Ini Alasan Campak Sering Terjadi pada Bayi

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   03 Desember 2020
Ini Alasan Campak Sering Terjadi pada BayiIni Alasan Campak Sering Terjadi pada Bayi

Halodoc, Jakarta – Campak adalah penyakit yang sangat menular dan disebabkan oleh virus yang berkembang biak di hidung dan tenggorokan anak atau orang dewasa yang terinfeksi. Saat pengidapnya batuk, bersin, atau berbicara, tetesan yang terinfeksi menyembur ke udara dan orang lain dapat menghirupnya.

Campak rentan menyerang bayi, karena sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang dengan sempurna. Jika seseorang belum pernah menerima vaksin campak, kemungkinan besar akan terkena penyakit campak juga jauh lebih besar. Informasi selengkapnya mengenai penyakit campak bisa dibaca di sini!

Baca juga: Anak Terserang Campak, Apa yang Harus Dilakukan?

Pencegahan Campak dengan Pemberian Vaksin

Untuk mencegah campak pada anak-anak, dokter biasanya memberi bayi dosis pertama vaksin antara 12 dan 15 bulan. Kemudian dosis kedua biasanya diberikan antara usia 4 dan 6 tahun. Namun, Jika kamu akan bepergian ke luar negeri saat anak masih berusia 6 hingga 11 bulan, bicarakan dengan dokter anak kemungkinan mendapatkan vaksin campak lebih awal.

Jika anak tidak mendapatkan dua dosis pada waktu yang disarankan, anak mungkin memerlukan dua dosis vaksin dengan jarak empat minggu. Ketika mengalami campak, lakukan tindakan pencegahan berikut:

1. Isolasi

Karena campak sangat menular dari sekitar empat hari sebelum hingga empat hari setelah ruam muncul, anak yang terkena campak sebaiknya berada di lingkungan yang aman. Sebaiknya ia juga tidak bepergian ataupun berinteraksi dengan orang selama periode ini. 

Ketika terkena campak, imunitas anak bisa jadi sedang rentan. Dikhawatirkan saat ia bepergian ada kemungkinan anak terkena infeksi yang lain. Mungkin juga diperlukan untuk menjauhkan orang yang belum diimunisasi sebagai tindakan pencegahan.

2. Vaksinasi

Pastikan siapa saja yang berisiko terkena campak yang belum divaksinasi penuh segera menerima vaksin campak. Ini termasuk bayi yang berusia lebih dari 6 bulan dan siapa pun yang lahir pada tahun 1957 atau lebih yang tidak memiliki dokumentasi tertulis tentang vaksinasi, atau yang tidak memiliki bukti kekebalan atau pernah mengidap campak di masa lalu.

Baca juga: 5 Penanganan Pertama saat Anak Alami Campak

Anak-anak di bawah usia 5 tahun, serta orang dewasa yang berusia di atas 20 tahun, paling berisiko mengalami komplikasi serius akibat campak, termasuk pneumonia, pembengkakan otak, kejang, diare, infeksi telinga, dan gangguan pendengaran karena kerusakan otak. 

1-2 dari setiap 1.000 anak meninggal setiap tahun karena campak. Hubungi dokter jika orangtua melihat salah satu dari gejala ini: 

1. Demam tinggi (biasanya sekitar 39,5 derajat Celcius).

2. Perilaku abnormal, seperti halusinasi atau mudah tersinggung.

3. Lesu dan tidak bersemangat .

4. Sesak atau napas cepat.

5. Sakit kepala kejang.

6. Atau masalah penglihatan atau pendengaran.

Waspadai Gejala Campak

Jika ibu punya pertanyaan mengenai masalah kesehatan anak, coba tanyakan saja langsung di Halodoc. Orangtua bisa menanyakan apa saja dan dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya mudah, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Untuk mewaspadainya, berikut adalah tanda-tanda anak terkena campak yang perlu diketahui orangtua: 

1. Batuk.

2. Demam tinggi.

3. Ruam.

4. Mata merah dan berair (juga disebut konjungtivitis atau mata merah muda).

5. Pilek.

6. Sakit tenggorokan.

7. Bintik putih (disebut juga bintik Koplik) di dalam mulut.

Campak bisa bertahan selama beberapa minggu. Gejala sering muncul sekitar 7 hingga 14 hari setelah seseorang terinfeksi. Bintik putih kecil mungkin muncul di dalam mulut 2 atau 3 hari setelah gejala pertama.

Baca juga: Terserang Campak, Ini yang Terjadi pada Tubuh Anak

Tiga hingga 5 hari setelah gejala pertama, ruam akan muncul. Biasanya dimulai sebagai bintik-bintik merah datar di wajah di garis rambut yang menyebar ke leher, batang tubuh, lengan, tungkai dan kaki. Benjolan kecil mungkin muncul di atas bintik merah datar. Saat ruam muncul, demam melonjak hingga lebih dari 40 derajat celsius.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Measles.
Parents.com. Diakses pada 2020. What to Do If You or Your Child Gets the Measles.
March of Dimes. Diakses pada 2020. Measles and Your Baby.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan