Ini Alasan Akromegali Sebabkan Gangguan Sistem Endokrin

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   08 Mei 2020
Ini Alasan Akromegali Sebabkan Gangguan Sistem EndokrinIni Alasan Akromegali Sebabkan Gangguan Sistem Endokrin

Halodoc, Jakarta - Ketika seseorang mengalami akromegali, tubuh akan menghasilkan terlalu banyak hormon pertumbuhan (GH). Pada anak-anak, GH merangsang pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan pada orang dewasa, GH memengaruhi tingkat energi, kekuatan otot, kesehatan tulang, dan kondisi tubuh seseorang. 

Sebagian besar orang yang mengalami akromegali berusia paruh baya. Pada anak-anak yang memiliki masalah terlalu banyak hormon pertumbuhan, berada pada suatu kondisi yang disebut gigantisme. 

Baca juga: Awas, Inilah Penyebab Akromegali yang Perlu Diketahui

Mengganggu Bagian Dari Endokrin

Penyebab paling umum akromegali adalah adenoma hipofisis, yaitu tumor non-kanker yang membuat hormon pertumbuhan dari kelenjar hipofisis tubuh. Ini adalah bagian dari endokrin atau sistem hormon tubuh. Karena tumor, tubuh manusia membuat hormon pertumbuhan jadi terlalu banyak. 

Gangguan endokrin biasanya dikelompokkan ke dalam dua kategori:

  • Penyakit endokrin yang terjadi ketika kelenjar memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon endokrin, yang disebut ketidakseimbangan hormon. 

  • Penyakit endokrin akibat perkembangan lesi (seperti nodul atau tumor) dalam sistem endokrin, yang mungkin memengaruhi kadar hormon.

Sistem umpan balik endokrin membantu mengendalikan keseimbangan hormon dalam aliran darah. Jika tubuh memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tertentu, sistem umpan balik memberi sinyal pada kelenjar untuk memperbaiki masalahnya. Ketidakseimbangan hormon dalam terjadi jika sistem umpan balik ini mengalami kesulitan menjaga tingkat hormon yang tepat dalam aliran darah, atau jika tubuh tidak membersihkannya dari aliran darah.

Baca juga: Perlu Tahu, Gejala Awal Akromegali yang Harus Diwaspadai

Perubahan yang Terjadi Pada Tubuh

Perubahan pada tubuh akan terjadi secara perlahan, jangka waktunya terkadang selama bertahun-tahun. Tangan dan kaki biasanya akan membesar. Kamu mungkin melihat perubahan dalam ukuran jari (yang tiba-tiba cincin terasa lebih sempit), atau sepatu terasa sempit. 

Sementara ciri-ciri pada wajah (bibir, rahang, hidung, dan lidah) sering berubah, menjadi lebih kasar dan lebih luas. Gigi mungkin mulai keluar, sementara alis dan rahang bawah mungkin mulai menonjol keluar dari garis wajah. 

Gejala lain mungkin termasuk:

  • Sendi yang sakit, mungkin mengarah ke radang sendi.
  • Rambut tubuh kaku dan kasar.
  • Suara serak atau lebih dalam.
  • Masalah saraf terjepit.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Penyakit jantung.
  • Kulit terasa mengental.
  • Berkeringat banyak.
  • Sakit kepala.
  • Mendengkur dan sleep apnea, masalah pernapasan yang terjadi saat tidur.
  • Kelemahan dan kelelahan.
  • Kesemutan atau nyeri pada jari (sindrom carpal tunnel).
  • Masalah penglihatan.
  • Dorongan seks yang lebih rendah.
  • Perubahan dalam siklus menstruasi dan keputihan pada wanita.
  • Disfungsi ereksi pada pria.

Terkadang seseorang bisa mengalami masalah seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, kemungkinan penyakit jantung yang lebih tinggi, dan jantung yang membesar. Kemungkinan kamu perlu menjalani kolonoskopi. 

Baca juga: Alami Akromegali, Inilah yang Terjadi pada Tubuh

Perawatan yang Dapat Dilakukan

Jika kamu mengalami gejala seperti yang sudah disebutkan di atas, sebaiknya segera bicarakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai perawatan yang tepat. Dokter akan membawa rencana perawatan terbaik dengan mempertimbangkan usia, kesehatan, dan seberapa jauh kondisi yang kamu alami. 

Ada tiga cara untuk mengobati akromegali, yaitu operasi, obat, dan radiasi. Pembedahan sering kali dilakukan sebagai perawatan utama bagi orang-orang dengan tumor besar yang memengaruhi area vital, terutama jika mereka menekan saraf yang membahayakan penglihatan. 

Setelah operasi dilakukan, dokter akan merekomendasikan pengidap untuk mengonsumsi obat-obatan pasca operasi untuk membantu mengendalikan atau menyembuhkan penyakit dan mengembalikan kadar hormon jadi normal. Obat tersebut di antaranya Analog Somatostatin (lanreotide atau octreotide), Antagonis reseptor hormon pertumbuhan (pegvisomant). Agonis dopamin (cabergoline, bromocriptine). Obat-obatan itu baik untuk menurunkan tingkat hormon pertumbuhan dalam darah atau memblokir efeknya pada tubuh.

Perawatan radiasi dapat membantu jika kamu memiliki bagian tumor yang tersisa setelah operasi atau jika kamu membutuhkan lebih banyak bantuan menurunkan kadar hormon pertumbuhan setelah minum obat. Ini dapat membantu menghentikan pertumbuhan tumor dan tubuh yang terlalu banyak hormon pertumbuhan. 

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Acromegaly Facts and Treatments.
WebMD. Diakses pada 2020. Endocrine Disorders.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan