Ini 7 Rangkaian Pemeriksaan Medical Check Up untuk Lansia

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 Juni 2022

“Pemeriksaan kesehatan memang sebaiknya dilakukan secara rutin, terlebih untuk para lansia. Beberapa pemeriksaan medical check up untuk lansia termasuk pemeriksaan darah, tekanan darah, EKG, dan berat badan.”

Ini 7 Rangkaian Pemeriksaan Medical Check Up untuk LansiaIni 7 Rangkaian Pemeriksaan Medical Check Up untuk Lansia

Halodoc, Jakarta – Pemeriksaan kesehatan atau skrining memang seharusnya dilakukan secara rutin. Sebaiknya, skrining dilakukan setiap satu tahun sekali. Bergantung pada gejala yang muncul, melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin membantu mengetahui dan mendeteksi ada atau tidaknya masalah kesehatan secara dini.

Jadi, penanganan bisa segera dilakukan dan komplikasi pun bisa dihindari.  Namun, bagaimana dengan lansia? Nah, berikut ulasan selengkapnya mengenai pemeriksaan medical check up untuk lansia.

Medical Check Up untuk Lansia

Seiring dengan usia yang semakin bertambah, jenis pemeriksaan yang harus dilakukan pun semakin banyak. Setidaknya, memasuki usia 60 tahun atau lebih, rangkaian pemeriksaan medis yang perlu dilakukan secara rutin antara lain:

1.Pemeriksaan tekanan darah

Pemeriksaan ini harus dilakukan setiap kali ke dokter untuk melakukan check-up. 

2. Pemeriksaan tinggi badan

Perlu diketahui bahwa terjadinya penurunan tinggi badan secara drastis bisa menjadi salah satu gejala osteoporosis. Penyebabnya yaitu kompresi yang terjadi pada sumsum tulang belakang. 

3. Pemeriksaan berat badan

Kenaikan atau penurunan berat badan yang terjadi mendadak, tanpa menjalani adanya program tertentu, juga dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius.

Bertambahnya berat badan mungkin terjadi karena retensi cairan atau indikasi dari gejala penyakit ginjal, hati, atau jantung. Sementara itu, penurunan berat badan yang signifikan bisa mengindikasikan masalah kanker atau infeksi.

4. Pemeriksaan darah

Pemeriksaan ini termasuk perhitungan darah lengkap guna menghindari berbagai masalah perdarahan, kadar glukosa untuk deteksi dini diabetes, pemeriksaan fungsi tiroid untuk mendeteksi ada atau tidaknya masalah pada tiroid. Pemeriksaan ini juga bisa mengetahui jumlah elektrolit dalam darah yang dapat mendeteksi adanya masalah pada jantung dan ginjal.

5. Ekokardiografi (EKG)

Pemeriksaan ini dianjurkan untuk orang dewasa berusia 50 tahun, baik pria maupun wanita. Selanjutnya, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ulang setiap dua atau tiga tahun sekali secara rutin atau lebih sering apabila memang diperlukan.

6. Pemeriksaan darah samar feses

Pemeriksaan ini perlu dilakukan secara rutin setiap tahun. Sebab, darah yang terdapat dalam feses bisa menunjukkan tanda awal kanker kolorektal.

7. Kolonoskopi atau fleksibel sigmoidoskopi

Pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi ada atau tidaknya tanda kanker pada usus besar. Pemeriksaan kolonoskopi dilakukan setiap 10 tahun sekali, sedangkan sigmoidoskopi dilakukan setiap 5 tahun sekali. Pemeriksaan dianjurkan untuk dilakukan pada orang dewasa berusia 45 tahun, tetapi bisa lebih cepat bagi orang-orang dengan risiko tinggi.

Pemeriksaan kesehatan tahunan tetap disarankan meski seseorang tidak merasa adanya masalah kesehatan dalam tubuhnya. Jadi, kamu bisa menjalani pola hidup dan makan yang sehat, tahu kapan waktunya melakukan vaksinasi ulang, dan penanganan medis segera jika terindikasi ada masalah kesehatan. 

Pemeriksaan Tambahan untuk Pria dan Wanita

Selain pemeriksaan di atas, ada beberapa jenis pemeriksaan tambahan yang sebaiknya dilakukan oleh pria yang sudah berusia 50 tahun atau lebih, di antaranya:

  • Pemeriksaan prostat. Menjelang usia 50 tahun, pria setidaknya sudah melakukan pemeriksaan prostat. Sebab, pemeriksaan ini bisa membantu mengetahui apakah terjadi pembesaran pada prostat, baik yang sifatnya jinak atau kanker. 
  • Prostat spesifik antigen (PSA). Pemeriksaan darah yang dapat menunjukkan indikasi adanya kanker prostat. Apabila kadarnya menunjukkan hasil yang tinggi, bukan tidak mungkin dokter akan merekomendasikan biopsi prostat. 

Sementara itu, beberapa pemeriksaan tambahan yang diperlukan untuk wanita, yaitu:

  • Mammogram. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara rutin, sekaligus mendapatkan pemeriksaan payudara klinis. Selanjutnya, wanita juga perlu melakukan pemeriksaan payudara sendiri untuk mendeteksi potensi kanker payudara.
  • Pap smear dan pemeriksaan panggul. Pemeriksaan ini wajib dilakukan secara rutin setiap tiga tahun sekali. Bahkan, bagi wanita yang memiliki risiko tinggi mengalami kanker serviks, pemeriksaan sebaiknya dilakukan setiap tahun.
  • Pengukuran massa tulang. Sebenarnya, tidak ada standar khusus kapan pemeriksaan ini harus dilakukan dan jangka waktu pemeriksaan harus diulang. Meski begitu, wanita dengan riwayat atau risiko osteoporosis tinggi wajib melakukan pemeriksaan ini secara rutin. 

Itu tadi serangkaian pemeriksaan kesehatan yang wajib dilakukan oleh lansia agar kesehatan tubuh tetap terjaga. Sekarang, pemeriksaan laboratorium bisa dilakukan lebih mudah dengan Halodoc Home Care. Layanan ini termasuk cek demam, darah, kolesterol, diabetes, medical check-up, dan imunisasi yang bisa dipanggil ke rumah. 

Saat ini, layanan Halodoc Home Care bisa dipesan untuk wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi sesuai dengan ketersediaan. Setiap pemesanan di Halodoc Home Care, kamu akan mendapatkan gratis konsultasi hasil dengan dokter dan tanpa biaya tambahan lainnya. Pastikan kamu sudah download aplikasi Halodoc untuk bisa menggunakan layanan ini!

Referensi:
Verywell Health. Diakses pada 2022. Yearly Checkups for Seniors.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan