Ini Alasan Sering Kemoterapi Bisa Terkena Agranulositosis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 Agustus 2019
Ini Alasan Sering Kemoterapi Bisa Terkena AgranulositosisIni Alasan Sering Kemoterapi Bisa Terkena Agranulositosis

Halodoc, Jakarta – Agranulositosis adalah kondisi langka di mana sumsum tulang tidak menghasilkan cukup jenis sel darah putih tertentu, salah satunya adalah neutrofil. Neutrofil adalah jenis sel darah putih yang dibutuhkan tubuh untuk melawan infeksi. 

Agranulositosis dapat disebabkan oleh kemoterapi, paparan obat-obatan tertentu, bahan kimia, penyakit yang memengaruhi sumsum tulang, seperti kanker, infeksi serius, paparan radiasi, penyakit autoimun, dan kekurangan nutrisi. Ingin tahu lebih dalam mengenai agranulositosis, baca lanjutannya di sini.  

Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh Setelah Kemoterapi

Alasan Kemoterapi Memicu Agranulositosis

Kemoterapi adalah pengobatan yang banyak digunakan untuk kanker. Kemoterapi mengacu pada obat-obatan yang mencegah sel kanker membelah dan tumbuh. Efektivitasnya sampai taraf tertentu tergantung pada stadium kanker yang sedang dirawat.

Kemoterapi dapat memiliki efek samping yang parah. Ini karena obat seringnya tidak hanya membunuh sel kanker, tetapi juga sel sehat. Efek sampingnya inilah yang bisa mengakibatkan agranulositosis. 

Efek yang merugikan bisa parah dan memengaruhi kualitas kesehatan pengidap secara keseluruhan. Kalau kamu butuh rekomendasi perawatan kemoterapi ataupun informasi mengenai efek samping dari kemoterapi, bisa langsung tanyakan ke Halodoc.

Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat

Kemoterapi Sebabkan Sel Darah Putih Menurun

Saat menerima kemoterapi, sistem kekebalan tubuh akan melemah karena jumlah sel darah putih akan turun. Sel darah putih adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan infeksi. Antibiotik dapat membantu mengurangi risiko terkena infeksi. Pengidap dan perawatnya juga harus berhati-hati untuk mengikuti tindakan pencegahan rutin.

Ketika seseorang sedang dalam perawatan kemoterapi dan mengetahui risiko dari perawatan tersebut. Ada baiknya pasien dengan kemoterapi menerapkan beberapa hal berikut ini:

Baca juga: 5 Kanker yang Paling Ditakuti Wanita

  1. Kebersihan Pribadi

Mencuci tangan secara teratur dengan air hangat dan sabun, mandi setidaknya sekali sehari, ganti pakaian, seprai, dan handuk kamar mandi secara teratur.

  1. Menjaga Kebersihan Peralatan dan Pengolahan Makanan

Terapkan praktik kebersihan makanan, termasuk memisahkan daging dan sayuran, memasak produk hewani, mencuci semua sayuran dan menjaga permukaan, peralatan makan, serta peralatannya tetap bersih.

  1. Menjaga Jarak dengan Orang yang Terinfeksi

Jauhi orang yang memiliki tanda-tanda penyakit atau infeksi supaya terhindar dari penularan.

  1. Luka Kulit 

Jika orang yang sedang menjalani perawatan kemoterapi mengalami luka kulit, balut dengan hati-hati untuk mencegah bakteri memasuki kulit. Pengidap kemoterapi yang mengalami infeksi memerlukan perawatan segera. Ini mungkin berarti dirawat di rumah sakit dan menerima antibiotik intravena.

Gejala dan Pengobatan Agranulositosis

Gejala umum agranulositosis meliputi demam mendadak, kedinginan, sakit tenggorokan, dan kelemahan. Tanda-tanda agranulositosis lain mungkin termasuk detak jantung yang cepat, napas cepat, tekanan darah rendah, mengalami penyakit kuning, serta perlukaan di mulut.

Agranulositosis didiagnosis melalui tes darah dan urine. Tes-tes ini digunakan untuk memeriksa infeksi dan mengukur jumlah sel darah putih. Jika seseorang memiliki jumlah neutrofil antara 100 dan 1.500 per mikroliter darah, itu disebut granulocytopenia atau neutropenia. 

Artinya adalah terlalu sedikit neutrofil dalam darah. Ini dapat meningkatkan risiko infeksi. Jika agranulositosis disebabkan oleh kemoterapi, faktor-faktor perangsang sel darah putih dapat digunakan untuk mendorong sumsum tulang untuk menghasilkan lebih banyak sel darah putih.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Agranulocytosis.
Medical News Today. Diakses pada 2019. Types, causes, and symptoms of agranulocytosis.
St Louis Children.org. Diakses pada 2019. Agranulocytosis.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan