Padahal, zat besi terbaik terdapat pada makanan, misalnya bayam.

  • Susu sapi baik untuk konsumsi di atas 12 bulan. Meski ASI memiliki kandungan zat besi lebih rendah dibandingkan dengan susu sapi, tetapi lebih mampu dicerna oleh sistem pencernaan Si Kecil. Jadi, hindari untuk memberikan susu sapi sebelum usianya menginjak 12 bulan.

  • Pola makan harus tetap seimbang. Anemia pada anak bisa dicegah dengan pemberian pola makan seimbang. Artinya, ibu harus memberikan makanan yang kaya akan zat besi agar produksi sel darah merahnya turut seimbang.

Baca juga: Meningkatkan Produksi ASI dengan 6 Cara Ini

Itu tadi beberapa gejala dan tanda anemia pada anak, dan bagaimana caranya untuk bisa mencegah gangguan kesehatan ini menyerang sang buah hati. Jika ibu masih ada hal yang ingin ditanyakan, langsung saja tanyakan pada dokter. Gunakan aplikasi Halodoc supaya ibu mendapatkan informasi yang akurat. Segera download aplikasi Halodoc!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan