Ini 6 Penyakit Autoimun yang Mesti Diketahui

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Mei 2021
Ini 6 Penyakit Autoimun yang Mesti DiketahuiIni 6 Penyakit Autoimun yang Mesti Diketahui

Halodoc, Jakarta - Penyakit autoimun merupakan gangguan kesehatan yang dialami saat sistem kekebalan menyerang jaringan sehat dalam tubuh. Lebih dari 80 penyakit autoimun yang ada, tetapi hanya sedikit saja yang umum dialami. Gejala umum penyakit ini ditandai dengan nyeri otot, demam, juga rasa lelah yang berlebihan.

Seharusnya, sistem kekebalan bertugas untuk menjaga tubuh dari serangan virus atau bakteri. Caranya dengan melepas protein yang disebut antibodi untuk melawan, dan mencegah terjadinya penyakit. Berbeda pada pengidap penyakit autoimun, sistem kekebalan melihat sel baik dalam tubuh sebagai organisme lain, sehingga antibodi dilepaskan untuk menyerang sel baik tersebut.

Nah, kondisi tersebut memicu munculnya beragam penyakit. Berikut ini 6 jenis penyakit autoimun yang umum dialami:

Baca juga: PTSD Berkaitan dengan Penyakit Autoimun, Ini Faktanya

1. Lupus

Lupus menjadi jenis penyakit autoimun yang umum dialami. Penyakit ini termasuk dalam autoimun kronis yang mampu memicu sejumlah peradangan pada organ tubuh, seperti ginjal, otak, kulit, juga sendi. Meski bisa terjadi pada siapa saja, lupus lebih berisiko dialami oleh wanita. Gejalanya meliputi:

  • Nyeri dan kaku pada sendi.
  • Ruam pada pipi dan hidung, yang terlihat seperti kupu-kupu.
  • Kelelahan tanpa sebab.
  • Kulit sensitif terhadap sinar matahari.
  • Penurunan berat badan.
  • Demam tanpa sebab.
  • Jari-jari yang pucat.
  • Sariawan tanpa sebab.

2. Multiple Sclerosis

Multiple Sclerosis merupakan jenis penyakit autoimun selanjutnya yang dapat memengaruhi otak, sumsum tulang belakang, juga saraf optik pada mata. Jika dialami, multiple sclerosis dapat menyebabkan masalah pada penglihatan, keseimbangan, kontrol otot, serta fungsi dasar tubuh. Gejalanya meliputi:

  • Pusing.
  • Lemas.
  • Kesulitan bicara.
  • Penglihatan ganda.
  • Mati rasa pada tungkai atau bagian tubuh lainnya.
  • Kesulitan berjalan dan menjaga keseimbangan tubuh.
  • Sering tremor atau gemetar.
  • Kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan penglihatan.
  • Gangguan pada kandung kemih, usus, atau organ seksual.

3. Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid arthritis menjadi jenis penyakit autoimun selanjutnya yang bukan hanya menyerang sendi saja, tetapi juga mata, kulit, atau jantung. Pengidap kondisi ini bisa saja mengalami kerusakan sendi permanen. Gejalanya meliputi:

  • Demam. 
  • Kelelahan.
  • Nyeri pada sendi.
  • Sendi terasa kaku.
  • Pembengkakan pada sendi.
  • Kehilangan nafsu makan yang berujung pada penurunan berat badan.

Baca juga: Inilah Pengobatan yang Dibutuhkan oleh Pengidap Autoimun

4. Graves Disease

Graves Disease merupakan penyakit yang muncul akibat adanya aktivitas berlebihan pada seluruh kelenjar tiroid dalam tubuh. Jika tidak segera mendapat penanganan yang tepat, penyakit bisa saja menimbulkan komplikasi yang mengancam nyawa pengidapnya. Gejalanya meliputi:

  • Insomnia.
  • Diare.
  • Kerontokan rambut.
  • Mudah merasa lelah.
  • Sensitif terhadap panas.
  • Pembengkakan kelenjar tiroid.
  • Tremor pada jari atau tangan.
  • Jantung terasa berdebar.
  • Disfungsi ereksi.
  • Penurunan gairah seksual.
  • Perubahan siklus menstruasi.
  • Penurunan berat badan.
  • Perubahan suasana hati secara tiba-tiba.

5. Tiroiditis Hashimoto

Jenis penyakit autoimun selanjutnya adalah Tiroiditis Hashimoto. Kondisi ini terjadi saat sistem imun menyerang sel-sel tiroid, sehingga terjadi peradangan dan kerusakan sel. Akibatnya, sel tiroid tidak mampu menghasilkan hormon tiroid yang dibutuhkan tubuh. Gejalanya meliputi:

  • Sering merasa lelah dan lesu.
  • Otot terasa nyeri saat disentuh.
  • Nyeri dan kaku pada sendi.
  • Pembengkakan pada lidah.
  • Sensitif terhadap cuaca dingin.
  • Depresi.
  • Kesulitan untuk mengingat. 
  • Suara serak.
  • Kulit pucat dan kering.
  • Sembelit.
  • Kuku rapuh.
  • Rambut rontok.
  • Peningkatan berat badan tanpa sebab.

6. Sirosis

Sirosis merupakan kondisi saat terjadi peradangan pada saluran empedu hati, sehingga memicu sumbatan. Empedu merupakan salah satu organ penting yang bertugas untuk mencerna makanan, serta menyaring sel darah merah, kolesterol, dan racun dalam tubuh. Nah, penyumbatan tersebut yang memicu terjadinya sirosis hari. Gejalanya meliputi:

  • Lemas.
  • Perut kembung.
  • Nyeri perut.
  • Mual dan muntah.
  • Penurunan nafsu makan.
  • Penurunan berat badan.
  • Kemerahan pada telapak tangan.

Jika semakin parah, gejala meliputi pembengkakan pada perut, kulit yang gampang memar, gatal-gatal, penyakit kuning, kandungan darah pada feses, muntah darah, kehilangan kesadaran, serta bicara meracau.

Baca juga: Gejala Umum saat Seseorang Mengidap Penyakit Autoimun

Itulah jenis-jenis penyakit autoimun yang umum dialami. Jangan sampai telat mengatasinya. Diskusikan segera kondisi yang kamu alami dengan dokter di aplikasi Halodoc untuk menentukan langkah perawatan yang tepat, ya. 

Referensi:
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2021. What Are Common Symptoms of Autoimmune Disease?
Healthline. Diakses pada 2021. Autoimmune Diseases: Types, Symptoms, Causes, and More.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan