Ini Alasan Antibiotik Tidak Boleh Dikonsumsi Sembarangan

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   19 November 2020
Ini Alasan Antibiotik Tidak Boleh Dikonsumsi SembaranganIni Alasan Antibiotik Tidak Boleh Dikonsumsi Sembarangan

Halodoc, Jakarta – Antibiotik adalah jenis obat yang membantu tubuh menangkal penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Ketika digunakan dengan tepat, antibiotik bekerja efektif menghilangkan infeksi. 

Namun, jika antibiotik digunakan untuk mengobati kondisi kesehatan yang lain atau digunakan tidak sesuai prosedur, itu dapat membahayakan kesehatan secara keseluruhan. Informasi selengkapnya mengenai alasan antibiotik tidak boleh dikonsumsi sembarangan bisa dibaca di sini!

Baca juga: Ini Jenis-Jenis Penyakit yang Memerlukan Antibiotik

Antibiotik dapat Memengaruhi Imunitas Tubuh

Alasan utama antibiotik diresepkan adalah untuk membunuh infeksi bakteri. Antibiotik biasanya diberikan ketika seseorang mengalami infeksi. Meski begitu, tidak hanya menghancurkan bakteri, antibiotik juga dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Salah satunya adalah memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Sistem kekebalan yang terlalu aktif dan usus yang sehat dapat menghambat pertumbuhan yang sehat pada anak-anak. Konsumsi antibiotik juga dapat memicu resistensi antimikroba. Demikian juga efek antibiotik terhadap mikrobioma usus pada pencernaan. 

Tidak semua karakteristik mikroorganisme yang hidup di dalam tubuh tidak baik, justru keberadaannya dapat meningkatkan kesehatan. Selain itu, konsumsi antibiotik dapat mengganggu keseimbangan mikroorganisme baik. 

Perubahan keseimbangan pada mikrobioma ternyata juga dapat memengaruhi fungsi otak. Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Medical Xpress, penggunaan antibiotik dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan depresi. 

Memicu Resistensi Antibiotik

Mengonsumsi antibiotik terlalu sering atau untuk alasan yang salah dapat mengubah bakteri sehingga antibiotik tidak berhasil melawannya. Ini disebut resistensi bakteri atau resistensi antibiotik. Beberapa bakteri justru malah jadi kebal terhadap antibiotik. 

Resistensi antibiotik adalah masalah yang saat ini berkembang. The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menilai resistensi antibiotik menjadi salah satu masalah kesehatan yang mendesak terutama di negara-negara berkembang.

Baca juga: Efek Samping Konsumsi Obat Antibiotik dalam Waktu Lama

Penyedia layanan kesehatan di sana sering kali kekurangan alat diagnostik yang cepat dan akurat untuk mengidentifikasi penyakit mana yang disebabkan oleh bakteri dan mana yang tidak. Kurangnya air bersih, sanitasi yang buruk, dan program vaksin yang terbatas berkontribusi pada infeksi dan antibiotik yang diresepkan untuk penyakit. 

Antibiotik dapat menyelamatkan nyawa, tetapi bila tidak digunakan secara tepat dapat menyebabkan efek samping dan berkontribusi pada resistensi antibiotik. Setiap tahun, sekitar 28 persen antibiotik diresepkan secara tidak perlu di rumah sakit. 

Intinya adalah jangan sembarangan mengonsumsi antibiotik. Minumlah sesuai dengan anjuran dokter. Kalau kamu punya pertanyaan mengenai penggunaan antibiotik, bisa ditanyakan langsung di Halodoc. Kamu bisa menanyakan apa saja dan dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya mudah, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga: Harus Rutin, Bagaimana Aturan Minum Obat TBC saat Puasa?

Antibiotik hanya diperlukan untuk mengobati infeksi tertentu yang disebabkan oleh bakteri seperti pneumonia dan sepsis, serta respons ekstrem tubuh terhadap infeksi. Antibiotik juga efektif digunakan untuk orang yang berisiko tinggi terkena infeksi. Beberapa dari mereka yang berisiko tinggi terkena infeksi termasuk pasien yang menjalani operasi, pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir, atau pasien yang menerima terapi kanker (kemoterapi).

Antibiotik tidak diperlukan untuk infeksi sinus dan beberapa infeksi telinga. Efek samping yang umum dari antibiotik dapat meliputi:

1. Ruam.

2. Pusing.

3. Mual.

4. Diare.

5. infeksi jamur.

Referensi:
Medical Xpress. Diakses pada 2020. Antibiotics: beneficial side effects are starting to come to light.
KeckMedicine.org. Diakses pada 2020. The Pros and Cons of Antibiotics.
KidsHealth. Diakses pada 2020. The Danger of Antibiotic Overuse
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Be Antibiotics Aware: Smart Use, Best Care


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan