Ini Cara Menyikapinya Anak Remaja Tertarik dengan Lawan Jenis

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   04 Oktober 2022

“Saat anak sudah remaja dan mulai naksir lawan jenis, orang tua perlu bersiap dengan pola asuh anak berikutnya yang mungkin semakin rumit. Cara menyikapi yang paling penting yaitu membuat obrolan yang nyaman dan terbuka dengan remaja.”

Ini Cara Menyikapinya Anak Remaja Tertarik dengan Lawan JenisIni Cara Menyikapinya Anak Remaja Tertarik dengan Lawan Jenis

Halodoc, Jakarta – Jika ayah dan ibu memiliki anak remaja, maka bersiaplah jika mereka mulai naksir atau tertarik dengan lawan jenis. Pada masa remaja, pola asuh anak mungkin menjadi lebih rumit karena perlu adanya penyesuaian baru antara orang tua dan remaja. Namun, hal tersebut merupakan hal wajar sekaligus penting dari perkembangan anak.

Jika remaja tampak sedang naksir dengan lawan jenisnya, maka orang tua tidak perlu panik. Simak artikel ini untuk mengetahui bagaimana menyikapinya!

Menyikapi Remaja yang Mulai Tertarik dengan Lawan Jenis

Ketika ibu sedang mengobrol tentang perasaan, persahabatan, dan hubungan keluarga, tidak ada salahnya untuk membahas tentang hubungan remaja secara umum. Jika remaja tahu seperti apa hubungan yang saling menghormati secara umum, mereka dapat menghubungkannya secara langsung dengan hubungan romantis.

Melalui obrolan ini, anak mungkin akan merasa lebih nyaman berbagi perasaan dengan orang tua, saat ia mulai tertarik secara romantis dengan lawan jenis. Selain itu, melalui obrolan ini juga dapat memunculkan topik penting lainnya. Seperti, bagaimana memperlakukan orang lain dengan baik hingga menghormati batasan orang lain.

Melakukan obrolan dengan remaja tentang seks dan hubungan sejak usia muda, mungkin akan membuat ia nyaman untuk mengajukan pertanyaan kepada orang tua saat memasuki masa remaja. 

Cobalah sesekali ibu berbicara tentang hubungan romantis atau edukasi seksual pada dirinya.  Namun, hal tersebut tergantung pada nilai dan aturan dalam keluarga, ibu dan anak mungkin perlu mendiskusikan perilaku, aturan dasar, dan konsekuensi jika melanggar aturan. 

Misalnya, orang tua dapat berbicara tentang berapa banyak waktu yang dihabiskan anak dengan pasangannya, dan berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk belajar, atau apakah boleh pergi berdua saja dengan pasangannya.

Ayah dan ibu mungkin ingin memberikan strategi tentang apa yang harus dilakukan jika anak merasa tidak aman atau terancam. Mereka masih membutuhkan orang tua, jadi penting untuk tetap menjaga jalur komunikasi selalu terbuka. 

Menyikapi Jika Perasaan Remaja pada Lawan Jenis Melewati Batas

Jika minat anak remaja dalam ketertarikan lawan jenis tampaknya melewati batas, ada beberapa tindakan yang dapat orang tua lakukan. Hal tersebut untuk menjaga perasaan anak pada lawan jenis pada tingkat yang sehat:

1. Pastikan anak mendapatkan perhatian positif

Pastikan anak mendapatkan perhatian positif. Setiap remaja perlu memiliki hubungan yang berkualitas dengan panutan orang dewasa, terutama orang tua mereka sendiri. Tidak ada salahnya untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama anak. Namun, saat menghabiskan waktu bersama mereka, pastikan komunikasi berjalan dua arah dan bukan bersifat ceramah. Sebab, remaja akan menutup diri jika komunikasinya sepihak.

2. Tetapkan batasan sehat tentang menyukai lawan jenis

Hal ini penting, sebab anak remaja yang terlalu tertarik pada hubungan romantis lebih mungkin terlibat dalam perilaku berisiko. Batasan tepat untuk ditetapkan untuk anak remaja yaitu:

  • Tetapkan usia yang orang tua izinkan untuk berkencan.
  • Jangan biarkan anak menghabiskan waktu dengan lawan jenis tanpa pengawasan.
  • Jangan biarkan mereka memiliki privasi penuh, ketika teman lawan jenis mengunjungi rumah.
  • Jangan biarkan  berkencan dengan orang yang usianya lebih tua atau lebih muda darinya. 
  • Selalu tahu ke mana mereka pergi dan dengan siapa mereka setiap saat.
  • Ajarkan sopan santun yang tepat dan menghormati pasangan. 

3. Bantu remaja menemukan bakat

Remaja yang sedang tertarik dengan lawan jenis berisiko melupakan minat, bakat, atau hasrat untuk melakukan aktivitas positif baru. Padahal, mereka tetap harus dihadapkan pada berbagai pengalaman (pendidikan, hobi, bakat) yang mungkin menentukan masa depannya. Maka itu, dorong ia untuk fokus pada kegiatan positif, untuk mengalihkan “cinta monyet” ini.

4. Fokus membangun karakter baik

Pastikan untuk mengingatkan anak tentang pentingnya bersikap baik dan penuh hormat setiap saat. Termasuk dengan orang tua, teman-teman, dan orang yang ia taksir. Penting juga untuk membantu anak untuk merasa nyaman, dan jujur pada siapa mereka sebagai pribadi. 

5. Batasi dan diskusikan tentang media sosial

Pantau media yang dikonsumsi remaja. Jangan biarkan ia menonton acara atau film dewasa yang mengagungkan sesk, atau tayangan yang menekankan pentingnya menarik lawan jenis, atau memiliki tipe tubuh tertentu. Terbuka jugalah dalam mendiskusikan pesan dan tujuan di balik tayangan media. 

Itulah yang perlu diketahui tentang bagaimana menyikapi anak remaja yang mulai tertarik dengan lawan jenis. Jika orang tua memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan remaja, tidak ada salahnya untuk bertanya pada psikolog di Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Raising Children. Diakses pada 2022. Relationships and romance: pre-teens and teenagers
Middle Earth. Diakses pada 2022. WHAT TO DO IF YOUR TEEN GETS OBSESSED WITH THE OPPOSITE SEX
Family Education. Diakses pada 2022. Teaching Kids How to Behave with the Opposite Sex

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan