Ini Alasan Vertigo Kambuh Saat Puasa

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Mei 2019
Ini Alasan Vertigo Kambuh Saat PuasaIni Alasan Vertigo Kambuh Saat Puasa

Halodoc, Jakarta – Vertigo, sensasi gerakan yang biasanya berputar ketika kamu tidak benar-benar bergerak, dapat menyebabkan pusing, mual, sakit, dan kehilangan keseimbangan. Gejala-gejala ini dapat berlangsung selama beberapa saat atau berlangsung selama berbulan-bulan.

Penyebab vertigo yang paling umum adalah infeksi telinga bagian dalam atau penyakit telinga seperti vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV), neuritis vestibular, dan penyakit Meniere. BPPV dapat terjadi ketika kalsium menumpuk di saluran telinga bagian dalam, menyebabkan pusing singkat yang berlangsung dari 20 detik hingga satu menit. Biasanya disebabkan oleh trauma pada kepala atau dengan menggerakkan kepala pada posisi tertentu.

Neuritis vestibular disebabkan oleh infeksi telinga bagian dalam yang menyebabkan peradangan di sekitar saraf yang membantu keseimbangan indera tubuh. Ini menghasilkan serangan vertigo yang parah yang dapat berlangsung sehari atau lebih dan kadang-kadang, termasuk gangguan pendengaran.

Baca juga: Terapi Vertigo Ini Bisa Kamu Lakukan di Rumah

Ketika sedang menjalani puasa, terkadang vertigo bisa saja kambuh, ini terjadi karena kamu sedang tidak mengonsumsi makanan ataupun minuman apapun dalam rentang waktu tertentu. Situasi ini bisa menyebabkan gula darah menurun, akibatnya kamu mengalami pusing, sehingga sirkulasi darah memburuk.

Kondisi badan yang tidak fit ditambah harus tetap menjalankan aktivitas seperti biasa sangat bisa memicu vertigo. Sebenarnya vertigo bukanlah sesuatu yang berbahaya, asal kita bisa mengatur pola makan dan gaya hidup. Terutama di momen-momen puasa seperti saat ini.

Supaya puasa lancar dan terhindar dari vertigo, penting untuk menerapkan hal-hal berikut ini:

  • Pola Makan saat Sahur dan Berbuka

Mengelola pola makan sejatinya dapat membantu mengatur keseimbangan cairan melibatkan memodifikasi jumlah zat tertentu yang dikonsumsi dan mengurangi fluktuasi jumlah tersebut. Beberapa adalah dengan cara menghindari makanan dan minuman yang memiliki kadar gula atau garam tinggi.

Makanan dengan gula kompleks (misalnya, kacang-kacangan dan biji-bijian) adalah pilihan yang lebih baik daripada makanan dengan konsentrasi tinggi gula sederhana (contohnya, gula meja dan madu).

Baca juga: Penyakit Vertigo Kambuh, Harus Apa?

Asupan natrium juga memengaruhi kadar cairan tubuh dan regulasi mereka. Minum cukup cairan setiap hari. Jika mungkin, kehilangan cairan akibat puasa dan cuaca panas harus diantisipasi. Kafein adalah stimulan yang bisa membuat tinitus lebih keras. Sifat diuretiknya juga menyebabkan kehilangan cairan tubuh yang berlebihan.

Kemudian, hindari makanan pemicu migrain termasuk makanan yang mengandung asam amino tyramine. Contoh makanan tersebut termasuk anggur merah, hati ayam, daging asap, yogurt, cokelat, pisang, buah jeruk, ara, dan keju matang (misalnya, cheddar dan Brie).

  • Olahraga dan Posisi Tubuh

Ternyata tidak sembarang olahraga baik untuk pengidap vertigo. Latihan, seperti yoga dan pilates yang kerap memosisikan kepala di bawah dapat memicu vertigo. Vertigo umumnya dirawat dengan manuver Epley. Ini serangkaian gerakan yang melibatkan rotasi kepala untuk mendapatkan kristal telinga kembali ke tempat seharusnya. Ini aman dan efektif dan mengobati vertigo posisi tanpa obat.

Baca juga: Panduan Aman Berpuasa Bagi Pengidap Vertigo

Kemudian, ada juga Half Somersault Maneuver yang dapat dilakukan di rumah tanpa profesional medis. Seperti Epley, Half Somersault adalah serangkaian gerakan yang melibatkan menyelipkan dan memutar kepala untuk mengeluarkan kristal dari kanal.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai vertigo dan hubungannya dengan puasa, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to a Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan