Ini Alasan Batuk Bisa Jadi Gejala Radang Tenggorokan

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   28 September 2020
Ini Alasan Batuk Bisa Jadi Gejala Radang TenggorokanIni Alasan Batuk Bisa Jadi Gejala Radang Tenggorokan

Halodoc, Jakarta - Pernah mengalami batuk yang membuat tenggorokan terasa gatal dan nyeri saat menelan? Bisa jadi itu gejala radang tenggorokan atau faringitis. Kondisi ini terjadi ketika adanya peradangan pada faring, yang menjadi penghubung rongga belakang hidung dan bagian belakang mulut.

Jika terjadi peradangan pada faring, muncul gejala berupa gatal di tenggorokan. Rasa gatal tersebut yang memicu terjadinya batuk. Selain batuk, radang tenggorokan juga bisa menyebabkan banyak gejala lain, dan bisa menjadi serius jika tidak segera ditangani dengan tepat.

Baca juga: Minum Es dan Makan Gorengan Bisa Bikin Radang Tenggorokan?

Gejala Radang Tenggorokan

Bukan hanya batuk, gejala lain yang bisa muncul ketika mengalami radang tenggorokan adalah:

  • Sulit menelan;
  • Tenggorokan sakit;
  • Demam;
  • Mual;
  • Lemas;
  • Nafsu makan menurun;
  • Nyeri otot.

Pada kebanyakan kasus, radang tenggorokan bukan penyakit yang serius dan bisa sembuh dalam waktu tiga hingga tujuh hari. Namun, pengobatan tetap perlu dilakukan, baik rumahan atau dengan obat-obatan.

Jadi, jika kamu mengalami gejala radang tenggorokan seperti yang sudah disebutkan tadi, segera download aplikasi Halodoc untuk membicarakannya pada dokter, ya.

Baca juga: Ketahui 3 Infeksi Penyebab Radang Tenggorokan

Apa Penyebab Radang Tenggorokan?

Ada beberapa hal yang bisa jadi penyebab radang tenggorokan. Dua penyebab yang paling umum adalah infeksi virus dan bakteri. Jika disebabkan oleh infeksi virus, jenis virus yang paling sering menyebabkan radang tenggorokan adalah virus gondongan (mumps), virus Epstein-Barr (mononucleosis), virus parainfluenza, serta virus herpangina.

Sementara itu, jika disebabkan oleh bakteri, jenis bakteri yang sering menyebabkan radang tenggorokan adalah bakteri Streptococcus. Pada beberapa kasus, radang tenggorokan bisa terjadi karena bakteri penyebab infeksi menular seksual, seperti gonore dan klamidia.

Hal yang perlu diwaspadai adalah radang tenggorokan bisa menular dengan mudah dari satu orang ke orang lain, salah satunya melalui udara. Virus penyebab radang tenggorokan bisa menular ketika menghirup butiran air ludah atau sekresi hidung yang dikeluarkan oleh pengidap. Selain itu, penyakit ini juga bisa menyebar melalui benda-benda yang sudah terkontaminasi oleh virus dan bakteri.

Selain infeksi virus dan bakteri, radang tenggorokan juga bisa disebabkan oleh riwayat kesehatan yang dimiliki seseorang. Dalam artian, orang yang sering mengidap penyakit flu atau pilek, sering mengalami infeksi sinus, memiliki riwayat alergi, serta sering terpapar asap rokok, lebih berisiko mengalami penyakit radang tenggorokan. 

Baca juga: Inilah Cara Mengatasi Radang Tenggorokan

Bagaimana Pengobatan untuk Radang Tenggorokan?

Radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya cukup ditangani dengan pengobatan mandiri di rumah. Dengan berfokus pada peningkatan dan pemulihan sistem kekebalan tubuh, sehingga bisa melawan infeksi virus. Selain itu, pengobatan yang bisa dilakukan berupa konsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas di apotik, banyak beristirahat, banyak minum air putih, dan berkumur dengan air garam hangat. 

Meski begitu, jika gejala radang tenggorokan tidak mereda setelah lebih dari tujuh hari, segera periksakan diri ke dokter. Radang tenggorokan juga harus diwaspadai jika disertai dengan demam tinggi lebih dari 38 derajat Celcius.

Pada beberapa kasus, radang tenggorokan bisa memicu komplikasi yang serius jika tidak segera ditangani, seperti demam rematik yang mengganggu katup jantung, gangguan ginjal, hingga abses pada tonsil atau jaringan lain pada tenggorokan.  

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Sore Throat.
Everyday Health. Diakses pada 2020. What Is Pharyngitis?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan