Ini Cara untuk Mencegah Terjadinya Nokturia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 Agustus 2019
Ini Cara untuk Mencegah Terjadinya NokturiaIni Cara untuk Mencegah Terjadinya Nokturia

Halodoc, Jakarta – Kalau kamu bertanya bagaimana cara mencegah terjadinya nokturia alias sering buang air kecil saat malam hari, jawabannya adalah perubahan gaya hidup. Kemudian, berhentilah minum beberapa jam sebelum tidur, tetapi pastikan kamu sudah mendapat cukup cairan sepanjang hari.

Perubahan gaya hidup yang dimaksud adalah menghindari minuman dengan kafein dan alkohol serta mempertahankan berat badan yang sehat, karena kelebihan berat badan dapat memberi tekanan pada kandung kemih. Ingin tahu lebih lanjut mengenai nokturia, penjelasannya ada di sini!

Baca juga: Kenali 5 Tes Medis untuk Diagnosis Nokturia

Pengobatan untuk Nokturia

Dokter mungkin akan meresepkan obat ketika langkah-langkah pencegahan dan perubahan gaya hidup gagal untuk mengurangi frekuensi buang air kecil di malam hari. Dokter meresepkan kelas obat yang disebut antikolinergik tergantung penyebab nokturia. 

Dokter mungkin menyarankan kamu mengambil diuretik untuk produksi urine yang teratur. Diuretik itu sendiri dapat menyebabkan nokturia. Namun jika kamu meminumnya cukup pagi, itu dapat membantu kamu menghilangkan cairan berlebih saat terjaga. Ini akan mengurangi produksi urine di malam hari.

Jenis obat lain yang dapat membantu nokturia, yaitu:

  1. Desmopressin (DDAVP) dalam kasus diabetes insipidus menyebabkan ginjal memproduksi lebih sedikit urine.

  2. Tamsulosin (Flomax), finasteride (Proscar), atau dutasteride (Avodart) untuk mengobati pembesaran prostat.

  3. Antibiotik jika kamu memiliki infeksi saluran kemih

Dokter juga dapat menyesuaikan obat diabetes untuk menurunkan gula darah jika kondisi tersebut yang menyebabkan nokturia.

Kadang-kadang penyebab nokturia yang mendasarinya adalah neurologis. Saraf yang mengirim sinyal ke kandung kemih untuk berkontraksi mungkin memberi kamu dorongan untuk pergi. Perawatan ini bisa invasif atau non-invasif.

Baca juga: Asupan Garam yang Berlebihan Bisa Picu Nokturia, Benarkah?

Perawatan invasif melibatkan penanaman perangkat kecil yang mengirimkan impuls yang diatur ke kandung kemih di dekat tulang ekor. Versi non-invasif dari perawatan ini membutuhkan lebih banyak penelitian, tetapi penelitian menunjukkan ada bukti bahwa stimulasi listrik bekerja untuk kondisi nokturia.

Ketika pencegahan dan pengobatan tidak berhasil, dokter mungkin menyarankan prosedur bedah. Tingkat keberhasilan operasi tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Misalnya, operasi prostat untuk pria dengan pembesaran prostat dapat membantu dengan obstruksi dan meringankan gejala.

Banyak orang beralih ke pengobatan alternatif sebelum mencari bantuan medis. Mulai dari penggunaan obat herbal, sampai dengan akupunktur. Latihan kegel juga bisa dapat membantu mencegah kebocoran urine saat berhubungan seks.

Semua pendekatan ini dapat membantu kamu mengelola kandung kemih yang terlalu aktif di malam hari, membuat kamu mendapatkan tidur malam yang lebih berkualitas. Selalu bicara dengan dokter sebelum mencoba pengobatan alternatif.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Lansia Cenderung Alami Nokturia

Terkadang pengobatan alternatif bisa menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Pastikan kamu membeli herbal dari sumber yang dapat diandalkan. Herbal dari sumber yang tidak dapat diandalkan dapat terkontaminasi dan banyak yang tidak memiliki dosis standar. Banyak herbal tidak diteliti dengan baik dan tidak melalui proses kontrol kualitas atau uji coba manusia untuk membuktikan efektivitasnya.

Kalau kamu ingin tahu cara mencegah terjadinya nokturia, segera hubungi langsung ke Halodoc. Dokter ataupun psikolog yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Nokturia dapat menjadi masalah yang mengganggu bagi banyak orang karena menyebabkan gangguan tidur kronis. Namun dengan manajemen pola hidup, kondisi ini dapat diatasi untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.

Beberapa manajemen tersebut adalah tidur siang. Ini dikarenakan dapat membantu mengurangi penumpukan cairan dengan membiarkan cairan diserap dalam aliran darah. Posisi kaki juga bisa mencegah nokturia dengan cara meninggikan kaki.

Menciptakan efek yang mirip dengan mengangkat kaki, misalnya menggunakan stoking elastis yang bisa memberikan tekanan pada kaki sambil mengurangi tekanan pada vena.

Sejatinya beberapa konsumsi makanan tertentu dapat mencegah terjadinya nokturia. Misalnya, biji labu yang dikemas dengan asam lemak omega-3, yang memiliki sifat anti-inflamasi. Minyak biji labu meningkatkan fungsi urine yang abnormal dan mengurangi gejala nokturia.

Referensi:

Health Essentials (2019). How to Stop a Full Bladder From Killing Your Sleep
Urology Care Foundation (2019). What is Nocturia
National Association For Continence (2019). How To Stop Waking Up At Night To Pee

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan