Ini Cara Mendisiplinkan Anak Tanpa Kekerasan

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   07 Maret 2021
Ini Cara Mendisiplinkan Anak Tanpa KekerasanIni Cara Mendisiplinkan Anak Tanpa Kekerasan

Halodoc, Jakarta - Apa pun jenis pola asuh yang kamu lakukan, mendisiplin anak adalah hal yang perlu diperhatikan, karena ini akan membantunya memiliki kepribadian yang baik hingga dewasa. Namun, mendidik anak untuk disiplin tak perlu dengan memukulnya dengan harapan agar anak jadi penurut. Cara kuno ini harus dihentikan karena pengasuhan dengan kekerasan hanya akan menambah masalah mental pada anak. 

Faktanya, dengan mendidik anak untuk disiplin, maka ini akan membantu anak-anak menunda kesenangan, menahan godaan yang tidak sehat, dan menoleransi ketidaknyamanan yang diperlukan untuk mencapai tujuan jangka panjang mereka. Dari memilih untuk mematikan video game hingga mengerjakan pekerjaan rumah, hingga menolak makan makanan tidak sehat meski orangtua tidak melihatnya, disiplin diri adalah kunci untuk membantu anak-anak menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab.

Baca juga: 4 Kesalahan saat Orangtua Mengajarkan Disiplin pada Anak

Cara Mendisiplinkan Anak yang Bisa Ditiru

Sangat penting bagi orangtua untuk memberi anak-anak keterampilan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan disiplin diri serta kesempatan untuk berlatih membuat pilihan yang baik. Berikut ini ada beberapa cara untuk mendisiplinkan anak yang paling disarankan: 

Buat Keteraturan

Buat jadwal serupa setiap hari dan anak akan terbiasa dengan rutinitas tersebut. Ketika dia tahu apa yang seharusnya dia lakukan, dia tidak akan tergoda untuk melakukan aktivitas lain. Rutinitas pagi yang baik membantu anak-anak mengetahui kapan waktunya sarapan, menyisir rambut, menyikat gigi, dan berpakaian.

Sementara rutinitas sepulang sekolah yang baik adalah mengajari anak-anak cara membagi waktu mereka antara tugas sekolah, pekerjaan rumah, dan aktivitas yang menyenangkan. Selain itu, rutinitas waktu tidur yang konsisten akan membantu anak-anak tenang dan tertidur lebih cepat. Jaga rutinitas anak tetap sederhana, dan dengan latihan anak akan belajar menerapkan rutinitas tersebut tanpa bantuan orangtua.

Jelaskan Alasan Dibalik Aturan yang Dibuat

Dalam hal membantu anak-anak belajar bagaimana membuat pilihan yang sehat, pendekatan otoritatif adalah yang terbaik karena membantu anak-anak memahami alasan peraturan tersebut. Daripada mengatakan, "Kerjakan pekerjaan rumah sekarang karena Ibu bilang begitu," coba jelaskan alasan yang mendasari aturan tersebut.

Katakan, "Ini adalah pilihan yang baik untuk mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu dan kemudian memiliki waktu luang nanti, karena jika kamu mengerjakannya saat malam hari, kamu akan mengantuk dan tugas sekolah bisa-bisa tidak bisa diselesaikan dengan baik". 

Jangan juga berikan penjelasan yang panjang lebar, dan pilihlah alasan yang singkat dan masuk akal. 

Baca juga: Cara Tepat Menanamkan Kedisiplinan Waktu pada Anak

Berikan Konsekuensi

Terkadang, konsekuensi alami dapat mengajarkan beberapa pelajaran terbesar dalam hidup. Jika seorang anak yang terus-menerus lupa membawa payung saat pergi ke sekolah di musim hujan, ia tak akan memahami betapa merepotkannya orangtua terus menjemputnya ke sekolah. Menghadapi konsekuensi alami dari perilakunya (seperti membiarkan ia kehujanan dan tasnya basah) mungkin membantu anak untuk tidak lupa membawa payungnya supaya bukunya tidak basah lagi. 

Jelaskan apa konsekuensi negatif jika anak membuat pilihan yang salah. Kemudian, biarkan anak menentukan pilihan. Ingatlah bahwa dia perlu belajar bagaimana membuat keputusan yang sehat sendiri, dengan memeriksa konsekuensi potensial dari perilakunya.

Namun, jika anak mengalami konsekuensi seperti jadi jatuh sakit karena kehujanan atau bahkan mengalami demam tinggi, maka sebaiknya ajak anak untuk segera bertemu dokter di rumah sakit terdekat. Buat janji segera di aplikasi Halodoc, sehingga kamu tak perlu lagi repot antre untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter.

Bentuk Perilaku Pelan-Pelan 

Disiplin diri adalah proses yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa terbentuk pada diri anak. Gunakan strategi disiplin yang sesuai dengan usia untuk membentuk perilaku selangkah demi selangkah. Kapan pun anak mempelajari keterampilan baru atau memperoleh lebih banyak kemandirian, bantu dia melakukannya selangkah demi selangkah.

Puji Perilaku Baik

Berikan perhatian dan pujian yang positif setiap kali anak menunjukkan disiplin diri. Terkadang perilaku yang baik tidak diperhatikan oleh orangtua, padahal memberikan pujian kepada anak-anak aka sangat mungkin membuat mereka mengulangi perilaku tersebut. Berikan pujian saat anak melakukan sesuatu tanpa perlu diingatkan. 

Baca juga: Kapan Sebaiknya Mulai Mengajarkan Disiplin pada Anak?

Ajarkan Keterampilan Pemecahan Masalah

Ajarkan keterampilan pemecahan masalah dan bekerja sama untuk memecahkan masalah khusus yang berkaitan dengan disiplin diri. Terkadang, bertanya kepada anak-anak apa yang menurut mereka akan membantu dapat menjadi pengalaman yang membuka mata yang dapat mengarah pada solusi kreatif.

Mungkin ada solusi yang cukup sederhana untuk masalah perilaku. Misalnya, saat anak kesulitan untuk berpakaian tepat waktu, maka coba minta ia menyiapkan pakaiannya dari semalam sebelumnya. Masalah yang lebih kompleks mungkin memerlukan serangkaian intervensi tipe coba-coba. Teruslah mencoba solusi yang berbeda sampai ia dapat menemukan sesuatu yang berhasil sambil membuatnya tetap terlibat dalam proses tersebut.

Beri Contoh 

Anak-anak belajar paling baik dengan melihat orang dewasa. Jika anak melihat orangtua menunda-nunda atau memilih untuk menonton TV daripada mencuci piring, mereka akan memahami kebiasaan orangtuanya. Prioritaskan untuk menjadi teladan disiplin untuk anak. Perhatikan area di mana ibu mungkin kesulitan dengan disiplin. Mungkin ibu menghabiskan terlalu banyak uang, makan terlalu banyak, atau kehilangan kesabaran saat marah. Kerjakan area tersebut dan jelaskan kepada anak bahwa orangtua juga sedang berusaha memperbaikinya dan melakukan yang lebih baik.

Referensi:
American Academy of Pediatrics. Diakses pada 2021. What’s the Best Way to Discipline My Child?
Psychology Today. Diakses pada 2021. The Secret of Raising a Self-Disciplined Child.
Very Well Family. Diakses pada 2021. 8 Ways to Teach Kids Self-Discipline Skills.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan