Ini Bedanya Mekanisme Pernapasan Dada dan Perut

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   30 Agustus 2023

“Pada pernapasan dada, mekanismenya menggunakan otot-otot tulang rusuk. Sementara pernapasan perut, mekanismenya menggunakan otot-otot diafragma, yaitu di antara rongga dada dan perut.”

Ini Bedanya Mekanisme Pernapasan Dada dan PerutIni Bedanya Mekanisme Pernapasan Dada dan Perut

Halodoc, Jakarta – Setiap manusia memerlukan oksigen melalui proses pernapasan agar tetap hidup. Ada dua jenis teknik pernapasan yang bisa kamu lakukan, yaitu teknik pernapasan dada dan pernapasan perut. Teknik pernapasan dada adalah proses pernapasan yang selama ini kamu lakukan.

Kendati demikian, teknik pernapasan juga tak kalah penting untuk kamu coba pelajari. Teknik pernapasan perut mampu mengoptimalkan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh.

Lantas, sebenarnya apa sih yang membedakan antara teknik pernapasan dada dan teknik pernapasan perut?

Perbedaan Mekanisme Pernapasan Dada dan Perut

Perbedaan yang paling mendasar dari kedua teknik pernapasan ini adalah mekanismenya.

Supaya tidak bingung, berikut perbedaan mekanisme pernapasan dada dan perut:

1. Mekanisme Pernapasan Dada

Pernapasan dada yang selama ini kamu lakukan bekerja dengan mengandalkan pergerakan otot-otot di antara tulang rusuk.

Prosesnya mulai ketika otot di antara tulang rusuk mengembang saat kamu menghirup udara (inspirasi) dan mengempis kembali (relaksasi) setelah mengembuskan udara.

Perlu kamu ketahui, otot antar tulang rusuk dan diafragma bekerja dengan mekanisme yang berlawanan.

Artinya, saat otot tulang rusuk berkontraksi, diafragma akan berelaksasi, dan berlaku sebaliknya.

Nah, berikut proses terjadinya pernapasan dada:

  • Saat menarik napas terjadi kontraksi otot interkostal sehingga tulang rusuk pun terangkat dan rongga dada membesar.
  • Paru-paru kemudian mengembang dan tekanan udara dalam paru-paru rendah sehingga udara dari luar masuk ke paru-paru.
  • Otot diafragma kemudian berelaksasi sehingga perut dalam keadaan datar
  • Saat membuang napas, otot interkostal berelaksasi sehingga tulang rusuk kembali ke posisi semula dan rongga dada mengecil.
  • Paru-paru kemudian ikut mengecil dan tekanan udara dalam paru-paru menjadi tinggi sehingga karbondioksida keluar dari paru-paru.
  • Hal ini menyebabkan otot diafragma berkontraksi dan perut mengembang. 

2. Mekanisme Pernapasan Perut

Perbedaan yang paling mencolok antara mekanisme pernapasan dada dengan pernapasan perut, terletak pada bagian otot yang bekerja saat proses respirasi atau pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Jika pernapasan dada menggunakan otot-otot tulang rusuk, maka pernapasan perut melibatkan otot-otot diafragma yang terletak di antara rongga dada dan perut.

Nah, pada pernapasan perut, otot diafragma akan berkontraksi saat proses inspirasi dan berelaksasi saat mengeluarkan udara.

Berikut proses pernapasan perut yang menggunakan otot diafragma:

  • Udara dihirup melalui hidung, lalu tahan beberapa saat buang membuang udara lewat mulut.
  • Selama menarik napas dari hidung, pastikan mulut tertutup untuk menahan bagian dada tetap datar sehingga diafragma bisa berkontraksi.
  • Posisi perut yang lebih condong ke depan atau mengembang. Kamu juga harus merasakan udara masuk mengisi perut.
  • Kemudian, embuskan udara secara perlahan melalui mulut.

Selama proses inspirasi rongga dada mengembang, tetapi otot bagian luar tulang rusuk akan berkontraksi sehingga diafragma pun ikut mengembang. Nah, proses ini yang memudahkan oksigen untuk langsung masuk ke dalam perut.

Ketika pertukaran udara sedang berlangsung dan karbon dioksida siap dikeluarkan, diafragma mulai mengendur diikuti dengan otot tulang rusuk dan rongga dada yang mengempis.

Kamu juga bisa menyimak informasi seputar cara menjaga kesehatan di tengah situasi polusi udara: Catat, Ini 7 Cara Ampuh Menjaga Kesehatan di Tengah Polusi Udara.

Mana yang Lebih Efektif?

Teknik pernapasan yang selama ini kamu lakukan adalah teknik pernapasan dada. Pada pengidap PPOK, pernapasan dada mungkin dapat menyulitkan pengidap dalam mengalirkan oksigen sehingga cenderung menyebabkan sesak napas.

Hal ini karena pernapasan yang bertumpu pada otot dada dapat membatasi suplai oksigen dan membuat oksigen terperangkap di paru-paru akibat mengempisnya diafragma.

Beda halnya dengan teknis pernapasan perut. Otot diafragma yang berkontraksi mampu memberikan lebih banyak ruang untuk rongga dada mengembang.

Dengan begitu, paru-paru bisa terisi oksigen lebih maksimal. Meski pernapasan perut lebih efektif, bukan berarti pernapasan dada tidak punya manfaat bagi kesehatan. 

Kesimpulannya, kedua teknik pernapasan tersebut sama baiknya. Namun, untuk memaksimalkan suplai oksigen, lakukan teknik pernapasan perut minimal 10 kali sehari untuk mendapatkan manfaatnya.

Jika kamu mengalami masalah pernapasan, segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mengetahui penyebab dan penanganan yang tepat.

chat dokter untuk tahu perbedaan pernapasan dada pernapasan perut
Referensi:
National Heart, Lung, and Blood Institute. Diakses pada 2023. How the Lungs Work.
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2023. Learning diaphragmatic breathing.
Cleveland. Clinic. Diakses pada 2023. Diaphragmatic Breathing.
Web MD. Diakses pada 2023. Chest Pain. 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan