Ini Alasan Demam Berdarah Bisa Berakibat Fatal

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   03 April 2020
Ini Alasan Demam Berdarah Bisa Berakibat FatalIni Alasan Demam Berdarah Bisa Berakibat Fatal

Halodoc, Jakarta - Demam berdarah menjadi salah satu masalah kesehatan yang sangat dikhawatirkan oleh para orangtua. Tidak heran, karena penyakit ini rentan menyerang anak dengan kekebalan tubuh yang masih belum terbentuk sempurna. Secara umum, gejala dari penyakit demam berdarah adalah demam tinggi, sakit kepala, nyeri pada otot, sendi, tulang, dan mata bagian belakang. 

Memang, siapa saja tidak boleh menyepelekan penyakit demam berdarah. Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demam berdarah tidak hanya ditularkan melalui nyamuk ke manusia, cara penularannya bisa terjadi dari manusia kepada nyamuk, kemudian ditularkan kembali pada manusia lainnya. 

Baca juga: Waspadai Perbedaan Demam Chikungunya dan DBD

Alasan Demam Berdarah Bisa Berakibat Fatal

Lantas, mengapa demam berdarah bisa memicu akibat yang fatal? Dikutip dari Center for Disease Control and Prevention, berikut beberapa poin alasannya:

  • Gejala yang Bervariasi dan Bisa Menggerogoti Tubuh

Sebenarnya, tidak banyak yang mengetahui bahwa demam berdarah merupakan komplikasi dari demam dengue yang semakin memburuk. Gejalanya pada fase parah bisa mengakibatkan terjadinya kerusakan pada kelenjar getah bening dan pembuluh darah, muntah yang disertai dengan keluarnya darah, napas yang terengah-engah, perdarahan pada hidung dan gusi, hingga organ hati yang mengalami pembengkakan. 

  • Menghadapi Fase Kritis

DBD terbagi menjadi 3 fase, yaitu fase demam, fase kritis, dan penyembuhan sebagai fase terakhir. Ketika fase pertama terjadi, tubuh mengalami demam tinggi hingga 3 atau 4 hari. Bahkan, demam ini tidak mampu mereda meski telah diberi penurun panas. 

Jika ini terjadi, ibu harus membawa sang buah hati ke rumah sakit terdekat agar bisa segera dilakukan penanganan. Cara agar lebih mudah dan cepat, ibu bisa pakai aplikasi Halodoc kapan saja ingin berobat ke rumah sakit terdekat atau bertanya pada dokter. Dengan begitu, komplikasi tentu bisa dihindari. 

Baca juga: Kenapa Demam pada Anak Bisa Sebabkan Kelumpuhan?

Sementara pada fase kritis, demam akan mulai turun. Namun, muncul tanda adanya kebocoran pada pembuluh darah dan perdarahan yang terjadi pada organ tubuh lain. Anak bisa mengalami mimisan, perdarahan pada saluran pencernaan, hingga munculnya bintik-bintik merah di permukaan kulit. 

Pada fase ini, penanganan harus segera dilakukan. Pasalnya, komplikasi sangat mungkin terjadi dan sangat membahayakan, seperti rendahnya jumlah trombosit, sistem kekebalan tubuh yang telah terserang, hingga terjadinya kebocoran plasma karena terlambatnya penanganan. Kebocoran plasma ini bisa berkembang menjadi dengue shock syndrome atau DSS yang bisa mengakibatkan kematian. 

  • Fase Penyembuhan

Berhentinya perdarahan, menguatnya denyut jantung, memudarnya bintik merah, dan demam yang menurun menandakan bahwa demam berdarah telah masuk pada fase penyembuhan. Meski begitu, belum tentu anak bisa langsung dinyatakan sehat. Dokter perlu memberikan pengawasan hingga fase kritis telah terlewati sepenuhnya.

Sayangnya, belum ada vaksin yang bisa mencegah terjadinya demam berdarah. Namun, dilansir dari Healthline, ibu bisa melakukan tindakan pencegahan dengan menghindari serta mengurangi populasi nyamuk sebagai penyebabnya.

Baca juga: Ini Beda Gejala Tifus dan DBD

Selalu gunakan losion antinyamuk, terlebih jika berada di luar rumah. Tutup semua tempat penampungan air, dan selalu menjaga kebersihan rumah maupun lingkungan sekitar. Hindari pula mengajak anak bermain pada area kebun yang memungkinkan adanya populasi nyamuk.

Referensi: 
WHO. Diakses pada 2020. Dengue and Severe Dengue.
Healthline. Diakses pada 2020. Dengue Fever.
Center for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Dengue.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan