Ini Bedanya Pemeriksaan Bakteriologi dengan Imunologi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 Maret 2019
Ini Bedanya Pemeriksaan Bakteriologi dengan ImunologiIni Bedanya Pemeriksaan Bakteriologi dengan Imunologi

Halodoc, Jakarta –  Bakteri adalah organisme bersel tunggal yang dapat hidup sendiri di atau di dalam makhluk hidup lainnya: Tidak semua bakteri jahat, sebab kamu memiliki bakteri menguntungkan yang hidup di dalam tubuh setiap hari. Bakteri ramah yang hidup di saluran usus kamu, misalnya membantu pencernaan.

Ketika bakteri yang tidak diinginkan masuk ke dalam tubuh, dengan cepat mulai membelah dan menyebar yang menyebabkan infeksi. Infeksi bakteri umum termasuk radang tenggorokan, infeksi telinga, dan infeksi saluran kemih.

Infeksi bakteri biasanya dapat diidentifikasi dengan tes bakteriologi. Jika tes positif untuk infeksi bakteri, biasanya dokter akan mengobatinya dengan antibiotik, obat yang secara khusus menghambat pertumbuhan bakteri.

Tes kultur bakteri dapat membantu menemukan bakteri berbahaya di tubuh. Selama tes kultur bakteri, sampel akan diambil dari darah, urine, kulit, atau bagian lain dari tubuh. Jenis sampel tergantung pada lokasi infeksi yang dicurigai.

Sel-sel dalam sampel kamu akan dibawa ke laboratorium dan ditempatkan di lingkungan, khusus di laboratorium untuk mendorong pertumbuhan sel. Hasilnya, sering tersedia dalam beberapa hari. Tapi, beberapa jenis bakteri tumbuh lambat dan mungkin butuh beberapa hari atau lebih lama.

Jika cukup banyak bakteri yang ditemukan dalam sampel, kemungkinan kamu memiliki infeksi bakteri. Penyedia layanan kesehatan dapat memesan tes tambahan untuk mengonfirmasi diagnosis atau menentukan tingkat keparahan infeksi. Penyedia layanan kesehatan juga dapat memesan "uji kerentanan" pada sampel. Tes kerentanan digunakan untuk membantu menentukan antibiotik mana yang paling efektif dalam mengobati infeksi.

Pemeriksaan Imunologi

Imunologi adalah studi tentang sistem kekebalan tubuh dan merupakan cabang yang sangat penting dari ilmu kedokteran dan biologi. Sistem kekebalan melindungi kita dari infeksi melalui berbagai garis pertahanan. Jika sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya, itu dapat menyebabkan penyakit, seperti autoimunitas, alergi, dan kanker.

Respons imun berkontribusi terhadap perkembangan banyak gangguan umum yang tidak secara tradisional dipandang sebagai imunologis, termasuk kondisi metabolik, kardiovaskular, dan neurodegeneratif, seperti Alzheimer.

Sistem kekebalan adalah sistem yang sangat teratur dan seimbang di mana ketika keseimbangannya terganggu, maka penyakit dapat terjadi. Penelitian di bidang ini melibatkan mempelajari penyakit yang disebabkan oleh disfungsi sistem kekebalan tubuh. Banyak dari pekerjaan ini memiliki arti penting dalam pengembangan terapi dan perawatan baru yang dapat mengelola atau menyembuhkan kondisi. Dengan mengubah cara kerja sistem kekebalan tubuh, atau dalam kasus vaksin mengatur sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan reaksi kekebalan terhadap patogen tertentu.

Pemeriksaan imunologi dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana menangani masalah kesehatan yang signifikan dengan upaya penelitian yang sedang berlangsung dalam imunoterapi, penyakit autoimun, dan vaksin untuk patogen yang muncul.

Memajukan pemahaman kita tentang imunologi dasar sangat penting untuk aplikasi klinis dan komersial dan telah memfasilitasi penemuan diagnostik serta perawatan baru untuk mengelola beragam penyakit.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai perbedaan pemeriksaan bakteriologi dan imunologi, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan