Ini 8 Hoaks Kesehatan yang Tidak Perlu Lagi Dipercaya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 Juni 2022

“Banyaknya hoaks kesehatan yang beredar bisa membuat masyarakat salah paham hingga salah bertindak yang membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa kembali kebenaran dari setiap informasi yang didapatkan.”

Ini 8 Hoaks Kesehatan yang Tidak Perlu Lagi DipercayaIni 8 Hoaks Kesehatan yang Tidak Perlu Lagi Dipercaya

Halodoc, Jakarta – Berita bohong atau hoaks tak hanya banyak ditemukan dalam dunia politik saja. Faktanya, tak sedikit berita hoaks mengenai kesehatan yang beredar di masyarakat. Nah, informasi hoaks ini bisa membuat orang salah bertindak, sehingga akhirnya bisa berdampak buruk untuk kesehatan. 

Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa kebenaran informasi kesehatan yang kamu dapat. Apalagi bila informasi beritanya datang dari sumber yang tidak kredibel atau tidak jelas. Lantas, apa saja sih hoaks kesehatan yang perlu diwaspadai? 

Hoaks Kesehatan yang Tidak Perlu Dipercaya

Berikut beberapa hoaks atau mitos dan fakta kesehatan yang perlu kamu ketahui.

1. Jangan Menonton Televisi Terlalu Dekat

Banyak orangtua yang mengkhawatirkan anak-anak mereka bila menonton televisi dengan jarak yang terlalu dekat dengan layar. Memang, dahulu televisi memiliki layar cembung dengan tingkat pancaran radiasi yang besar, sehingga tidak aman jika menonton terlalu dekat. Namun, kini televisi sudah dilengkapi dengan “blue cut lens” yang dapat menyaring sinar radiasi berbahaya.

Bukan hanya alasan sinar blue cut yang berbahaya, duduk dekat televisi terlalu lama juga dipercaya dapat membahayakan mata dan memberikan efek sakit kepala. Namun, hal itu tidak berlaku bagi anak-anak. Mereka nyatanya bisa lebih fokus ketika duduk dekat dengan televisi tanpa merasakan lelah pada mata mereka, seperti yang dirasakan orang dewasa.

2. Enggak Apa-Apa, Belum 5 Menit

Hoaks kesehatan yang satu ini sering kali kita dengar ketika makanan tidak sengaja terjatuh ke lantai. Padahal, kalau kamu tahu, hanya butuh beberapa detik saja agar makanan di lantai terkontaminasi bakteri yang dapat membahayakan tubuh, khususnya sistem pencernaan. Jika kamu mengambil dan memakannya, kamu bisa mengalami masalah pada pencernaan seperti diare. 

3. Lagi Sakit, Jangan Makan Es Krim

Mitos satu ini masih dipercaya sampai saat ini. Zaman dulu, orangtua selalu melarang anaknya untuk makan es krim saat sedang demam, karena dipercaya dapat memperparah sakit yang dialami. Faktanya, hal itu termasuk hoaks kesehatan. Hal yang dapat menjadi penyebab demam adalah infeksi bakteri atau virus, bukan suhu makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Es krim justru diperbolehkan untuk dikonsumsi saat sedang demam. Ketika anak demam, napsu makan mereka biasanya akan menurun, sebab mulut terasa pahit dan tubuh terasa lemas. Nah, ibu bisa menyiasati hal itu dengan memberi Si Kecil es krim, karena di dalam es krim terdapat kandungan gula yang bermanfaat untuk memenuhi asupan nutrisi dan cairan guna melawan penyakit.

4. Jangan Minum Alkohol, Nanti Otak Rusak

Alkohol memang tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan, karena dapat merusak neuron pada otak yang menjadi pusat sel saraf dalam sistem saraf manusia. Namun, alkohol tidak membunuh sel otak itu sendiri. Jika dikonsumsi secara wajar dan tidak berlebihan, ada manfaat alkohol bisa kamu peroleh. 

5. Harus Banyak Minum Air Putih

Banyak konsumsi air putih memang baik bagi kesehatan, terutama organ ginjal. Namun, jika dikonsumsi terlalu banyak, kamu bisa saja mengidap keracunan air karena natrium dalam darah akan turun secara drastis. Sebaiknya, konsumsi air putih sebanyak 8 gelas (2 – 2,5 liter) setiap hari guna memenuhi kebutuhan tubuh.

6. Gula Merah Lebih Sehat dari Gula Putih

Gula merah tidak lebih alami dari gula putih hanya karena prosesnya lebih memakan sedikit waktu, dan memiliki kandungan 5 persen tetes tebu yang memiliki sejumlah vitamin dan mineral. Bijaklah memilih apa yang kamu butuhkan, perhatikan masalah kesehatan apa yang bisa saja kamu alami jika mengonsumsinya secara berlebihan.

7. Vaksin COVID-19 Mengandung Microchip Magnetis

Salah satu hoaks kesehatan yang sempat ramai dibicarakan pada masa pandemi COVID-19 adalah vaksin COVID-19 mengandung microchip magnetis. Hoaks tersebut muncul lantaran beredar video di media sosial yang menunjukkan bahwa seseorang bisa menempelkan koin di lengan bekas suntikan vaksinasi COVID-19.

Namun, Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, menjelaskan bahwa lubang jarum suntik sangat kecil, sehingga tidak ada partikel magnetik yang bisa melewatinya. Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa vaksin berisi protein, garam, lipid, pelarut dan tidak mengandung logam. Jadi, berita mengenai vaksin COVID-19 mengandung microchip magnetis adalah hoax.

8. Kalung Antivirus

Demi terhindar dari COVID-19, berbagai produk dan alat kesehatan pun bermunculan yang mengklaim bahwa mereka bisa melindungi tubuh dari berbagai macam virus. Salah satu alat kesehatan yang sempat diminati banyak orang adalah kalung antivirus. 

Kalung buatan Jepang tersebut mengklaim bahwa sudah terbukti secara eksperimental bisa memblokir partikel dan bakteri di udara, serta berbagai virus epidemi, sehingga mengurangi risiko terinfeksi atau menginfeksi orang lain. Produk tersebut dikatakan cocok untuk dikenakan pada orang tua, anak-anak, dan orang-orang dengan kekebalan rendah.

Namun, ternyata penggunaan kalung yang bisa mencegah virus tersebut hanyalah hoaks kesehatan. Menurut ahli virus dan imunologi, kalung tersebut tidak akan bisa melindungi tubuh dengan menonaktifkan virus pernapasan.

Banyaknya mitos dan hoaks kesehatan yang masih dipercaya hingga saat ini menuntut setiap orang untuk lebih cerdas dalam menyikapinya. Jika kamu ragu atau memiliki masalah kesehatan, silahkan tanya dokter ahli di aplikasi Halodoc, ya! 

Tanpa perlu repot, komunikasi dengan dokter dapat dilakukan kapan dan di mana saja melalui Chat atau Voice/Video Call. Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. Slideshow: 10 Health Myths Debunked.
MedExpress. Diakses pada 2022. 40 Health Myths You Hear Everyday.
Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2022. HOAX : Vaksin COVID-19 Mengandung Mikrocip Magnetis
Hongkong FP. Diakses pada 2022. ‘Complete scam’: Anti-virus ‘Shut Out’ necklaces sold across Hong Kong despite bans around Asia

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan