Ini Dampak Memberikan Julukan Pembohong pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   31 Agustus 2020
Ini Dampak Memberikan Julukan Pembohong pada AnakIni Dampak Memberikan Julukan Pembohong pada Anak

Halodoc, Jakarta – Ada alasan tertentu yang bisa membuat anak terpaksa berbohong atau tidak berkata jujur pada orangtua. Biasanya, orangtua yang merasa dibohongi oleh anak akan merasa sangat marah, bahkan menjuluki Si Kecil sebagai seorang pembohong. Hati-hati, hal ini nyatanya bisa memberi dampak yang tidak baik. 

Orangtua yang terbiasa memberikan julukan pada anak, terutama julukan yang tidak baik, bisa mengganggu perkembangan mentalnya. Menyebut anak sebagai pembohong nyatanya bukan label belaka. Anak-anak yang tumbuh dengan pola asuh seperti itu cenderung menjadi orang yang tidak memiliki rasa percaya diri, sebab sejak kecil dia terbiasa “disalahkan”. Tidak hanya itu, memberi julukan pembohong juga bisa melukai perasaan anak. 

Baca juga: Awas, Orangtua yang Otoriter Sebabkan Anak Jadi Pembohong


Cari Tahu Mengapa Anak Berbohong 

Tidak hanya bisa melukai perasaan dan mengganggu tumbuh kembang anak, kebiasaan memberi julukan juga bisa memengaruhi cara orangtua dalam memandang dan mengasuh sang buah hati. Misalnya, dengan selalu menyebut anak sebagai pembohong, bisa saja ayah dan ibu akan mulai memperlakukannya sebagai seseorang yang tidak bisa dipercaya. 

Padahal, rasa percaya dan dukungan orangtua adalah hal yang paling dibutuhkan anak. Selain itu, pikiran orangtua yang selalu negatif pada anak tentunya juga akan berdampak pada pola asuh yang diterapkan. Kalau sudah begitu, bukan tidak mungkin orangtua akan terbiasa mengabaikan anak dan selalu menaruh rasa curiga, bukannya mendukung tumbuh kembangnya. 

Daripada menjuluki anak sebagai pembohong, ayah dan ibu sebaiknya mencari tahu apa yang menjadi penyebab Si Kecil tidak berkata jujur. Jangan terburu-buru marah, saat mengetahui anak berbohong, coba ajak dia untuk berbicara dari hati ke hati. Ibu jua sebaiknya memberi tahu pada anak, bahwa apa yang dilakukannya adalah hal yang salah dan sebaiknya jangan diulangi. 

Baca juga: Anak yang Sering Dibohongi Bisa Jadi Pembohong, Ini Faktanya

Perlu diingat, yang salah adalah perbuatan berbohongnya, bukan anaknya. Anak-anak pasti memiliki alasan kenapa dia berbohong. Setelah mengetahui apa penyebabnya, ibu dan ayah bisa mencoba untuk mengarahkan agar anak tidak lagi mengulangi hal tersebut. Beri tahu juga apa konsekuensi yang bisa dialami jika Si Kecil terus melakukan hal tersebut. 

Membuat anak mengerti akan kesalahannya akan lebih baik ketimbang memberi hukuman. Pasalnya, tidak semua jenis hukuman bisa diterima dan tidak ada jaminan anak akan berhenti berbohong jika dihukum. Malahan, anak bisa mengalami trauma terutama saat dia tidak mengerti mengapa dirinya harus mendapat hukuman atas apa yang dilakukan. 

Lagi-lagi, memberi pengertian yang baik pada anak adalah hal yang tepat. Jangan pernah memberi julukan pembohong pada Si Kecil, apalagi di depan orang banyak. Anak yang menerima perlakuan seperti itu di depan orang banyak bisa merasa malu dan tidak menutup kemungkinan akan dipandang sebelah mata oleh orang-orang sekitar. 

Selain itu, cara terbaik mendidik anak agar tidak suka berbohong adalah dengan menjadi contoh. Orangtua adalah panutan dan contoh pertama bagi anak. Jika terbiasa melihat orangtua yang jujur, termasuk dalam hal kecil sekalipun, anak tentu akan mengikuti dan menerapkan nilai-nilai yang sama di dalam hidup.

Baca juga: Dampak Negatif Marahi Anak di Depan Orang Lain

Kalau anak sakit, coba hubungi dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call atau Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari ahlinya. Sampaikan juga keluhan sakit yang dialami anak. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!


Referensi 
Very Well Family. Diakses pada 2020. What to Do When Kids Lie.
Messy Motherhood. Diakses pada 2020. Stop Calling Children Nasty Names.
Fatherly. Diakses pada 2020. The 9 Words Parents Should Never Say to Their Kids. 


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan