Ini Dampak Paru-Paru Basah yang Tidak Diobati

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   18 November 2021

“Paru-paru basah yang terlambat atau tidak diobati dengan baik, dapat memicu timbulnya berbagai komplikasi. Misalnya seperti bakteremia dan syok septik, abses paru-paru, efusi pleura, empiema, hingga gagal pernapasan. Oleh karena itu, segeralah memeriksakan diri bila merasakan sejumlah gejala umum paru-paru basah.”

Ini Dampak Paru-Paru Basah yang Tidak DiobatiIni Dampak Paru-Paru Basah yang Tidak Diobati

Halodoc, Jakarta – Paru-paru basah atau pneumonia, merupakan peradangan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, hingga jamur. Infeksi tersebut dapat menyebabkan alveoli atau kantung udara pada paru-paru meradang sehingga terisi oleh cairan atau nanah. 

Paru-paru basah dapat menyerang siapa saja, terutama mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah. Misalnya seperti bayi, balita, anak-anak, hingga lansia berusia di atas 65 tahun.

Nah, paru-paru basah tidak dapat disepelekan dan harus segera diobati. Sebab, kondisi tersebut dapat menimbulkan dampak yang fatal. Yakni, risiko berbagai komplikasi serius yang mengancam keselamatan jiwa pengidapnya. 

Nah, kira-kira apa saja komplikasi yang bisa disebabkan oleh paru-paru basah? Yuk simak penjelasannya di sini!

Dampak Paru-Paru Basah yang Tidak Diobati

Gejala paru-paru basah akan bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan usia pengidapnya. Meski begitu, ada beberapa gejala paru-paru basah yang umumnya dirasakan pengidapnya. Contohnya seperti nyeri pada dada saat bernapas, kelelahan, mual, diare, muntah, batuk berdahak yang tak kunjung reda, serta menurunnya nafsu makan secara drastis. 

Maka dari itu, pemeriksaan sedari dini ke dokter sangat penting dilakukan apabila mengalami sejumlah gejala tersebut. Terutama bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah. Hati-hati, paru-paru basah yang terlambat atau tidak diobati dengan baik, dapat memicu timbulnya komplikasi, antara lain: 

Bakteremia dan Syok Septik

Dilansir dari WebMD, apabila paru-paru basah disebabkan oleh infeksi bakteri, maka bakteri tersebut dapat masuk ke dalam aliran darah. Kondisi ini disebut sebagai bakteremia dan dapat terjadi apabila paru-paru basah tidak segera diobati. Nah, bakteremia juga dapat memicu terjadinya masalah kesehatan lainnya, yaitu syok septik. 

Perlu diketahui bahwa syok septik adalah reaksi darah terhadap infeksi pada tubuh. Reaksi tersebut dapat menyebabkan penurunan tekanan darah ke tingkat yang berbahaya bila tidak segera ditangani. Di samping itu, tekanan darah yang terlalu rendah membuat jantung tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh organ pada tubuh.

Abses Paru-paru

Bila sudah semakin parah, terkadang paru-paru basah atau pneumonia juga dapat memicu terjadinya abses paru-paru. Terutama bagi mereka yang pernah mengidap penyakit gusi di masa lalu, mengalami bakteremia, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, hingga mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. 

Nah, abses paru-paru sendiri merupakan kondisi terbentuknya nanah pada rongga paru-paru. Pada umumnya abses paru dapat ditangani melalui penggunaan antibiotik. Namun, pada sejumlah kondisi abses paru perlu ditangani dengan prosedur pembedahan atau drainase.

Efusi Pleura dan Empiema

Paru-paru basah dapat menyebabkan penumpukan cairan pada pleura. Yakni, selaput atau membran yang terdiri atas dua lapisan jaringan besar dan tipis. Satu lapisan melingkari bagian luar paru-paru, sementara lapisan lainnya melapisi bagian dalam rongga dada. Apabila paru-paru basah tidak segera diobati, maka pleura akan meradang dan membengkak. Akibatnya, pengidap paru-paru basah akan merasakan rasa sakit yang luar biasa ketika sedang menarik napas.

Pembengkakan atau peradangan pada pleura yang tidak segera diobati, dapat memicu terisinya cairan pada area di antara pleura, yaitu efusi pleura. Bila cairan yang terisi pada area di antara pleura tersebut terinfeksi, maka hal ini dapat menyebabkan masalah lain yang disebut sebagai empiema paru.

Gagal pernapasan

Organ paru-paru pengidap pneumonia sangat mungkin untuk terisi dengan cairan. Bila hal itu terjadi, maka paru-paru tidak dapat mentransfer cukup oksigen ke darah. Di samping itu, paru-paru juga tidak dapat membuang karbondioksida dari darah secara maksimal. 

Apabila terjadi penumpukan karbon dioksida pada tubuh, hal ini akan menyebabkan kerusakan jaringan dan organ. Oleh sebab itu, gagal pernapasan perlu dideteksi dan ditangani sedari dini, agar tidak mengancam keselamatan jiwa pengidapnya.

Nah, itulah penjelasan terkait dampak paru-paru basah yang tidak diobati, yaitu risiko komplikasi yang fatal. Mulai dari bakteremia dan syok septik, hingga terjadinya gagal pernapasan pada pengidap pneumonia atau paru-paru basah.

Berdasarkan banyaknya komplikasi yang dapat terjadi akibat paru-paru basah, sangat dianjurkan untuk melakukan tindakan pencegahan penyakit tersebut.

Misalnya seperti melakukan vaksinasi, menjaga kebersihan, rutin berolahraga, hingga berhenti merokok. Di samping itu, jagalah kekebalan tubuh melalui istirahat yang cukup dan konsumsi makanan sehat kaya untuk memenuhi asupan nutrisi penting yang tubuh butuhkan.

Selain dari makanan, memenuhi nutrisi penting juga dapat dilakukan melalui konsumsi vitamin atau suplemen. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa cek kebutuhan vitamin sesuai pilihanmu. Tentunya tanpa perlu keluar rumah atau mengantre di apotek. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, segera download Halodoc sekarang!

Referensi:

NHS. Diakses pada 2021. Pneumonia 
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Pneumonia 
WebMD. Diakses pada 2021. Pneumonia: Reducing Your Risk
Medical News Today. Diakses pada 2021. Natural ways to cleanse your lungs

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan