Ini Alasan Banyak Orang Menyukai Teori Konspirasi

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 April 2020
Ini Alasan Banyak Orang Menyukai Teori KonspirasiIni Alasan Banyak Orang Menyukai Teori Konspirasi

Halodoc, Jakarta - Kamu familiar dengan nama Bill Gates, kan? Pria tersebut merupakan pendiri perusahaan Microsoft yang juga banyak membantu dunia lewat bantuan kemanusiaannya. Namun, belakangan ini ia mendapatkan tuduhan jika dirinya adalah orang yang berada di balik merebaknya virus corona di seluruh dunia. Karenanya namanya dilibatkan dalam teori konspirasi.

Hal yang menjadi pertanyaan besar adalah kenapa banyak orang dengan mudahnya memercayai teori konspirasi, padahal tidak ada bukti sama sekali. Tuduhan demi tuduhan dibuat untuk alasan yang tidak berdasar. Untuk itu, berikut adalah beberapa alasan yang dapat membuat seseorang dengan mudahnya percaya terhadap teori konspirasi!

Baca juga: Awas, Ini 8 Mitos Virus Corona yang Menyesatkan

Beberapa Alasan Teori Konspirasi Disukai Banyak Orang

Teori konspirasi bukalah fenomena yang baru belakangan ini muncul. Hal ini sudah terjadi berpuluh-puluh tahun yang lalu. Hal yang sedang marak menyangkut teori praduga ini berhubungan dengan virus corona yang disebut-sebut sebagai senjata biologis dan sengaja disebarkan untuk memenuhi agenda tertentu hingga membuat tatanan dunia yang lebih rapih.

Definisi dari teori konspirasi sendiri adalah keyakinan apabila beberapa kelompok tertentu bertemu secara rahasia untuk membuat rencana tertentu dan melaksanakannya untuk tujuan yang jahat. Banyak peneliti yang menduga jika beberapa mekanisme psikologis yang berasal dari proses evolusi dapat berkontribusi terhadap kepercayaan.

Saat kamu merasa tidak berdaya dan teralienasi dari dunia, akan lebih mudah untuk menarik kepercayaan apabila terdapat kekuatan yang bekerjasama untuk melawan kamu dan kepentingan yang ada. Setelah kepercayaan tersebut mengakar, bias kognitif dan jalan pintas secara mental dapat memperkuat teori konspirasi.

Selain itu, banyak faktor yang dapat memicu jenis pemikiran tersebut, seperti lebih percaya pada paranormal yang akhirnya berakhir pada teori konspirasi. Hal lainnya yang membuat kepercayaan praduga itu lebih cepat dipercaya dan menyebar adalah karena internet yang sekarang ini sangat mudah untuk diakses dan berita yang diterima tidak disaring kembali.

Ada beberapa alasan yang dapat menyebabkan seseorang lebih percaya pada teori konspirasi. Terlalu banyak penjelasan terkait hal ini, sehingga akan diringkas menjadi tiga faktor pendorong utama seseorang lebih mudah untuk percaya pada teori konspirasi. Berikut beberapa faktor tersebut:

  1. Alasan Epistemik

Faktor epistemik lebih mengacu pada keinginan untuk memperoleh kepastian dan pemahaman akan suatu hal. Saat dunia tampak sangat kacau dan berbahaya, orang-orang ingin memahami tentang yang terjadi. Hal tersebut terjadi karena tidak ada penjelasan yang memadai dan teori konspirasi akan mengisi jalan tengah dari hal tersebut. Saat hal membingungkan terjadi, orang akan mulai berasumsi jika dirinya sengaja ditipu oleh kekuatan yang lebih besar.

Selain itu, ada juga hubungan yang terjadi antara keyakinan pada teori konspirasi dengan tingkat pendidikan. Status pendidikan yang lebih rendah cenderung berhubungan dengan tingkat percaya yang lebih tinggi pada hal tersebut. Kemampuan analitis yang lebih rendah dan toleransi yang rendah juga berperan. Karenanya, teori konspirasi lebih disukai pada peristiwa yang sulit dijelaskan.

Baca juga: Pengaruh Sosial Media pada Remaja

  1. Alasan Eksistensial

Banyak juga alasan seseorang lebih percaya pada teori konspirasi dengan alasan eksistensial, sebagai cara agar lebih aman dan terkendali. Saat seseorang merasa terancam pada sesuatu, mengetahui sumber bahayanya dapat menjadi cara mengatasi rasa cemas yang timbul.

Saat orang tersebut percaya pada teori ini, rasa puas akan timbul agar dapat merasakan kontrol dan otonomi. Orang ini tertarik pada teori konspirasi sebagai cara untuk memahami cara kerja dunia dan merasa dapat mengendalikan nasib sendiri. Padahal, dampak jangka panjangnya dapat membuatnya menjadi lebih tidak berdaya dibandingkan sebelumnya.

  1. Alasan Sosial

Beberapa orang juga dapat termotivasi agar percaya terhadap teori konspirasi disebabkan alasan sosial. Hipotesis yang terbentuk adalah seseorang yang yakin pada konspirasi akan menganggap kelompok lain sebagai oposisi, sehingga merasa lebih baik pada diri sendiri dan kelompok sosial yang berada di sekitarnya.

Alasan ini dapat menunjukkan bahwa keyakinan pada teori konspirasi dapat muncul sebagai mekanisme pertahanan. Saat seseorang merasa dirugikan, dirinya lebih termotivasi untuk menemukan cara meningkatkan persepsi pada diri sendiri. Metode ini akan menghubungkan orang lain dengan peran jahat agar disalahkan, sehingga membuatnya lebih percaya diri.

Itulah beberapa alasan yang dapat membuat seseorang percaya terhadap teori konspirasi. Dengan mengetahui beberapa alasan tersebut, kamu menjadi lebih tahu dari sudut pandang mana orang tersebut dapat percaya pada asas praduga tersebut. Dengan begitu, kamu pun diharapkan dapat lebih bijak menanggapi hal tersebut.

Baca juga: Kenali 5 Fobia Aneh yang Terjadi pada Orang di Sekitar

Kamu juga dapat bertanya pada psikolog dari Halodoc terkait alasan banyak orang yang lebih percaya pada teori konspirasi. Caranya mudah sekali, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan sehari-hari untuk mendapatkan kemudahan akses kesehatan.

Referensi:
Very Well Mind. Diakses pada 2020. Why People Believe in Conspiracy Theories.
Psychology Today. Diakses pada 2020. Why Do People Believe in Conspiracy Theories?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan