Ini Cara Mendiagnosis Hernia Umbilikalis

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   21 Mei 2019
Ini Cara Mendiagnosis Hernia UmbilikalisIni Cara Mendiagnosis Hernia Umbilikalis

Halodoc, Jakarta – Kenali penyakit hernia atau yang dikenal juga dengan penyakit turun berok. Hernia atau turun berok adalah suatu kondisi yang terjadi ketika organ dalam tubuh menekan dan mencuat melalui jaringan-jaringan yang lemah di sekitarnya. Biasanya kondisi ini muncul melalui jaringan ikat yang melemah. Jaringan ikat seharusnya cukup kuat untuk menjaga organ-organ dalam berada dalam posisi yang baik.

Baca juga: Benjolan Dekat Pusar Bisa Jadi Hernia Umbilikalis

Penyakit hernia memiliki beragam jenis, salah satunya adalah hernia umbilikalis. Hernia umbilikalis adalah kondisi ketika ada bagian usus dalam tubuh yang menonjol keluar melalui bagian pusar. Kondisi ini terjadi pada bayi yang baru lahir dan tidak berbahaya. Namun tidak hanya pada bayi, orang dewasa juga dapat mengalami kondisi hernia umbilikalis.

Gejala Hernia Umbilikalis

Ada beberapa gejala yang dialami oleh seseorang yang mengalami kondisi hernia umbilikalis. Gejala paling umum adalah munculnya benjolan di sekitar area pusar. Benjolan yang disebabkan oleh hernia umbilikalis semakin terlihat jelas ketika bayi menangis, batuk, tertawa dan mengejan. Kondisi ini dapat hilang ketika bayi berbaring. Selain itu, kondisi ini juga akan hilang permanen ketika bayi memasuki usia 1 hingga 2 tahun.

Pada bayi, kondisi hernia umbilikalis tidak menyebabkan rasa nyeri. Berbeda dengan hernia umbilikalis pada orang dewasa, terkadang bagian organ yang menonjol menimbulkan rasa nyeri yang hebat pada perut.

Pada bayi yang baru lahir, kondisi ini dapat terjadi akibat otot perut gagal menutup lubang bekas tali pusat dengan sempurna. Nah, jika kondisi ini terjadi terus menerus dan tidak diatasi, kondisi ini terjadi lagi ketika seseorang memasuki usia dewasa.

Selain itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami hernia umbilikalis seperti penumpukan cairan pada rongga perut, berat badan berlebih, batuk kronis, adanya bekas operasi pada bagian perut, dan menjalani masa kehamilan.

Baca juga: Waspada, Jangan Sepelekan Hernia Umbilikalis pada Bayi

Diagnosa atau Pemeriksaan Hernia Umbilikalis

Sebelum dilakukan pengobatan, biasanya ada pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan kondisi pasien dengan beberapa cara. Pertama, dokter melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat kondisi benjolan yang ada pada sekitar pusar. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan apakah kondisi hernia dapat didorong kembali ke dalam perut atau tidak.

Hernia yang tidak dapat didorong kembali ke dalam perut disebabkan karena terjepit dinding perut. Kondisi ini berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan.

Selain itu, tes darah perlu dilakukan untuk memastikan pengidap hernia umbilikalis terhindar dari infeksi atau kurangnya suplai darah ke organ tubuh. USG atau CT Scan perlu dilakukan untuk memastikan tidak adanya komplikasi yang dialami pengidap hernia umbilikalis.

Hernia umbilikalis pada bayi dapat sembuh sesuai perkembangannya. Namun pada orang dewasa membutuhkan penanganan pengobatan seperti pembedahan untuk mengembalikan kondisi hernia pada posisi yang tepat.

Berikut kondisi yang membutuhkan pembedahan, yaitu:

  1. Benjolan terasa sakit.

  2. Benjolan yang tidak mengecil setelah 1-2 tahun.

  3. Diameter benjolan lebih dari 1,5 cm.

  4. Hernia dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi usus.

Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kondisi penyakit hernia atau hernia umbilikalis. Kamu bisa gunakan Voice/Video Call atau Chat dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan kamu. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga: Perbedaan Hernia Umbilikalis dan Pusar Menonjol pada Ibu Hamil

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan