Ini 6 Fakta Penting yang Perlu Diketahui Tentang Hepatitis E

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   29 Juli 2022

“Banyak fakta tentang penyakit hepatitis E yang masih jarang diketahui atau dipahami. Beberapa di antaranya yaitu penyakit hepatitis E merupakan penyakit akut dan dapat dicegah.”

Ini 6 Fakta Penting yang Perlu Diketahui Tentang Hepatitis EIni 6 Fakta Penting yang Perlu Diketahui Tentang Hepatitis E

Halodoc, Jakarta – Penyakit hepatitis merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus. Hepatitis memiliki banyak jenis, salah satunya adalah hepatitis E. Kondisi hepatitis E yang tidak diatasi dengan baik dapat meningkatkan risiko gagal hati pada pengidapnya. 

Sebenarnya banyak fakta tentang penyakit hepatitis E yang jarang diketahui atau dipahami. Simak artikel ini untuk mengetahui fakta tentang penyakit hepatitis E

Fakta tentang Penyakit Hepatitis E yang Perlu Dipahami

Penyakit hepatitis E sebenarnya sangat mirip dengan hepatitis A. Namun, saat ini vaksin sudah dikembangkan untuk mencegah infeksi. Berikut ini fakta penyakit hepatitis E yang penting untuk diketahui:

1. Disebabkan oleh Virus Hepatitis E

Virus Hepatitis E menjadi penyebab utama dari penyakit hepatitis E. Virus dapat ditemukan pada feses pengidap. Perlu diketahui, bahwa penyakit hepatitis E menjadi salah satu jenis hepatitis yang mudah menular. Penularan dapat terjadi saat seseorang tidak sengaja mengonsumsi makanan atau minuman yang terpapar virus hepatitis E.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), biasanya penularan hepatitis E ketika seseorang mengonsumsi air yang sudah terpapar virus hepatitis E, akibat tidak melalui proses memasak dengan baik. Selain itu, sanitasi yang buruk juga semakin meningkatkan risiko penyebaran virus HEV. Untuk itu, selalu jaga kebersihan lingkungan agar penyakit hepatitis E tidak mudah menyebar.

2 Bisa Menular ke Janin dalam Kandungan

Penularan hepatitis E ternyata dapat terjadi dari ibu hamil ke bayi dalam kandungan. Untuk itu, sebaiknya ibu hamil hindari lokasi-lokasi yang menjadi wilayah penyebaran hepatitis E. Tujuannya agar kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan selalu terjaga dengan baik. Ibu hamil yang mengalami hepatitis E pada trimester kedua berisiko alami kondisi gagal hati, kematian janin, serta kematian pada ibu hamil.

Selain ibu hamil, ada beberapa kelompok yang cukup rentan tertular penyakit hepatitis E. Contohnya seperti seseorang yang tinggal di wilayah padat penduduk, melakukan hubungan intim dengan pengidap hepatitis E tanpa kondom, dan tinggal bersama pengidap hepatitis E.

3. Virus Hepatitis E Memiliki Masa Inkubasi dalam Tubuh

Melansir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala hepatitis E tidak akan langsung dialami oleh pengidap ketika seseorang terpapar virus hepatitis E. Virus ini memiliki masa inkubasi dalam tubuh selama 2–10 minggu. Namun, biasanya pada 5–6 minggu, pengidap sudah merasakan gejala awal dari penyakit hepatitis E.

4. Penyakit Kuning menjadi Gejala Hepatitis E

Penyakit hepatitis E akan menyebabkan pengidapnya mengalami kondisi demam ringan dan penurunan nafsu makan sebagai gejala awal. Gejala akan berkembang sehingga pengidap mengalami kondisi mual, dan muntah selama beberapa hari yang disertai dengan sakit perut. Tidak hanya itu, gejala lain juga akan terlihat pada bagian kulit pengidap yang mengalami ruam dan gatal pada kulit. 

Selain beberapa gejala tersebut, penyakit kuning menjadi salah satu gejala yang cukup khas menandakan adanya virus hepatitis E dalam tubuh. Kondisi ini juga disertai dengan urine yang berwarna gelap dan feses berwarna pucat.

5. Merupakan Penyakit Akut

Penyakit hepatitis E tidak akan menjadi kronis seperti halnya penyakit hepatitis B atau Ce. Karena penyakit ini tidak ada hubungannya dengan kondisi kanker dan sirosis. Dengan begitu, hepatitis E dapat menyebabkan satu komplikasi parah, yaitu kegagalan hepatitis fulminan (gagal hati akut), yang dapat menyebabkan kematian. 

6. Hepatitis E dapat Dicegah

Meskipun belum ada vaksin yang dapat mencegah hepatitis E, tetapi penyakit ini dapat dicegah dengan pola hidup sehat dan rajin menjaga kebersihan tubuh. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, saat bepergian menuju wilayah yang menjadi penyebaran hepatitis E, sebaiknya pastikan untuk mengonsumsi air dalam kemasan agar mencegah penularan hepatitis E.

Mencuci tangan dengan benar juga menjadi salah satu pencegahan yang dinilai cukup efektif untuk mencegah hepatitis E. Jangan lupa untuk selalu mengonsumsi makanan sehat agar kondisi kesehatan selalu dalam kondisi yang optimal.

Itulah beberapa fakta yang perlu kamu ketahui seputar penyakit hepatitis E. Biasanya, saat kamu didiagnosis mengalami hepatitis E, dokter akan menyarankan untuk perbanyak istirahat, mengonsumsi makanan sehat, mengonsumsi banyak cairan, serta tidak mengonsumsi alkohol. 

Jika kamu memiliki gejala yang menyerupai penyakit hepatitis E, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Kamu juga bisa membuat janji medis dengan dokter pilihan di aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses pada 2022. Hepatitis E.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Hepatitis E.
World Health Organization. Diakses pada 2022. Hepatitis E.
Very Well Health. Diakses pada 2022. How Hepatitis E Is Different From Other Viruses

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan