Ini Dampak Berolahraga Tanpa Menggunakan Bra

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 Januari 2021
Ini Dampak Berolahraga Tanpa Menggunakan BraIni Dampak Berolahraga Tanpa Menggunakan Bra

Halodoc, Jakarta - Sekarang, bra tidak hanya hadir untuk penggunaan sehari-hari. Kebutuhan akan jenis pakaian dalam ini yang semakin beragam membuat bra kini memiliki fungsi yang lebih beragam. Misalnya, bra untuk kehamilan dan menyusui, juga bra untuk kenyamanan ketika berolahraga. Sudah pasti, model dan bentuknya tidak sama karena disesuaikan dengan kebutuhan. 

Bra untuk olahraga atau lebih dikenal dengan istilah sports bra memang dirancang khusus untuk menopang payudara lebih baik dan meningkatkan kenyamanan kamu ketika berolahraga. Namun, tidak sedikit wanita yang memilih untuk menggunakan bra biasa, atau bahkan tidak mengenakan bra sama sekali ketika melakukan aktivitas fisik ini. Sebenarnya, adakah dampak yang ditimbulkan ketika berolahraga tanpa menggunakan bra? Berikut pembahasannya!

Berolahraga Tanpa Menggunakan Bra

Ternyata, berolahraga tanpa menggunakan bra atau penopang payudara bisa memicu terjadinya masalah bagi sebagian wanita, terutama yang memiliki ukuran payudara lebih besar. Kurangnya penopang payudara ini bahkan bisa menimbulkan rasa sakit fisik, postur tubuh dan kinerja tubuh yang buruk. Terkait dengan rasa sakit, tampaknya ukuran bra menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.

Baca juga: 4 Gerakan Olahraga untuk Mengencangkan Payudara

Ternyata, nyeri pada payudara akibat olahraga lima kali lebih sering terjadi pada atlet dengan payudara sedang, hingga besar dibandingkan dengan mereka yang memiliki payudara kecil. Kemungkinan terjadinya rasa sakit ini akan meningkat setiap satu tahun bertambahnya usia seseorang.

Payudara didukung oleh ligamen Cooper, jaringan ikat yang membantu mempertahankan bentuk dan menjaga agar payudara tetap terangkat. Secara alami, payudara akan meregang dan kendur seiring dengan bertambahnya usia. Namun, berolahraga tanpa menggunakan bra akan menimbulkan rasa sakit dan mengendurnya payudara yang lebih cepat. 

Tidak hanya itu, ligamen Cooper bersifat sangat halus sehingga jaringan mudah meregang secara permanen pada atlet yang secara konsisten berlari, atau melakukan aktivitas yang berdampak tinggi pada bra terlepas dari ukurannya. 

Baca juga: Gerakan Yoga Untuk Mengencangkan Payudara

Namun, tidak semua bra didesain serupa. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Human Movement Science meneliti postur lari 10 wanita dengan ukuran cup bra 34D. Partisipan diminta berlari pada treadmill 5K secara terpisah menggunakan bra dengan penyangga rendah dan tinggi. Hasilnya, bra yang memberikan lebih banyak dukungan pada payudara membantu tubuh wanita bergerak lebih optimal ketika berlari.

Sementara itu, melakukan olahraga lari tanpa mengenakan bra akan meningkatkan risiko mengalami puting pecah, seperti yang turut dialami pada ibu menyusui. Gejala dari masalah ini termasuk putih kemerahan, lecet, nyeri, keropeng, dan berdarah. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal An Bras Dermatol yang menyurvei 76 pelari wanita pun menuliskan kondisi serupa pada pelari yang berlari lebih jauh. 

Salah satu solusinya memang mengenakan bra yang bisa membantu mengurangi terjadinya gesekan antara payudara dengan pakaian. Bahkan meski memakai bra, nyeri payudara tetap bisa terjadi. Kondisi ini dikenal dengan istilah mastalgia. Seperti yang dituliskan oleh studi yang dimuat dalam British Journal of Sports Medicine. 

Baca juga: 5 Makanan yang Dibutuhkan Payudara Sehat

Studi tersebut melaporkan bahwa lebih dari sepertiga pelari maraton wanita mengalami kondisi tersebut. Sering kali, hal ini disebabkan oleh ukuran cup dan intensitas aktivitas. Jadi, bagaimana dampak olahraga tanpa menggunakan bra sebenarnya kembali pada individu masing-masing. 

Apabila kamu mengalami keluhan serupa, kamu bisa menanyakan penanganannya pada dokter tanpa perlu pergi ke klinik. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc dengan memilih fitur chat dengan dokter. Jadi, kapan saja kamu punya masalah kesehatan, dokter di aplikasi Halodoc siap membantu. 



Referensi:
Livestrong. Diakses pada 2021. How Bad Is It Really to Work Out Without a Bra?
Milligan, Alexandra et al. 2015. Diakses pada 2021. The influence of breast support on torso, pelvis and arm kinematics during a five kilometer treadmill run. Human Movement Science 42: 246-260.
Kátia Sheylla Malta Purim and Neiva Leite. 2014. Diakses pada 2021. Sports-related dermatoses among road runners in Southern Brazil. An Bras Dermatol 89(4): 587–592.
Nicola Brown, et al. 2014. Diakses pada 2021. The experience of breast pain (mastalgia) in female runners of the 2012 London Marathon and its effect on exercise behaviour. British Journal of Sports Medicine 48(4).

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan