Ini Alasan Retinol Jadi Bahan Terbaik untuk Atasi Penuaan

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   15 Januari 2021
Ini Alasan Retinol Jadi Bahan Terbaik untuk Atasi PenuaanIni Alasan Retinol Jadi Bahan Terbaik untuk Atasi Penuaan

Halodoc, Jakarta - Bagi banyak orang yang sudah mulai memasuki usia 30 hingga 40 tahun, mereka pasti kerap mengeluhkan tanda-tanda penuaan yang muncul di wajah mereka. Mulai dari garis halus, keriput, adalah keluhan yang sangat umum. Untungnya, masalah-masalah tersebut bukan lagi menjadi masalah semenjak retinol hadir dan dihadirkan pada beberapa produk perawatan wajah. 

Retinol bahkan juga digilai oleh para dermatolog, karena sudah banyak bukti ilmiah yang mendukung manfaat retinol untuk kecantikan. Saat kamu melakukan rutinitas perawatan kulit, maka jangan hanya terpaku pada pembersih, pelembap, dan SPF. Kamu juga perlu mempertimbangkan untuk menambahkan retinol ke dalam campurannya. 

Baca juga: Seberapa Penting Kandungan Retinol pada Perawatan Kulit?

Apa Keunggulan Retinol? 

Faktanya, selain tabir surya, retinol juga bisa dibilang topikal paling kuat yang ada. Ia tidak hanya mampu mencegah tanda-tanda awal penuaan dan kerusakan akibat sinar UV, tetapi juga membalikkan garis-garis halus, kerutan, dan perubahan warna kulit. Hebatnya lagi, ia mampu diandalkan untuk melawan jerawat.

Retinoid adalah turunan vitamin A, zat ini dikenal dengan beberapa nama berbeda dan keunggulannya sendiri. Namun yang paling umum digunakan adalah retinoid, sedangkan varietas yang kurang ampuh dan dijual bebas paling dikenal sebagai retinol. 

Retinoid lebih kuat dan tidak butuh waktu lama untuk memperbaiki penampilan kulit. Namun, biasanya bahan yang lebih kuat cenderung memiliki efek buruk juga. Sementara retinol, saat dioleskan, sel kulit akan mengubah retinol menjadi asam retinoat, dan proses konversi inilah yang menyebabkan butuh waktu lebih lama untuk melihat hasilnya. Namun, ini tidak berarti retinol tidak seefektif retinoid resep. Hanya saja ia butuh waktu lebih lama dan keteraturan dalam penggunaannya untuk melihat hasilnya. Selain itu, karena retinol perlu menjalani dua langkah untuk diubah, mereka umumnya ditoleransi dengan lebih baik dan dianggap sebagai salah satu bentuk vitamin A yang lebih ringan. 

Retinol paling terkenal dengan manfaat anti-penuaannya. Ini karena retinol mengikat reseptor retinoid pada kulit, dan ia meningkatkan pergantian sel dan merangsang produksi kolagen. Ia akan mengentalkan lapisan kulit yang lebih dalam dan meningkatkan kemampuan kulit untuk menahan air, memperbaiki garis-garis halus dan kerutan dalam prosesnya.

Selain itu, ia akan menipiskan lapisan paling atas kulit (dikenal sebagai stratum corneum), sehingga mampu meningkatan pergantian sel. Alhasil, menggunakan retinol secara teratur juga dapat membantu meminimalkan perubahan warna kulit (seperti bintik-bintik penuaan yang mengganggu), meratakan warna dan tekstur, dan meningkatkan penyerapan obat topikal lain pada kulit. Ia juga akan membantu menormalkan fungsi kelenjar minyak dan folikel rambut, sehingga dapat membantu mengatasi jerawat. 

Baca juga: Samarkan Tanda Penuaan, Ini Beda Retinol dan Retinoid

Pahami Juga Efek Samping Retinol

Masalah utama retinol adalah dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi kulit yang signifikan. Pasalnya terlalu banyak turunan vitamin A ini akan mengiritasi kulit dengan menyebabkan pergantian sel menjadi terlalu cepat dan fungsi pelindung kulit terganggu. 

Untuk mengatasi iritasi, ada baiknya memberi waktu pada kulit untuk menyesuaikan diri. Mulailah dengan menggunakan retinol dua kali seminggu. Kamu pun tidak perlu menggunakan banyak produk, dengan jumlah seukuran kacang sudah lebih dari cukup untuk merawat seluruh wajah. Dari sana, biarkan kulit yang menentukan. Jika, setelah dua minggu, kulit menyesuaikan diri dengan baik, coba tingkatkan penggunaan retinol dua hari sekali. Selain itu, retinol dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari, jadi pastikan untuk mengoleskan tabir surya setiap pagi. Jika kamu melihat tanda iritasi, maka jangan gunakan lagi retinol ini. 

Penelitian juga menunjukkan bahwa retinoid dapat menyebabkan cacat lahir, jadi jika kamu sedang hamil atau mencoba untuk hamil, sebaiknya hindari produk perawatan kulit berbasis retinol sampai pasca persalinan. Jika kamu memiliki kulit yang sangat sensitif atau rentan eksim, retinol juga dapat memperparah kekeringan dan membuat kamu sulit untuk mendapatkan manfaatnya. 

Rata-rata, dibutuhkan waktu tiga hingga enam bulan untuk penggunaan yang rajin sebelum kamu mulai melihat perbaikan kulit, dan hasilnya bergantung pada beberapa faktor. Karena retinol bergantung pada kemampuan kulit kita untuk mengubahnya menjadi asam retinoat aktif, ini mungkin tidak selalu memberikan hasil yang cepat atau konsisten. Jumlah asam retinoat aktif yang terbentuk didasarkan pada seberapa banyak retinol dalam produk, kemampuan kulit kita untuk mengubahnya menjadi asam retinoat, dan waktu terjadinya proses tersebut.

Baca juga: 8 Urutan Penggunaan Skincare yang Benar

Jika kamu tertarik menggunakan retinol sebagai rangkaian perawatan kulit di usia yang semakin bertambah, kamu bisa beli produk perawatan wajah yang mengandung retinol di Halodoc. Di Halodoc, ada banyak sekali produk perawatan wajah yang bisa kamu pilih. Pesanan kamu pun bisa segera sampai dalam waktu kurang dari satu jam dalam kondisi yang rapi dan pastinya aman. Praktis bukan? Yuk, gunakan aplikasi Halodoc sekarang untuk mendapatkan semua kebutuhan kesehatan dan kecantikanmu!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. How Does Retinol Work? Facts, Side Effects, and More.
Prevention. Diakses pada 2021. Why Retinol Is the Best Anti-Aging Ingredient You Can Use, According to Dermatologists.
Web MD. Diakses pada 2021. What is Retinol and Why Is It in Skin Care Products? 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan