Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Ascorbic Acid

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   24 November 2021
Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Ascorbic AcidIni Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Ascorbic Acid

“Setiap asupan yang dikonsumsi secara berlebihan tentu dapat membahayakan tubuh, tanpa terkecuali vitamin C. Perlu diketahui bahwa asupan vitamin C melebihi 2.000 miligram setiap harinya, dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Mulai dari menyebabkan gangguan pencernaan, hingga meningkatkan risiko osteofit.”

Halodoc, Jakarta – Ascorbic acid atau yang biasa kita kenal sebagai vitamin C, merupakan salah satu vitamin dan suplemen yang penting untuk tubuh manusia. Sebab, ascorbic acid teruji dapat membantu mengatasi peradangan, menurunkan tekanan darah, hingga menjaga daya tahan tubuh. Alhasil, ascorbic acid atau vitamin C pun menjadi salah satu suplemen yang paling banyak dicari. Apalagi di tengah kondisi pandemi virus COVID-19 yang sedang melanda dunia. 

Namun, siapa sangka kalau mengonsumsi terlalu banyak ascorbic acid secara berlebihan, dapat memicu sejumlah dampak negatif pada tubuh. Lantas, kira-kira apa saja dampak negatif yang dapat terjadi? Yuk simak penjelasannya di sini!

Dampak Konsumsi Ascorbic Acid Secara Berlebihan

Setiap asupan yang dikonsumsi secara berlebihan tentu dapat membahayakan tubuh, tanpa terkecuali vitamin C dalam bentuk suplemen. Nah, berikut adalah beberapa dampak negatif yang dapat timbul, antara lain:

  1. Menyebabkan Gangguan Pencernaan

Dilansir dari Healthline, mengonsumsi lebih dari 2.000 miligram vitamin C atau ascorbic acid setiap harinya dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Contohnya seperti gejala diare dan mual. 

Umumnya, efek samping tersebut tidak akan terjadi akibat mengonsumsi makanan kaya akan vitamin C seperti buah jeruk, melainkan dari mengonsumsi vitamin C dalam bentuk suplemen. Apabila kamu mengalami masalah pencernaan akibat terlalu banyak mengonsumsi vitamin C, maka kamu perlu mengurangi dosis asupan harian.

  1. Dapat Memicu Kelebihan Zat Besi

Vitamin C atau ascorbic acid diketahui dapat membantu penyerapan zat besi pada tubuh. Terutama zat besi non-heme, yang lazim ditemukan pada makanan nabati. Perlu diketahui bahwa penyerapan zat besi non-heme pada tubuh tidaklah seefisien penyerapan zat besi heme. Yakni, zat besi yang ditemukan pada makanan hewani.

Nah, ascorbic acid atau vitamin C, terikat dengan zat besi non-heme, sehingga membuatnya lebih mudah diserap tubuh. Hal tersebut sangatlah penting terutama bagi mereka yang memenuhi sebagian besar asupan zat besinya melalui makanan nabati.

Sebuah studi yang dipublikasikan oleh National Library of Medicine, menunjukkan bahwa penyerapan zat besi meningkat 67 persen pada orang dewasa. Hal itu terjadi ketika mereka mengonsumsi 100 miligram vitamin C disertai konsumsi makanan.

Namun, bagi mereka yang mengidap kondisi hemochromatosis atau kelebihan zat besi, tentu perlu berhati-hati dalam mengonsumsi suplemen vitamin C. 

Sebab, asupan vitamin C berlebihan pada pengidap hemochromatosis dapat memicu terjadinya berbagai masalah kesehatan. Contohnya seperti kerusakan hati, pankreas, tiroid, sistem saraf pusat, hingga jantung.

  1. Dapat Memicu Terbentuknya Batu Ginjal

Mengonsumsi terlalu banyak vitamin C dapat memicu terbentuknya batu ginjal. Alasannya, kadar vitamin C yang berlebihan akan dikeluarkan dari tubuh sebagai oksalat, yaitu produk limbah tubuh.

Nah, oksalat tersebut biasanya akan dikeluarkan dari tubuh melalui urine. Namun, pada situasi tertentu oksalat juga dapat mengikat mineral dan membentuk kristal, sehingga dapat memicu pembentukan batu ginjal.

Merujuk pada penelitian yang diterbitkan pada The American Journal of Clinical Nutrition, asupan vitamin C dengan jumlah yang lebih besar dari 2.000 miligram, juga memiliki keterkaitan dengan perkembangan batu ginjal.

  1. Meningkatkan Risiko Osteofit

Melansir Medical News Today, sebuah penelitian menemukan bahwa kadar vitamin C yang sangat tinggi pada tubuh, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan osteofit yang menyakitkan. Perlu diketahui bahwa osteofit atau bone spurs merupakan kondisi tumbuhnya tulang yang menonjol di sekitar persendian atau area pertemuan antara dua tulang.

Sementara itu, mereka yang memiliki kadar vitamin C rendah memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena rematik. Rematik atau rheumatoid arthritis sendiri merupakan penyakit yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang sendi, otot, tulang dan organ tubuh lainnya.

Nah, itulah penjelasan mengenai dampak terlalu banyak mengonsumsi ascorbic acid atau vitamin C pada suplemen. Mulai dari menyebabkan gangguan pencernaan, hingga meningkatkan risiko osteofit. 

Dapat disimpulkan bahwa suplementasi vitamin C dengan dosis yang tepat, sangatlah penting bagi kesehatan. Sebab, asupan yang berlebihan maupun terlalu sedikit, keduanya sama-sama dapat memberikan dampak negatif pada tubuh.

Maka dari itu, penuhilah asupan vitamin C harian sesuai dengan anjuran dokter, agar manfaat vitamin C dapat diperoleh secara optimal. Apabila kamu memiliki pertanyaan seputar dosis harian vitamin C yang aman untuk tubuhmu, kamu bisa bertanya pada dokter spesialis gizi di aplikasi Halodoc. Melalui fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download Halodoc sekarang!

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2021. Does Too Much Vitamin C Cause Side Effects?
Medical News Today. Diakses pada 2021. What happens when you take too much vitamin C?
National Library of Medicine. Diakses pada 2021. Prediction of dietary iron absorption: an algorithm for calculating absorption and bioavailability of dietary iron
National Library of Medicine. Diakses pada 2021. Safety of high-level vitamin C ingestion
The American Journal of Clinical Nutrition. Diakses pada 2021. Safety of vitamin C

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan